Breaking News:

Update Perkembangan Kasus Pembunuhan Calon Pendeta di OKI, Motif Pelaku Akhirnya Terungkap!

Update perkembangan kasus pembunuhan calon pendeta di OKI, motif pelaku akhirnya terungkap!

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Desi Kris

TRIBUNSTYLE.COMUpdate perkembangan kasus pembunuhan calon pendeta di OKI, motif pelaku akhirnya terungkap!

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnaen Adhinegara mengungkap motif pelaku dalam kasus pembunhan calon pendeta MZ dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Jumat (29/3/2019) kemarin.

Mereka memastikan bahwa motif pembunuhannya adalah karena faktor dendam atau sakit hati.

Berdasarkan keterangannya, dua tersangka yakni Nang dan Hendri membunuh korban lantaran sakit hati dengan perkataan yang menyebutnya memiliki wajah jelek.

Mengutip dari TribunSumsel, "Karena seperti kita tahu bahwa korban berwajah cantik. Sehingga tersangka Nang menaruh hati padanya," ujar Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara di Mapolda Sumsel pada Jumat (29/3/2019).

Namun ditolak korban dan mungkin ada kata-katanya yang secara tidak sengaja menyinggung perasaan tersangka," lanjutnya.

Hal ini juga diungkapkan oleh tersangka Nang yang mengenal korban sejak setengah bulan yang lalu.

"Sejak setengah bulan yang lalu, kami tetangga di Divisi 4," ucap tersangka Nang.

Nang mengaku jatuh hati kepada korban, namun sayangnya korban justru mengejeknya berwajah jelek.

"Saya senang lihat dia kalau lewat sore-sore naik sepeda motor. Pernah saya temui, dia bilang "kamu (wajahmu) jelek", ungkapnya.

Nang menambahkan bahwa dirinya dan Hendri yang merencanakan kejahatannya sehjak seminggu sebelum kejadian.

10 Fakta Terbaru Pembunuhan Calon Pendeta Melinda Zidemi, Terungkap Motif Pelaku Hingga Hukuman Mati

5 Fakta Dua Tersangka Pembunuh Calon Pendeta Melinda Zidemi: Cinta Ditolak Hingga Simpan Karet

Pelaku Pembunuhan Calon Pendeta Melinda Zidemi Batal Memperkosa, Otopsi Buktikan Korban Dicabuli

"Saya yang merencanakan. Saya ajak teman saya (Hendri) mengadang korban," ungkap Nang.

Selama seminggu itu pula keduanya melakukan pengawasan terhadap korban.

"Ya seminggu sebelumnya (pengadangan terhadap korban yang dilakukan pada Senin petang (25/3/2019) sudah kami awasi," ungkapnya.

Nang mengaku niat awalnya hanya mau menghadang dan mengajak MZ masuk ke perkebunan sawit.

Namun, Hendri mengajak Nang untuk memperkosa korban.

"Awalnya saya mau adang dan diajak masuk ke perkebunan sawit. Teman saya (Hendri) ajak saya perkosa saja sekalian," imbuhnya.

Kendati demikian para tersangka mengaku tidak sempat memperkosa korban.

Kami tidak perkosa dia,"ucap Nang dengan singkat.

Pernyataan ini juga ditegaskan oleh Kapolda Sumsel bahwa korban tidak mengalami pemerkosaan.

Para tersangka akan dijerat dengan pasal pembunuhan berencana.

"Ada unsur perencanaan karena keduanya sempat menyiapkan karet ban."

"Pembunuhan berencana terancam hukuman mati," jelas Kapolda Sumsel.

Pelaku Sempat Memendam Rasa Pada Korban

Salah satu tersangka pembunuhan calon pendeta MZ (24), Nang (20), mengaku memendam rasa cinta dengan korban.

Hal itu dia rasakan sejak delapan bulan bekerja di perkebunan sawit daerah OKI, Sumatera Selatan.

Selama bekerja, Nang mengaku selalu melihat korban keluar menuju pasar.

Namun, sepekan sebelum insiden terjadi, pelaku mengaku tersinggung dengan ucapan korban.

Hal itulah yang memicunya nekat untuk membunuh korban.

Mengutip dari Kompas.com, "Saya dikatain jelek. Saya memang suka, tapi takut ngomong," kata Nang yang terduduk di kursi roda di Mapolda Sumatera Selatan, Jumat (29/3/2019).

Nang mengaku, ucapan korban itu membuatnya menyimpan dendam.

Dia kemudian mengajak pelaku lain, Hendri (18), untuk menghadang korban saat melintasi lokasi kejadian.

Sebelum melancarkan aksinya, mereka sudah menyiapkan kain sarung untuk menutupi wajah agar tak dikenali korban.

Selain itu, keduanya juga menyiapkan ban dalam untuk mengikat tangan dan kaki korban.

Hingga pada hari Senin (25/3/2019) sekita rpukul 18.00, kedua pelaku menyergap MZ yang saat itu sedang bersama seorang bocah berinisial NP.

NP diikat terlebih dahulu oleh Hendri.

Lalu korban MZ dibekap dan hendak diperkosa oleh para pelaku.

Namun, MZ ternyata sedang datang bulan.

Sehingga keduanya melakukan pelecehan seksual pada MZ lalu mencekiknya hingga tewas.

Sementara NP juga dicekik hingga tewas.

"NP diikat, lalu dicekik, setelah itu baru MZ."

"Waktu kami mau perkosa, korban lagi mens jadi hanya kami cabuli," ujarnya.

Sementara Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnian Adinegara menjelaskan, ada kesalahan hasil pemeriksaan forensik terhadap tubuh korban.

Satu cairan yang sebelumnya dikira sperma ternyata bukan.

"Setelah dicek ternyata bukan sperma. Korban ternyata hanya dicabuli oleh pelaku," kata Zulkarnain saat menggelar pres rilis di Mapolda Sumsel.

Sebelumnya, video detik-detik penangkapan pelaku sempat viral di media sosial.

Dalam video tersebut, kedua pelaku berhasil diringkus oleh petugas berwajib.

Di bagian gambar lain, tampak kedua pelaku tergeletak di ranjang rumah sakit dengan kondisi tubuh babak belur.

(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Yuk Like dan Subscribe Channel YouTube Tribunstyle di bawah ini:

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
pembunuhanNangpendeta
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved