Tak Bermaksud Merendahkan, Ini Alasan Dita Soedarjo Pilih Putus Meski Denny Sumargo Baik di Matanya

TRIBUNSTYLE.COM - Dita Soedarjo akhirnya membeberkan alasan mengapa dirinya memilih untuk mengakhiri pertunangannya dengan Denny Sumargo.

Namun ternyata ada yang kecewa dengan pernyataannya saat menggelar konferensi pers beberapa waktu lalu.

Dita sempat berujar jika dalam pernikahan tak hanya cukup dengan menjadi orang baik.

Banyak aspek lain yang harus dicocokkannya untuk membangun sebuah mahligai rumah tangga.

• Bertemu Bocah Penjual Agar-agar di Palestina, Perlakuan Via Vallen Ini Jadi Sorotan

Lewat akun Instagram pribadinya, Dita mengaku tak bermaksud merendahkan orang lain.

Dita sendiri beranggapan jika nanti menjadi istri, dia lah yang harus tunduk pada suami karena suami merupakan imam dalam keluarganya.

Dita mengaku kalau dirinya belum siap untuk menikah.

Hal tersebut lantaran Dita ingin jika menikah nanti, dia dan sang suami benar-benar bisa terbuka untuk urusan rumah tangganya.

• Liburan Seru Maia Estianty Bareng Anak-anak dan Calon Mantu, Sampaikan Pesan Ini Untuk Irwan Mussry

Tak hanya itu, Dita juga ingin lebih mempersiapkan diri karena dia tak mau kalau trauma masa kecilnya akan menyakiti orang lain.

Dita percaya, dalam sebuah pernikahan, pasangan harus berjanji untuk selalu peduli dalam keadaan apapun.

Bagi Dita, dalam sebuah pernikahan, setiap pasangan juga harus siap menerima kekurangan masing-masing.

Menerima kelebihan pasangan akan membuat semuanya menjadi indah.

• Hadiri Pesta Ulang Tahun Putra Bugsu Krisdayanti, Kehadiran Kahiyang dan Putrinya Jadi Perhatian

Namun menerima kekurangan pasangan bisa belum tentu bisa dilakukan oleh semua orang.

"Banyak yang kecewa dengan jawaban saya di pres con kemarin saya minta maaf. Gak ada mau ngerendahin orang lain begitu atau merasa saya wanita tidak perlu tunduk, saya harus tunduk laki adalah iman keluarga dan saya merasa belum siap dan masalahnya ada di saya karena the day i get married, i want to be VERY married meaning that both me and future hubby one day bisa 100 % open about anything because I can't think of anything lonelier than spending the rest of my life with someone that is not fully open with me and i also need to be content with Jesus and myself dulu karena kalau tidak gimana cara saya bisa menjadi penolong yang baik kalau suami saya lagi sibuk?

Apa yang menjadi pegangan saya untuk trauma atau dendam karena itu harus di bereskan semua masa kecil itu jangan ke mariage dulu because if your hurt belom beres, you will hurt other people and usually its the spouse yang get the worst, we wil end up hurting them.we need a witness to our lives.