Pengertian Waktu dan Lokasi Terjadinya Super Blood Wolf Moon, Gerhana Bulan yang Cukup Langka
Gerhana bulan ini menjadi sangat langka sehingga ia dijuluki Super Blood Wolf Moon.
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Supermoon 2019 yang terjadi di langit pada 21 Januari mendatang disebut juga dengan fenomena Super Blood Wolf Moon.
Dilansir dari laman Intisari.Grid.ID yang mengutip cbsnews.com pada Kamis (17/01/2019) fenomena langit Supermoon itu terjadi pada hari Minggu tanggal 20 Januari malam hingga dinihari Senin tanggal 21 Januari.
Gerhana bulan ini menjadi sangat langka sehingga ia dijuluki Super Blood Wolf Moon.
Mengapa itu disebut Super Blood Wolf Moon?
• Tata Cara Salat dan Niat Gerhana Bulan Total dan Supermoon, Akan Terjadi 21 Januari 2019
Super Blood Wolf Moon adalah kombinasi dari tiga peristiwa bulan sekaligus.
Yaitu, Supermoon adalah ketika bulan paling dekat dengan Bumi dalam orbitnya selama fase penuhnya, membuatnya tampak lebih besar.
Wolf moon adalah nama penduduk asli Amerika untuk bulan purnama pertama tahun ini.
Blood moon terjadi dengan gerhana bulan total ketika matahari, Bumi, dan bulan semua berbaris dan bayangan Bumi melemparkan cahaya kemerahan pada satelit alami satu-satunya.
• Gerhana Bulan Pertama di Tahun 2019 Jatuh Pada Bulan Januari, Jangan Sampai Terlewat!
Dikatakan ia akan terlihat di seluruh Amerika Serikat, Eropa, dan sebagian Afrika dan Rusia.
Dengan catatan, cuaca juga baik sehingga fenomena langit ini dapat disaksikan dengan mata telanjang.
Menurut Space.com, ini akan menjadi gerhana bulan total pertama yang akan terlihat sebelum tengah malam dari awal hingga selesai di sebagian besar AS dalam kurun 19 tahun.
Ini juga gerhana bulan total pertama yang terlihat di Amerika Utara dalam tiga tahun.
Berapa lama gerhana bulan ini bertahan?
Fenomena ini akan berlangsung sekitar lima jam, mulai pukul 9:36 malam ET pada Minggu (20/01/2019) dan berakhir sekitar 1:50 pagi ET Senin (21/01/2019).
Di Indonesia, fenomena ini akan terjadi pada pukul 9:36 pagi WIB hingga 13:50 WIB pada Senin (21/01/2019).
Menurut NASA, awal fase gerhana total akan terjadi pada 11:41 malam ET (1:41 pagi WIB) dan durasi totalitas adalah 62 menit.
Sayangnya, di Indonesa kita tidak bisa melihatnya secara langsung.
Tidak seperti gerhana matahari di mana kita membutuhkan kacamata pelindung khusus untuk melihatnya, untuk ‘Super Blood Wolf moon’ kamu tak memerlukannya.
Sebab, fenomena ini sangat aman untuk dilihat dengan mata telanjang.
Tapi ada beberapa hal yang harus diwaspadai saat ingin melihat ‘Super Blood Wolf moon’ yaitu cuaca.
Sebab di beberapa wilayah di AS, sedang terjadi cuaca dingin dan badai hebat.
Khususnya di akhir pekan, sehingga beberapa orang tidak bisa keluar rumah.
Tetapi kamu bisa memilih opsi streaming langsung yang tersedia untuk tetap melihat ‘Super Blood Wolf moon’.
Namun jika nantinya kamu tidak bisa menyaksikan ‘Super Blood Wolf moon’, jangan bersedih.
Sebab di tahun 2019 ini akan ada empat gerhana lagi yang akan terjadi di seluruh dunia. Termasuk gerhana matahari besar di Amerika Selatan pada bulan Juli 2019.
(banjarmasinpost.co.id/ noor masrida)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Supermoon 2019 Disebut Juga Super Blood Wolf Moon, Ini Pengertian, Waktu dan Lokasi Terjadinya,
Subscribe kanal YouTube dan Like fanpage Facebook TribunStyle.com berikut ini: