Breaking News:

5 Fakta Stadia, Platform Streaming Video Game Tanpa Konsol dari Google, Cocok Buat YouTubers Game!

Berikut ini 5 fakta Stadia, layanan gaming cloud dari Google yang patut diperhitungkan.

YouTube.com/ Stadia
Logo Google Stadia 

TRIBUNSTYLE.COM - Kabar gembira buat kamu para pecinta online gaming.

Google diketahui baru saja meluncurkan layanan gaming cloud bernama Stadia.

Stadia dirilis di ajang Game Developers Conference (GDC) 2019 di San Fransisco.

Google Stadia Meluncur Tahun 2019, Berikut Keunggulan Cloud Gaming Pertama Besutan dari Google

Bocoran Spesifikasi Terbaru Google Pixel 3A dan 3A XL, Ponsel Harga Terjangkau dari Google

CARA BARU Deteksi Gambar/ Foto Hoaks Marak Beredar Jelang Pilpres 2019, Pakai Fitur WhatsApp Ini

Stadia akan memberikan akses instan untuk bermain game di seluruh platfrom termasuk Chromebook, smartphone, tablet, dan TV.

Demi memperkuat semua layanan Stadia, Google memanfaatkan infrastruktur global pusat data untuk memastikan server sedekat mungkin dengan pemain di seluruh dunia seperti dikutip dari The Verge.
Hal tersebut merupakan bagian terpenting dari Stadia karena latensi yang lebih rendah dibutuhkan untuk mengalirkan game secara efektif di internet.

Banyak fakta menarik tentang Stadia.

Penasaran apa saja?

Berikut ini 5 fakta Stadialayanan gaming cloud dari Google yang patut diperhitungkan.

1. Controller Stadia

Controller Stadia
Controller Stadia (Stadia)

Di momen DGC 2019, Google juga memperkenalkan game controller Stadia yang tersedia dalam tiga warna berbeda.

Controller itu terhubung ke server Google melalui WiFi dan mengidentifikasi layar apa yang ingin pengguna mainkan.

Controller tersebut juga dilengkapi dengan dua tombol unik, yaitu satu tombol untuk menangkap gameplay dan menyimpannya serta berbagi ke YouTube.

Tombol lainnya tersambung ke Google Assistant, yang mengakses mikrofon bawaan pengontrol untuk mendapatkan saran gameplay dari asisten pintar milik Google.

2. Mendukung resolusi 4K, HDR, dan 60 fps

Google bermitra dengan AMD untuk membangun GPU khusus untuk pusat data.

Chip ini diklaim Google akan memberikan daya 10,7 teraflops, yang lebih dari 4,2 teraflops dari PS4 Pro dan 6 teraflops daya di Xbox One X.

Setiap instance Stadia juga akan ditenagai oleh prosesor 2,7GHz x86 kustom dengan 16GB RAM.

Stadia akan menyiarkan game berresolusi 4K di 60 frame per detik dalam HDR dengan surround sound melalui koneksi internet 25 Mbps.

Untuk saat ini, layanan ini hanya berfungsi melalui Wi-Fi, tetapi Google mengharapkannya bisa digunakan pada internet 5G di masa depan. 

3. Membuat studio game sendiri

Google telah membuat Stadia Games and Entertainment, studio game tersendiri untuk menciptkan game judul eksklusif bagi Stadia.

Lebih dari 100 studio dikabarkan telah memiliki perangkat pengembang untuk Stadia.

Stadia juga akan mendukung permainan lintas-platdorm secara penuh, sehingga pengembang dapat mengaktifkan multiplayer lintas platfrom dan penyimpanan.

4. Cocok bagi YouTubers game

Stadia diciptakan untuk orang-orang yang menonton game, sama seperti mereka yang memainkannya.

Google memang bukan perusahaan game, tetapi orang-orang menonton lebih dari 50 miliar jam game di layanan YouTube pada 2018.

Setiap hari, lebih dari 200 juta orang menonton game di YouTube.

Sistem Stadia dibangun untuk bekerja dengan YouTube.

Saat mereka mengakses YouTUbe, pengguna dapat mengundang penggemar, audiens dan pelanggannya untuk bergabung dalam game itu.

5. Rilis akhir 2019

Stadia kabarnya akan resmi diluncurkan pada akhir tahun 2019 seperti dikutip dari Gamespot.

Stadia akan tersedia pertama kali di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan sebagian besar wilayah Eropa.

Hingga kini Google belum memberikan detail harga untuk layanan ataupun pengontrol Stadia.

Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook TribunStyle.com berikut ini:

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
TribunStyle.comStadiaGoogleYouTubergameThe Verge
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved