Tsunami Tanjung Lesung
Cerita Ade Jigo Saat Tsunami Terjang Tanjung Lesung, Sampai Terseret ke Gorong-gorong!
Cerita Ade Jigo saat tsunami terjang Tanjung Lesung, sampai terseret ke dalam gorong-gorong!
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Cerita Ade Jigo saat tsunami terjang Tanjung Lesung, sampai terseret ke dalam gorong-gorong!
Tsunami yang melanda Banten dan Lampung terjadi pada Sabtu (22/12/2018), sekitar pukul 21.27 WIB.
Faktor penyebab tsunami masih dilakukan penyelidikan oleh BMKG untuk mengetahui secara pasti.
Kemungkinan disebabkan longsor bawah laut akibat erupsi Gunung Anak Krakatau dan gelombang pasang akibat bulan purnama.
Dua kombinasi tersebut menyebabkan tsunami yang terjadi tiba-tiba yang menerjang pantai.
BMKG masih berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan faktor penyebabnya.
Tsunami Pantai Anyer dan Lampung Selatan sebelumnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) disebut sebagai gelombang tinggi.
Petugas masih terus berusaha melakukan evakuasi korban tsunami Pantai Anyer.
Petugas masih mendatangi sejumlah desa di kawasan Pantai Pandeglang, mulai dari Tanjung Lesung sampai Sumur di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
• Istrinya Jadi Korban Tewas Tsunami Banten, Komedian Ade Jigo: Bunda Istri Baik, Allah Sayang Bunda
• Ramalan Zodiak Senin 24 Desember 2018: Sagitarius Coba Investasi, Aquarius Terbang ke Langit Ketujuh
• Artis Cynthia Wijaya Belum Ada Kabar Pasca Tsunami, Video Terakhir Ceria Bareng Istri Ifan Seventeen
Jadi salah satu korban tsunami, Ade Dora atau Ade Jigo mengaku terseret arus hingga ke gorong-gorong ketika bencana tsunami Banten menerjang pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Mengutip dari Kompas.com, "Saya dapat tali agar bisa pegangan dan bernafas, anak saya angkat duluan, dan saya lemas, anak saya lemas (usai bertahan dari terjangan gelombang). Ternyata itu saya berada di gorong-gorong pembuangan air kolam renang," ungkap Ade.
Menurut Ade, kala itu dia terjebak beberapa saat sebelum akhirnya ada orang yang berhasil menemukannya dan memberi pertolongan.
"Kami terjebak selama dua menit. Ada orang yang buka pintu (gorong-gorong), saya selamat," ucap Ade.
Setelah memastikan ia dan anaknya dalam kondisi aman, Ade kemudian mencari keberadaan istrinya dan anaknya yang satu lagi.
"Anak saya dua yang ikut, yang satu digendong saya. Sampai saya tenang, minum dulu, baru saya mulai mencari anak dan istri saya. Pas saya cari pertama ke klinik, ternyata anak saya dan mbaknya (pengasuh) ada di klinik," tutur Ade.
Setelah beberapa jam, akhirnya ia menemukan istri, namun dalam kondisi sudah tak bernyawa.
"Saya sampai di klinik jam satu (dini hari), di klinik juga sempat mati lampu, setelah lihat saya ada satu jenazah di belakang, ternyata itu jenazah istri saya," tutupnya.
Cerita Vokalis Band Seventeen
Jadi salah satu korban tsunami, vokalis band Seventeen juga ikut mengisahkan kronologi versinya.
Saat terjadinya bencana, grup band Seventeen diketahui sedang mengisi acara di Tanjung Lesung, Banten.
Ombak besar mulai menerjang saat Seventeen menyanyikan lagu kedua.
Ifan Seventeen mengaku terlempat cukup jauh.
"Jadi saya kelempar cukup jauh, begitu saya nyebrang saya terapung-apung di laut sekitar hampir 2 jam," ujarnya seperti yang Tribunstyle kutip dari Tribunwow.
"Itu lagu kedua, kita baru main lagu kedua, memang kita enggak tau apa yang terjadi tiba-tiba panggungnya terbalik, tergulung-gulung, nelen air lumpur banyak, kaki di atas kepala di bawah, besi di mana-mana, kepentok sana-kepentok sini, makanya memang banyak yang patah," tambahnya.
Kala terapung di tengah laut, Ifan Seventeen sempat ingin menyerah karena tak kunjung menyentuh pinggir pantai.
"Itu juga sudah hampir nyerah, begitu saya sampai di pinggiran yang saya cari keluarga dan teman-teman," tambahnya.
Ifan Seventeen yang sudah sampai di bibir pantai lalu menemukan jenazah kerabatnya.
"Di pinggir pantai saya ketemu sama jenazahnya Mas Oki dan Mas Bani dalam keadaan terjepit dan ditolong warga," tambahnya.
Ifan Seventeen mengatakan bahwa evakuasi saat itu berjalan sangat lambat, sehingga banyak korban yang belum tertolong.
"Memang evakuasinya berjalan sangat lambat karena katanya banyak jalan terputus, mati lampu, dan hujan deras dan korbannya itu sepanjang jalan, jadi memang lambat sekali," tambahnya.
Setelah berhasil di evakuasi, Ifan Seventeen lalu mulai menemukan keluarga dan tim dari Seventeen.
Ia langsung dibawa untuk mendapatkan perawatan.
(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)
Yuk Like Facebook dan Subscribe YouTube Channel TribunStyle.com: