Breaking News:

Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Sederet Alasan HS Bunuh Satu Keluarga Bekasi, Sering Dibilang 'Tak Berguna' & Dibangunkan Pakai Kaki

Kepada polisi, Haris Simamora mengaku dendam dan sakit hati atas perlakuan korban yang sering semena-mena kepadanya.

Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TribunStyle.com Kolase/TRIBUN MEDAN/DOK.POLDA METRO JAYA/WHATSAPP/Facebook Maya Boru Ambarita
HS mengaku sakit hati karena sering diperlakukan semena-mena oleh korban. 

TRIBUNSTYLE.COM - Alasan HS alias Haris Simamora menghabisi nyawa Diperum Nainggolan beserta keluarga kecilnya perlahan mulai terkuak.

HS ditetapkan sebagai pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

Kepada polisi, Haris mengaku dendam dan sakit hati atas perlakuan korban yang sering semena-mena kepadanya.

Haris menyebut jika korban kerap kali menudingnya dengan sebutan 'tidak berguna'.

"Menurut pengakuan tersangka, dia sakit hati karena sering dihina, seperti misalnya dibilang 'tidak berguna'," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, dilansir TribunStyle.com dari WartaKota.com, Minggu (18/11/2018).

Selain itu, Haris juga mengaku sakit hati karena penghasilannya direbut oleh keluarga tersebut.

Putus dari Reino Barack, Melaney Ricardo Sebut Luna Maya Sudah Miliki Gebetan Baru Orang Indonesia

Deretan Fakta Seputar HS, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Ternyata Masih Kerabat Korban!

Pasalnya, sebelum dikelola oleh keluarga Diperum, kos-kosan dan toko dikelola oleh Haris.

Kerabat dan keluarga korban meratapi jenazah saat tiba di Hariara Tolu, Desa Parsaoran Satu, Pangururan, Samosir, Kamis (15/11/2018).
Kerabat dan keluarga korban meratapi jenazah saat tiba di Hariara Tolu, Desa Parsaoran Satu, Pangururan, Samosir, Kamis (15/11/2018). (TRIBUN-MEDAN/Arjuna Bakkara)

"Pelaku sakit hati karena korban ini pengelola kos. Beberapa waktu yang lalu kan pengelolanya pelaku," jelas Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat.

Tidak hanya itu, emosi Haris semakin tersulut karena korban kerap kali membangunkannya dari tidur menggunakan kaki.

"Kalau main ke situ, tidur dan dibangunkan pagi hari menggunakan kaki," imbuh Argo.

Korban pun kerap memarahi pelaku.

Sule Bongkar Hubungannya dengan Nurlela, Bicara Soal Pernikahan hingga Pesan untuk Tak Cemburu

7 Fakta Pengakuan Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Dendam hingga Bunuh Pakai Linggis

"Sering dimarah-marahi juga," jelasnya.

Dikabarkan sebelumnya, misteri kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi akhirnya perlahan mulai terkuak.

HS, seorang pria yang berhasil diamankan polisi akhirnya mengakui jika dirinya telah menghabisi nyawa Diperum Nainggolan, beserta istri dan anaknya.

Kini, status HS pun telah ditingkatkan menjadi tersangka.

Haris Simamora, tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi .
Haris Simamora, tersangka pembunuhan satu keluarga di Bekasi . (TRIBUN MEDAN/DOK.POLDA METRO JAYA/WHATSAPP)

Dilansir TribunStyle.com dari Tribuneews.com, Jumat (16/11/2018), HS mengaku membunuh Diperum dan juga istrinya, Maya Boru Ambarita menggunakan linggis.

Ada Bercak Darah & HP Korban di Mobil dan Celana Hitam HS, Pelaku Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi

Sementara, kedua buah hati Diperum, yakni Sarah Boru Nainggolan dan Arya Nainggolan dihabisi dengan cara dibekap.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.

Argo menerangkan jika terduga pelaku HS telah mengakui perbuatannya setelah sebelumnya mengelak dengan membuat alibi.

"Ya, HS akhirnya mengakui telah membunuh Diperum sekeluarga," terang Argo.

Untuk menghilangkan barang bukti, HS pun memilih untuk membuang linggis yang digunakannya untuk beraksi.

Menurut penuturan polisi, linggis tersebut dibuang tersangka di kawasan Kalimalang.

Kasus tewasnya satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) dan dua anaknya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) mulai terungkap.
Kasus tewasnya satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) dan dua anaknya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) mulai terungkap. (TribunStyle.com Kolase/Wartakota dan Facebook.com/Vicky Sulaeman Manullang/Maya Sofya Ambarita)

Polisi juga mengungkap fakta-fakta penangkapan terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, pelaku berinisial HS ini ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan korban, Maya Boru Ambarita.

"HS ini masih memiliki hubungan saudara dengan korban yang perempuan (Maya Boru Ambarita)," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, dilansir TribunStyle.com dari Tribunnews.com, Kamis (15/11/2018).

Bahkan, terduga pelaku yang masih berumur di bawah 30 tahun ini pun kerap menyambagi kontrakan milik keluarga korban untuk sekadar menginap.

"Dia kadang-kadang memang tidur di kos-kosan itu," tambahnya.

Di Malam Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Terdengar Suara Jeritan Wanita dari Rumah Korban

Argo juga menyampaikan fakta bahwa HS telah menjadi pengangguran selama kurang lebih 3 bulan.

"Yang bersangkutan sudah tidak bekerja selama tiga bulan. Tadinya kerja di perusahaan di Cikarang," tukasnya.

Seperti diketahui, pasangan suami istri beserta kedua anaknya ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Bojong Nangka II RT 001 RW 007, Kelurahan Jatirahayu, Kecematan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018).

Prosesi ibadat penghormatan terakhir dan upacara adat batak di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur bagi satu keluarga korban pembunuhan sadis di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).
Prosesi ibadat penghormatan terakhir dan upacara adat batak di Gereja Lahai Roi, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur bagi satu keluarga korban pembunuhan sadis di Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018). (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Adapun keempat korban tersebut adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).

Berdasarkan keterangan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, kedua korban pasangan suami istri Diperum dan Maya tewas karena luka benda tumpul.

Sementara, kedua anak mereka, Sarah dan Arya tidak mengalami luka, melainkan tewas karena kehabisan oksigen.

(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
pembunuhan satu keluarga di BekasiPolda Metro JayaDiperum Nainggolan
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved