Breaking News:

5 Negara yang Memiliki Tradisi Istirahat Unik saat Jam Kerja, Salah Satunya Bisa Tidur di Kantor

Di beberapa negara, orang-orang memiliki istilah dan cara beristirahat dan menghabiskan waktu luang yang unik.

rendaonlinesolida.com
Ilustrasi 

TRIBUNSTYLE.COM - Budaya dan tradisi telah mempengaruhi sekaligus membentuk segala aspek kehidupan manusia.

Termasuk cara beristirahat di tengah-tengah jam kerja.

Di beberapa negara, orang-orang memiliki istilah dan cara beristirahat dan menghabiskan waktu luang yang unik.

Tak Hanya Opick dan Bebi Silvana yang Heboh, 5 Pernikahan Artis ini Juga Jadi Sorotan

Sejumlah negara bahkan menggabungkan ritual budaya dalam jam istirahat saat hari kerja.

Berikut adalah tradisi istirahat dalam jam kerja di beberapa negara di dunia dari laman The Culture Trip.

1. Fika: Meninggalkan pekerjaan di meja (Swedia)

Tradisi Fika di Swedia
Tradisi Fika di Swedia (thekitchn.com)

Fika, kata yang berasal dan disusun kembali dari kata bahasa Swedia yang berarti kopi (kaffe).

Fika juga menjadi ritual budaya di Swedia, di mana teman atau kolega meninggalkan pekerjaan mereka di meja dan berkumpul untuk mengobrol sambil minum minuman panas.

BKN Umumkan 6 Ketentuan untuk Pemberkasan bagi Peserta yang Lolos SKB CPNS 2018, Catat Baik-baik!

Sementara fika sering kali tidak direncanakan, banyak kantor di Swedia memasukkannya sebagai bagian wajib dari hari kerja.

Karyawan atau tim kerja akan bergiliran membawa kue kering, atau 'fikabread' (fikabröd dalam bahasa Swedia), baik yang dibeli dari toko roti lokal atau dibuat sendiri.

Fika adalah tradisi tempat kerja yang terkenal di Swedia, yang tidak hanya memberi kesempatan para karyawan untuk beristirahat, tetapi juga terbukti meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

2. Riposo: Tradisi meluangkan jam makan di waktu kerja (Italia)

Ilustrasi tradisi Riposo di Italia
Ilustrasi tradisi Riposo di Italia (italoamericano.org)

Italia sering disebut sebagai salah satu negara paling sehat di dunia.

Orang Italia tidak hanya mengonsumsi makanan Mediterania yang bergizi, tetapi juga cenderung mengadopsi sikap yang santai dalam menjalani hidup.

Meluangkan waktu untuk bersantai adalah bagian besar dari gaya hidup Italia dan telah dimasukkan ke dalam ritual sosial sehari-hari.

Seperti la passeggiata (jalan-jalan santai pada sore hari) dan aperitivo (menikmati minuman dan camilan sebelum makan malam).

Terkait istirahat makan siang, Italia adalah tempat yang jauh dari makan siang ‘al-desko’ (di atas meja makan).

Sebab, sebagian besar pemilik bisnis tutup antara tengah hari hingga pukul 4 sore untuk pulang dan menikmati makan siang dalam waktu yang lebih lama.

Dikenal sebagai riposo, kebiasaan ini sebagian besar dipatuhi oleh museum, gereja, dan toko-toko, sementara restoran tetap buka untuk melayani istirahat makan siang.

3. Siesta: Tradisi tidur siang (Spanyol)

Siesta, tradisi istirahat tidur siang di Spanyol
Siesta, tradisi istirahat tidur siang di Spanyol (slumberwise.com)

Salah satu tradisi Spanyol yang paling terkenal adalah tidur siang, yang juga dikenal dengan istilah 'siesta.'

Secara historis, tidur siang dilakukan oleh pekerja pertanian selama jam-jam terpanas hari itu, tetapi tradisi mulai menurun seiring dengan meningkatnya urbanisasi.

Saat ini, siesta dianggap agak berlebihan bagi sebagian orang.

Meskipun banyak perusahaan memberlakukan istirahat makan siang selama dua jam atas nama tradisi ini, siesta sebenarnya terbukti merugikan keseimbangan kerja dan kehidupan bagi sebagian orang yang lain.

Bahkan, beberapa tempat di Spanyol masih melestarikan tradisi Siesta.

Penduduk Ador, dekat Valencia, memiliki hak yang dilegalkan oleh negara untuk tidur siang antara pukul 14:00 - 17:00.

Bahkan kota-kota besar berkontribusi untuk mengembalikan tradisi tidur siang ini.

Madrid membuka kafe siang pertama di Spanyol pada 2017.

Meskipun mungkin bukan gaya hidup terbaik yang cocok untuk beberapa orang, tidur siang terbukti meningkatkan suasana hati dan performa kerja.

4. Inemuri: Tidur di sela-sela jam kerja (Jepang)

Etika kerja di Jepang, para pekerja di Jepang tidak perlu repot-repot pulang ke rumah atau bahkan mencari tempat pribadi untuk tidur siang.

Sangat umum orang-orang terlihat sedang tertidur di meja, di kelas, di stasiun kereta, di taman, bahkan di pusat perbelanjaan.

Dikenal sebagai inemuri, tidur sejenak di tengah hari dianggap sebagai tanda kerja keras, bukan sebagai kemalasan.

Beberapa atasan atau pemilik bisnis di Jepang bahkan mendukung para karyawannya untuk ber-inemuri.

Dalam budaya Jepang, di mana fenomena kematian yang disebabkan oleh kerja berlebihan (karoshi) kerap ditemukan, tidak mengherankan inemuri menjadi kebiasaan yang dibutuhkan.

(TribunTravel.com/Rizki A. Tiara)

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Siesta hingga Inemuri, Yuk Intip Budaya Istirahat di Jam Kerja di 5 Negara di Dunia, 

Yuk Subscribe YouTube dan Like Fanpage TribunStyle.com di bawah ini:

Tags:
Budayatradisinegara
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved