Breaking News:

Meski Rangkap Jabatan Ada 3 Alasan Edy Rahmayadi Layak Dipertahankan Menjadi Ketua Umum PSSI?

Meski dirundung masalah setidaknya ada tiga alasan Edy Rahmayadi Layak di pertahankan menjadi Ketua Umum PSSI.

Penulis: Candra isriadhi
Editor: Mohammad Rifan Aditya
KUKUH WAHYUDI/BOLA /JUARA.NET
Edy Rahmayadi 

TRIBUNSTYLE.COM - Meski dirundung masalah setidaknya ada tiga alasan Edy Rahmayadi Layak di pertahankan menjadi Ketua Umum PSSI.

Tidak fair rasanya jika hanya mengungkapkan keburukan dari seorang Ketum PSSI.

Semenjak menjabat sebagai ketum PSSI Edy Rahmayadi beberapa kali mengukir prestasi.

Seperti dilansir dari berbagai sumber pada (11/27/2018) selain masalah yang terus dikaitkan dengan Ketum PSSI Edy Rahmayadi.

Ketum PSSI Edy Rahmayadi Tuai Kontroversi Lagi, Kini Elus Wajah Wartawan Saat Dilempari Pertanyaan

Pernyataan Ketua PSSI Edy Rahmayadi Wartawan Harus Baik Jadi Sorotan Media Luar Negeri

Setidaknya ada 3 alasan kenapa Edy Rahmayadi layak dipertahankan menjadi Ketum PSSI.

Seperti apa alasannya? simak tiga alasan kenapa Edy Rahmayadi masih layak untuk memimpin PSSI.

1. Pembinaan Usia Dini yang Lebih Baik

Seperti yang diketahui sebelumnya jika PSSI era sebelum Edy Rahmayadi kurang memperhatikan pembinaan usia muda.

Sejak Edy Rahmayadi menjabat menjadi Ketum PSSI, pembinaan usia muda semakin di perhatikan.

Salah satunya adalah kompetisi Liga 1 untuk usia U-19 bergulir mengiringi Liga 1 usia senior.

2. Mendatangkan Pelatih Kelas Dunia

Tak ada yang menyangka selama ini jika Timnas Indonesia bakal memiliki pelatih kelas dunia.

Hal itu dipatahkan oleh PSSI era Edy Rahmayadi, pelatih yang sudah banyak makan asam garam sepakbola Eropa mampu direkrut untuk menukangi Timnas.

Adalah Luis Milla salah satu legenda Barcelona dan Real Madrid pernah menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia selama dua tahun.

3. Kepemimpinan Tegas

Beredar berita kenapa Luis Milla tak diperpanjang kontraknya oleh PSSI karena telah mengecilkan Indonesia.

Hal itulah yang menjadi pemicu kenapa Luis Milla batal diperpanjang kontraknya untuk melatih Timnas Indonesia.

Namun, terlepas dari itu semua sejumlah permasalahan muncul ketika Timnas Indonesia gagal lolos semifinal Piala AFF 2018.

Dan imbasnya yang paling mendapatkan sorotan tentu saja adalah Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.

Setelah drama pemutusan kotrak Luis Milla tak berselang lama PSSI melalui Edy Rahmayadi langsung mengutus Bima Sakti sebagai penggantinya.

Namun, tak sedikit pecinta sepakbola tanah air meragukkan kemampuan Bima Sakti dalam melatih Timnas Indonesia.

Pasalnya Bima Sakti belum memiliki jam terbang yang cukup baik, hanya saja Bima sebelumnya memeliki andil dalam menjabat asisten Luis Milla.

Akan tetapi masyarakat Indonesia sudah menyorot kinerja Edy Rahmayadi yang malah menjabat sebagai Gubernur Sumatra Utara.

Selain menjabat Ketum PSSI Edy Rahmayadi juga menjabat sebagai Gubernur Sumatra Utara.

Hal itulah yang ditengarai sebagai sumber dari segala permasalahan yang didapatkan PSSI.

Dan dampak nyatanya adalah gagalnya Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.

Akhirnya kemarahan masyarakat pecinta sepakbola tanah air ramai-ramai mengutarakan kekecewaannya melalui berbagai media.

Salah satunya adalah tagar yang menghimbau untuk mengosongkan Stadion Utama Gelora Bung Karno pada laga Indonesia Vs Filipina (25/11/2008).

Namun, tagar tersebut tampaknya tak banyak memepengaruhi atensi penonton yang ingin menyaksikan aksi Timnas Indonesia di ajang Piala AFF 2018.

Meskipun pada laga terakhir Grup B Piala AFF 2018 yang melawan Filipina tersebut sudah tiak terlalu penting untuk timnas garuda.(Tribunstyle.com/Candra Isriadhi)

Yuk Like Facebook dan Subscribe YouTube Channel TribunStyle.com:

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Edy RahmayadiPSSILuis Milla
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved