Berita Terpopuler
Kisah Sejoli 'Manusia Langka' di Bali, 6 Tahun Pacaran Berujung Pelaminan, Cerita Cintanya Menyentuh
Kisah sejoli 'manusia langka' di Bali menyentuh publik, menikah sebar 120 undangan, tapi tamu yang hadir 1000 orang!
Penulis: galuh palupi
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Kisah sejoli 'manusia langka' di Bali menyentuh publik, menikah sebar 120 undangan, tapi tamu yang hadir 1000 orang!
Kisah cinta I Ketut Budiarsa (35) dan Ida Ayu Ketut Kenari (38) telah sukses membuat banyak orang tersentuh.
Pesta pernikahannya yang digelar di Bali pada Kamis (14/3/2019) dihadiri 1000 tamu, padahal undangan yang disebar hanya sebanyak 120 buah.
Tamu yang datang pun tak tanggung-tanggung.
Mulai dari istri Kapolda Bali, Barbara Golose dan istri Wali Kota Denpasar, Ida Ayu Selly D Mantra, hadir dalam prosesi pernikahannya.
• Perjalanan Syahrini Sebelum Dinikahi Reino Barack, Hampir Dipenjara Hingga Kisah Cinta Jadi Sorotan
Lalu siapakah Budiarsa hingga pernikahannya dihadiri para pejabat penting?
Dikutip dari Tribun Bali, Budiarsa memang bukan sosok biasa.
Bahkan ia disebut sebagai manusia langka!
Budiarsa adalah satu dari Tree Brothers +1, yang menggemparkan dunia keilmuan osteogenesis imperfecta di kancah internasional.
Dengan penyakit yang mematikan dan tidak ada obatnya, Budiarsa masih bisa hidup dengan umur yang relatif lama.
• Luna MayaTutup Buka saat Ditanya Hotman Paris Soal Kandasnya Kisah Cintanya dengan Reino Barack

Hal ini membuat dirinya dan dua saudaranya yang memiliki kondisi sama, dibuatkan laboratorium khusus di Belanda oleh Profesor Pals.
Di laboratorium inilah, sejumlah unsur tubuh Budiarsa diteliti untuk mencari formula agar penderita osteogenesis imperfecta di dunia, memiliki usia yang relatif panjang seperti Tree Brothers +1.
Ditemui Tribun Bali di rumahnya pada Jumat (15/3/2019), Budiarsa berkisah tentang perjalanan hidupnya, jatuh cinta dan menemukan jodoh.
Dayu, istri Budiarsa juga memiliki kondisi fisik yang tidak normal.
Sejak usia dua tahun, Dayu Kenari mengalami polio, sehingga saat ini semua aktivitasnya juga harus memakai alat bantu seperti halnya Budiarsa.
• Setelah Ditunggu-tunggu, Akhirnya Terungkap Cerita Lengkap Kisah Cinta Syahrini dan Reino Barack
Dua sejoli ini bisa bertemu karena Budiarsa mengelola sebuah yayasan difabel yang tak mau ia sebutkan namanya.
Yayasan tersebut membuatnya bertemu dengan Dayu hampir setiap hari.
Melihat Dayu yang penyabar, rasa cinta mulai tumbuh di hati Budiarsa.
Mereka kemudian merajut asmara, pacaran hingga 6 tahun lamanya.
“Kami pacaran selama 6 tahun. Dalam masa pacaran, tidak ada keromantisan. Tapi, kalau satu pihak tidak ada atau tidak bertemu karena sakit, rasa kehilangan sangat besar. Dengan pertimbangan matang, akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah,” ujarnya sumringah.
• Jadi Trending di Play Store, Mainkan Game Dilan 1991, Kisah Cinta Dilan dan Milea Bikin Baper
Budiarsa mengakui awalnya banyak orang yang sangsi dan berpikir pernikahan mereka hal yang mustahil.
Namun Budiarsa yakin Tuhan akan memberikan jalan untuk niat baik tersebut.
“Kalau lama pacaran, kami takut akan terlambat mengambil keputusan. Kami coba berpikir positif, mudah-mudahan Tuhan memberikan kami jalan. Kehidupan ini adalah drama, salah satu drama terbesar adalah pernikahan. Kami yakin Tuhan akan memberikan jalan terbaik,” ujarnya.
Keyakinan mereka untuk menikah akhirnya terlaksana dengan baik.
Meski memiliki kondisi tidak biasa, pernikahan mereka digelar seperti pernikahan pada umumnya.
• 3 Artis Kisah Cintanya Seperti Luna Maya, Pacaran Lama Tapi Tak Menikah, Kini Dapat Jodoh Terbaik
Mulai dari prewedding, ritual ala Hindu, resepsi, bahkan ia juga diberikan voucer bulan madu di sebuah hotel di Ubud.
Namun karena kondisi fisik kedua calon pengantin tak normal, prosesi prewedding yang mengambil lokasi di tiga tempat, memakan waktu tiga hari.
“Sesi fotonya tiga lokasi, di Kebun Raya Bedugul, Pantai Melasti, dan Desa Wisata Penglipuran. Karena kondisi kami seperti ini, dan jaraknya jauh, satu lokasi satu hari, sehingga sesi foto menghabiskan waktu tiga hari. Pemotretannya gratis karena ada yang membantu, cuma pakaiannya saja yang sewa,” ujarnya.
(TribunStyle.com/Galuh Palupi)