Breaking News:

UPDATE TERBARU Perkembangan Banjir di 17 Kabupaten di Jawa Timur, Termasuk Madiun, Seberapa Surut?

UPDATE TERBARU Perkembangan Banjir di 17 Kabupaten di Jawa Timur, Termasuk Madiun, Seberapa Surut?

Penulis: Vega Dhini Lestari
Editor: Agung Budi Santoso
KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI )
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indarparawansa bersama Bupati Madiun, Ahmad Dawami dan Forpimda meninjau lokasi terdampak banjir bandang di Balerejo, Kabupaten Madiun, Kamis ( 7 / 3 / 2019) (KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI ) 

TRIBUNSTYLE.COM -  Inilah update terbaru perkembangan banjir di 17 Kabupaten / kota di Jawa Timur termasuk yang terparah di Madiun, sejak banjir menerjang kota-kota tersebut pada 7 Maret 2019.

Bagaimana perkembangan terkini banjir Jawa Timur termasuk Madiun, Ponorogo, Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Magetan, Kediri, Trenggalek, Pacitan, Lamongan pada hari ini Jumat 8 Maret 2019 atau sehari setelah banjir menerjang?

Viral Video Penyelamatan Pasutri dan 2 Anaknya Terombang Ambing Banjir di Madiun Jawa Timur

Berikut Update Terkini Perkembangan Pasca Banjir di 17 Kabupaten/ Kota di Jawa Timur hingga Jumat 8 Maret 2019, mengutip keterangan pers dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana/ BNPB.

Update Kondisi Banjir di Jawa Timur

Banjir yang melanda 17 kabupaten di Jawa Timur pada 7/3/2019, saat ini sebagian besar sudah surut.

Pusdalops BPBD Jawa Timur terus memantau perkembangan penanganan banjir yang dilakukan BPBD.

1. Kab. Madiun.
-Sebagian besar wilayah sudah surut, aktifitas warga sudah kembali normal.
-Genangan air tertinggi 50cm di titik terendah.
-BPBD melakukan pendampingan di wilayah terdampak.

2. Kab. Nganjuk.
Genangan air sudah surut total.

3. Kab. Ngawi.
-Genangan air cenderung stabil dengan genangan tertinggi 1 - 1,5M.
-Genangan air meluas kearah Kota.
-BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

Penampakan Banjir Madiun yang Viral di Medsos, Separuh Jalan Tol Tenggelam, Mobil Hingga Terperosok

4. Kab. Magetan.
-Kec. Kartoharjo Ds. Jajar dengan genangan air tertinggi 42cm, tren turun.
-Kec. Kartoharjo, Ds. Ngelang dengan genangan air tertinggi 97cm, tren turun. Jumlah pengungsi: 84 Jiwa.
-TRC PB PBPD Magetan melakukan pendampingan di area terdampak.

Kondisi Banjir Madiun yang Viral di Medsos, Separuh Jalan Tol Tenggelam, Mobil Terperosok
Kondisi Banjir Madiun yang Viral di Medsos, Separuh Jalan Tol Tenggelam, Mobil Terperosok (Instagram @madiunwisata)

5. Kab. Sidoarjo.
-Kec. Porong Ds Pesawahan dengan genangan air tertinggi 5-20cm.
-Kec. Porong Ds Candipari, Ds. Wunut dan jalan raya porong surut total.
-BPBD Kabupaten Sidoarjo mendistribusikan bantuan sembako sebanyak 250 paket di Balai Desa Pesawahan Kecamatan Porong dan melakukan pendampingan di area terdampak.

6. Kab. Kediri.
Genangan air sudah surut total.

7. Kab. Bojonegoro.
-Genangan air cendenrung stabil dengan genangan tertinggi 70cm.
-Genangan air meluas kearah Kota.
-BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

8. Kab. Kab. Tuban.
Genangan air sudah surut total, TIM BPBD Kab. Tuban melakukan pembersihan sisa lumpur.

9. Kab. Gresik.
-Kec. Driyorejo: Desa Kesamben Wetan genangan tertinggi 15cm.
-Kec. Dukun: Desa Bangeran, Desa Gedong, Desa Bulangan dengan genangan tertinggi 25-30cm.
-BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

10.Kab. Pacitan.
Genangan air sudah surut total.

11.Kab. Trenggalek.
Genangan air sudah surut total.

12.Kab. Ponorogo.
Rata-rata genangan air tertinggi 30cm dengan tren turun.
-BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

13.Kab. Lamongan.
-Kec. Maduran Ds. Jangkungsumo Dusun Sawo Desa genangan air tertinggi 50cm.
-BPBD Berkoordinasi dengan Dinas (OPD) terkait untuk penanganan lebih lanjut dan melakukan pendampingan di area terdampak.

14.Kab. Tulungagung.
-Kecamatan Pucanglaban, Desa Demuk: Genangan air sudah surut total.
-Kecamatan Boyolangu, Desa Waung: Genangan air 30cm.
-Bapak Plt. Bupati Tulungagung, Muspida, Kalaksa BPBD beserta Tim BPBD mengunjungi korban terdampak banjir di Desa Demuk Kec. Tulungagung. BPBD melakukan pendampingan di area terdampak.

15.Kab. Jember.
Genangan air sudah surut total.

16.Kab. Blitar.
Genangan air sudah surut total.

17.Kab. Banyuwangi.
Genangan air sudah surut total.

Sutopo Purwo Nugroho
Kapusdatin Humas BNPB

Video korban yang terombang-ambing di banjir Madiun, Jawa Timur.
Video korban yang terombang-ambing di banjir Madiun, Jawa Timur. (Instagram/makassar_iinfo)

Fakta Banjir Madiun, Khofifah Temui Balita yang Mengungsi hingga Penjelasan Penyebab Banjir

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansamenemui korban banjir di Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019).

Khofifah ingin memastikan kebutuhan para pengungsi tercukupi dan kesehatan mereka terpantau oleh petugas.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menjelaskan banjir yang melanda di wilayah Madiun, disebabkan jumlah sodetan untuk menyalurkan luapan Sungai Bengawan Solo masih kurang.

 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Khofifah kunjungi para korban banjir

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menemui para pengungsi yang dievakuasi lantaran rumahnya diterjang banjir bandang di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019).
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menemui para pengungsi yang dievakuasi lantaran rumahnya diterjang banjir bandang di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019). (KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI)

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menemui warga yang mengungsi di Kantor Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun.

Saat bertemu pengungsi, mantan menteri sosial menanyakan kondisi kesehatan pengungsi setelah dievakuasi dari rumahnya yang diterjang banjir.

Beberapa pengungsi menyatakan tidak mengalami gangguan kesehatan. Namun, mereka kedinginan lantaran lantai kantor desa dalam kondisi basah. Khofifah pun meminta warga untuk bersabar.

"Ibu pusing tidak. Sabar ya ibu," ujar Khofifah.

2. Khofifah jelaskan penyebab banjir di Madiun

Warga melintasi jalan yang terendam banjir di Desa Kedungrejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun,  Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sejumlah anak Sungai Madiun meluap dan merendam sejumlah desa di wilayah tersebut, sehingga ratusan warga yang terjebak banjir harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Warga melintasi jalan yang terendam banjir di Desa Kedungrejo, Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/3/2019). Sejumlah anak Sungai Madiun meluap dan merendam sejumlah desa di wilayah tersebut, sehingga ratusan warga yang terjebak banjir harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman.(ANTARA FOTO/SISWOWIDODO)

Khofifah menjelaskan, penyebab banjir melanda karena jumlah sodetan di Sungai Bengawan Solo kurangnya sodetan tersebut untuk mengalirkan air dari berbagai anakan sungai.

"Dulu saya pernah mendapatkan konsultasi dari pakar air.

Semestinya dari Bengawan Solo harus ada lima sodetan. Dari lima sodetan ini ternyata masih ada dua, jadi tinggal tiga titik yang belum," ujar Khofifah di Balerejo di Kabupaten Madiun, Kamis (7/3/2019).

Khofifah mengatakan telah menyampaikan kepada tim untuk menyempurnakan tata ruang wilayah Jawa Timur.

Harapannya, akan ditemukan lahan untuk dijadikan sodetan dari Sungai Bengawan Solo.

3. Penjelasan BBWS terkait banjir di Madiun

Seorang kakek yang mengalami stroke dievakuasi dengan perahu buatan warga di Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis ( 7 / 3 / 2019).
Seorang kakek yang mengalami stroke dievakuasi dengan perahu buatan warga di Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis ( 7 / 3 / 2019).(KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI )

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Charisal Akdian Manu mengatakan, curah hujan tinggi menjadi penyebab banjir di Kabupaten Madiun.

Charisal mengatakan, sebelum banjir menerjang, curah hujan sempat sampai lima jam terjadi dan menyebar di daerah aliran sungai.

Kondisi itu melampaui batas kewajaran hingga membuat tanah jenuh dan fungsi resapan berkurang.

"Tanah menjadi jenuh dan fungsi resapan berkurang dan menjadi aliran permukaan sehingga masuk ke sungai hingga terjadi luapan. Tak hanya itu, desakan daya resap air tinggi membuat tanggul jebol dan meluap ke dataran rendah," ujar Charisal.

4. Khofifah gandeng provider seluler untuk antisipasi banjir

Ilustrasi.
Ilustrasi.(Shanghaiist)

Khofifah tengah melakukan antisipasi bencana yang ada di Jatim, termasuk banjir dengan bekerjasama dengan provider seluler.

Tujuannya agar warga lebih cepat mengantisipasi ketika mendapat peringatan dini terkait ketinggian air di sungai.

"Saya sudah koordinasi dengan provider agar bisa memberikan peringatan digital yang masuk ke masing-masing handphone masyarakat di sekitar titik bencana. Misalnya, ketinggian sungai di titik itu berapa sehingga warga bisa siap-siap evakuasi atau antisipasi. Sesungguhnya hari kini kita sudah harus punya sistem seperti itu," kata Khofifah, seperti dikutip dari Tribunnews.

5. Pesan Khofifah kepada bayi Nafisa di tenda pengungsian 

Orang tua dan anak-anak yang pemukimannya terdampak banjir bandang Madiun masih mengungsi di Posko Kabupaten Madiun di Kantor Camat Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis ( 7 / 3 / 2019) malam.
Orang tua dan anak-anak yang pemukimannya terdampak banjir bandang Madiun masih mengungsi di Posko Kabupaten Madiun di Kantor Camat Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis ( 7 / 3 / 2019) malam.(KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWI )

Saat berada di posko keselamatan di Kantor Pemerintahan Kabupaten Madiun di Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kamis pagi, Khofifah menyempatkan diri menemui Nafisa, bayi berusia 3,5 bulan.

Nafisa mengungsi bersama ibunya, Kanti Lestari, karena rumah mereka terendam banjir setinggi lutur orang dewasa. 

Khofifah berpesan kepada Kanti dan bayinya untuk selalu menjaga kesehatan selama mengungsi.

"Sehat ya nak, yang sabar ya nak," kata Khofifah pada bayi Nafisa. (Kompas.com/ Michael Hangga)

Sumber: https://regional.kompas.com/read/2019/03/08/14522431/fakta-banjir-madiun-khofifah-temui-balita-yang-mengungsi-hingga-penjelasan

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
banjirMadiunJawa TimurPonorogo
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved