Dianggap Tak Mengabdi pada Negara & Menyiakan S2, Ini Jawaban Tasya Kamila yang Pilih Jadi Ibu Muda
Jawaban Tasya Kamila saat dianggap tak mengabdi pada negara&menyiakan; pendidikan S2 karena jadi ibu muda, jelaskan proyek garapan.
Penulis: Hanna Suliatun
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Jawaban Tasya Kamila saat dianggap tak mengabdi pada negara&menyiakan pendidikan S2 karena jadi ibu muda, jelaskan proyek garapan.
Tasya Kamila memutuskan untuk menikah dengan Randi Bachtiar tak lama setelah pendidikan S2-nya selesai.
Beberapa bulan setelah pernikahan mereka, Tasya pun mengumumkan kabar kehamilannya di media sosial.
Hal ini mengundang pertanyaan tentang pendidikan S2-nya dan kehamilannya.
• Meski Sudah Berkeluarga & Hamil, Tasya Kamila Diam-diam Siapkan Proyek di Bidang Lingkungan
Apakah Tasya Kamila merasa pendidikannya sia-sia belaka karena hamil?
Jawaban Tasya diterjemahkan seakan-akan Tasya ingin jadi ibu rumah tangga saja.
Hal ini membuat banyak orang salah kaprah. Tasya pun memberi penjelasan di akun Instagram-nya.
Tasya dan teman-teman ternyata tengah menyiapkan sesuatu, yakni sebuah proyek di bidang lingkungan.
Tasya dan teman-teman sedang membuat program untuk menjawab permasalahan energi di Sumba.
"Nah, mungkin netizen yg mempertanyakan hal tersebut belum follow IG aku, karena kalau yang follow pasti tau bahwa dari sebelum lulus S2 pun aku dan teman-temenku sudah mengembangkan program untuk menjawab permasalahan energi di Sumba, disamping kegiatan-kegiatanku yang sudah dibina dari sebelum S2," tulis Tasya di caption.
• Terima Hujatan Netter, S2 Pakai Beasiswa, Kok Cuma Jadi IRT, Ini Penjelasan Tasya Kamila
Selain itu, bentuk pengabdian Tasya pada negara disalurkan lewat sharing ilmu dan pengalaman pada mahasiswa dan pelajar di sekolah.
"Saat ini, (lagi hamil pun) Alhamdullilah aku banyak dapet kesempatan untuk sharing ilmu dan pengalaman tentang pendidikan, tentang lingkungan hidup, dan industri kreatif ke teman-teman mahasiswa dan siswa-siswa sekolah," jelas Tasya.
Tasya berharap proyek ini kelar pada awal tahun 2019 nanti.
"Terus, buat yang masih kepo ke depannya aku mau ngapain, aku bersama beberapa temanku sekarang sedang mengembangkan program di bidang lingkungan, energi terbarukan, dan keberlanjutan melalui yayasan aku. Hopefully awal 2019 bisa launch! Amiin.
Memang prosesnya tidak instan, membutuhkan waktu, apalagi dengan kegiatanku di sana sini. Tapi, bukan berarti keputusanku untuk berkeluarga mengurangi rasa semangat dan motivasiku untuk terus berkarya dan terus berusaha untuk memberikan solusi bagi berbagai isu-isu yang dihadapi Indonesia.
Kadang memang aku harus bagi waktu dan tenaga, mungkin ada waktu-waktu di mana nantinya aku harus lebih memprioritaskan keluarga, tapi aku optimis, ketika sudah menemukan ritmenya, insyaAllah dengan bantuan orang-orang di sekitarku, aku bisa kembali berkarya lagi," lanjut Tasya.
• Hamil 4 Bulan, Tasya Kamila Ngidam Makanan Apa Saja Ya?
Ada yg sudah baca artikel ini?
Wow ternyata jadi jadi perbincangan diantara netizen, dan akhirnya banyak banget yang share ke aku, nanyain ke aku, bahkan ada beberapa teman yang ikutan geram karena lagi sama-sama ngerjain project bareng aku dan gemes aja kenapa pada gak sabar banget nunggu proyek kami launch taun depan (emoji)
Sebenarnya kemarin itu pertanyaannya cuma “Tasya kan sekarang hamil, merasa pendidikannya sia-sia gak sih?”
Makanya aku jawab dengan “Emang ada yang salah dengan seorang ibu yang berpendidikan, atau seorang yang berpendidikan kemudian memutuskan untuk jadi ibu?” Dst yang aku utarakan melalui sesi wawancara kemarin.
Cuma mungkin di artikel malah ditulis aku mau jadi ibu rumah tangga, dan akhirnya jadi pada salah kaprah, terus netizen pada nanya deh abis S2 dengan beasiswa pula, kok cuma jadi ibu rumah tangga?? Mana pengabdiannya utk negara?
Nah, mungkin netizen yg mempertanyakan hal tersebut belum follow IG aku, karena kalau yang follow pasti tau bahwa dari sebelum lulus S2 pun aku dan teman-temenku sudah mengembangkan program untuk menjawab permasalahan energi di Sumba, disamping kegiatan-kegiatanku yang sudah dibina dari sebelum S2.
Saat ini, (lagi hamil pun) Alhamdullilah aku banyak dapet kesempatan untuk sharing ilmu dan pengalaman tentang pendidikan, tentang lingkungan hidup, dan industri kreatif ke teman-teman mahasiswa dan siswa-siswa sekolah.
Terus, buat yang masih kepo ke depannya aku mau ngapain, aku bersama beberapa temanku sekarang sedang mengembangkan program di bidang lingkungan, energi terbarukan, dan keberlanjutan melalui yayasan aku. Hopefully awal 2019 bisa launch! Amiin.
Memang prosesnya tidak instan, membutuhkan waktu, apalagi dengan kegiatanku di sana sini. Tapi, bukan berarti keputusanku untuk berkeluarga mengurangi rasa semangat dan motivasiku untuk terus berkarya dan terus berusaha untuk memberikan solusi bagi berbagai isu-isu yang dihadapi Indonesia.
Kadang memang aku harus bagi waktu dan tenaga, mungkin ada waktu-waktu di mana nantinya aku harus lebih memprioritaskan keluarga, tapi aku optimis, ketika sudah menemukan ritmenya, insyaAllah dengan bantuan orang-orang di sekitarku, aku bisa kembali berkarya lagi.
Nah, melalui postingan ini, aku pengen buka diskusi sama temen-temen semua.
Masih ada gak sih yang berpikiran bahwa perempuan, ataupun seorang ibu tidak bisa memberikan kontribusi untuk negaranya?
Pantas gak sih seorang perempuan, seorang ibu, untuk mengenyam pendidikan yang tinggi? Menurut kalian, mengabdi untuk Indonesia itu harus dilakukan dengan apa sih?
Share pendapat kalian di kolom komentar yaah!! (emoji)
• Tasya Kamila Bocorkan Momen Penting Rossa Februari Mendatang, Banjiri Doa Baik Netizen
Lewat postingan ini, Tasya Kamila mengajak followernya berdiskusi tentang pendidikan bagi perempuan dan bagaimana cara mengabdi pada Indonesia.
Netter pun berkomentar :
"Mbak @tasyakamila pendidikan yg baik bagi ibu akan melahirkan generasi yg baik. Generasi yg baik. (emoji)," tulis akun @muslimahmunasir .
"Super sekali deh @tasyakamila Keep shining your light and be awesome in everything you do (emoji)," tulis akun @amandapuspita_bu.anggi .
"@tasyakamila pendidikan itu hak semua orang entah mau jadi apa nanti tapi pendidikan yang tinggi itu perlu untuk mengubah pola pikir dan wawasan seseorang. Mengabdi dengan melakukan perubahan kecil sangat bermanfaat bagi Indonesia," tulis akun @cutwandacp_ .
(TribunStyle.com/ Suli Hanna)
Yuk subscribe YouTube TribunStyle.com :