Breaking News:

Setelah Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi, Tersangka HS Pergi ke Gunung untuk Menenangkan Diri

HS sengaja pergi ke gunung untuk mencari ketenangan setelah menghabisi nyawa keluarga Diperum Nainggolan, Selasa (13/11/2018).

Tribunnews.com/Grid.ID
HS pelaku pembunuhan keluarga di Bekasi ditangkap polisi, Kamis (15/11/2018). 

TRIBUNSTYLE.COM - Ditangkap ketika tengah beristirahat di sebuah saung di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi, HS mengaku ingin menenangkan diri.

Pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi itu sengaja pergi ke gunung untuk mencari ketenangan setelah menghabisi nyawa keluarga Diperum Nainggolan, Selasa (13/11/2018).

Menurut Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Wahyu Hadiningrat, menyebut jika pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi memang memiliki hobi mendaki gunung.

"Berdasarkan keterangannya, pelaku memang memiliki hobi naik gunung. Jadi, maksudnya untuk menenangkan diri, jadi dia naik gunung," kata Wahyu, dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews.com.

Namun, sebelum naik gunung, HS justru terlebih dahulu ditangkap oleh pihak kepolisian.

Dua Hari Sebelum Bunuh Satu Keluarga di Bekasi, HS Sempat Terlihat di Rumah Korban Berpakaian Rapi

"Sebelum naik sudah ditangkap ketika dia persiapan naik, tidur di saung sudah ditangkap," imbuhnya.

Kerabat dan keluarga korban meratapi jenazah saat tiba di Hariara Tolu, Desa Parsaoran Satu, Pangururan, Samosir, Kamis (15/11/2018).
Kerabat dan keluarga korban meratapi jenazah saat tiba di Hariara Tolu, Desa Parsaoran Satu, Pangururan, Samosir, Kamis (15/11/2018). (TRIBUN-MEDAN/Arjuna Bakkara)

Polisi akhirnya mengamankan seorang pria berinisial HS yang diduga kuat merupakan pelaku di balik tewasnya satu keluarga di Bekasi.

Dugaan polisi semakin menguat pasca ditemukannya salah satu mobil korban yang sempat hilang, yakni mobil Nissan X-Trail di sebuah kos di Cikarang.

Di beberapa bagian mobil ditemukan bercak darah, yang hingga saat ini masih dalam pemeriksaan apakah ada kaitannya dengan darah korban.

Diterangkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, bercak darah tersebut ditemukan di gagang pintu kanan mobil, pedal gas, seat belt, hingga karpet di bagian bawah kursi sopir.

Penampakan mobil milik korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Penampakan mobil milik korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi. (TribunStyle.com Kolase/TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Tak hanya itu, bercak darah juga ditemukan di celana hitam HS saat menggeledah kamar kos yang disewanya.

"Di kamarnya, ditemukan celana warna hitam panjang yang ada darahnya. Ini semua sudah kami ambil darahnya sebagai sampel dan akan kami cocokkan. Nanti labfor menggunakan pemeriksaan ilmiah," terang Argo, dikutip TribunStyle.com dari Tribunnews.com, Jumat (16/11/2018).

Pengakuan Tetangga Soal Keseharian HS, Pelaku Pembunuhan di Bekasi Sering Bantu Korban Angkat Barang

Selain itu, labfor darah juga akan dilakukan untuk penemuan darah yang ada di mobil korban.

"Kami tunggu hasil labfor darah yang di mobil, darah yang ada di tempat kos, dan darah yang ada di TKP apakah ada kesamaan atau tidak.

Yang terpenting, kami sudah mengamankan satu orang yang diduga pelaku berinisial HS," lanjutnya.

Bukti lain yang ditemukan polisi dari tangan HS adalah HP milik korban.

"Tadi pagi kami sudah melakukan olah TKP di mobil, ternyata kami temukan HP korban dua buah di situ, ada darahnya di HP tersebut lalu kami ambil untuk labfor," imbuh Argo.

Kasus tewasnya satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) dan dua anaknya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) mulai terungkap.
Kasus tewasnya satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri (pasutri) dan dua anaknya di Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Selasa (13/11/2018) mulai terungkap. (TribunStyle.com Kolase/Wartakota dan Facebook.com/Vicky Sulaeman Manullang/Maya Sofya Ambarita)

Setelah sempat mengelak, HS akhirnya mengakui perbuatannya.

Ia mengakui jika telah menghabisi nyawa Diperum Nainggolan, beserta istri dan anaknya.

Status HS pun telah ditingkatkan menjadi tersangka.

HS mengaku membunuh Diperum dan juga istrinya, Maya Boru Ambarita menggunakan linggis.

Sementara, kedua buah hati Diperum, yakni Sarah Boru Nainggolan dan Arya Nainggolan dihabisi dengan cara dibekap.

Argo menerangkan jika terduga pelaku HS telah mengakui perbuatannya setelah sebelumnya mengelak dengan membuat alibi.

Rumah keluarga Diperum Nainggolan di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat. Keluarga Diperum Nainggolan menjadi korban pembunuhan dan perampokan pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 03.30 WIB.
Rumah keluarga Diperum Nainggolan di Jalan Bojong Nangka 2 RT 02/07 Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat. Keluarga Diperum Nainggolan menjadi korban pembunuhan dan perampokan pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 03.30 WIB. (TribunStyle.com Kolase/Warta Kota/Hamdi Putra/Facebook Maya Sofya Ambarita)

"Ya, HS akhirnya mengakui telah membunuh Diperum sekeluarga," terang Argo.

Untuk menghilangkan barang bukti, HS pun memilih untuk membuang linggis yang digunakannya untuk beraksi.

"Ya, HS membuang linggis tersebut," tandas Argo lagi.

Ada Noda Hitam Mirip Darah di Kukunya, Pelaku Pembunuhan Keluarga Diperum Ngaku Jatuh saat ke Klinik

Menurut penuturan polisi, linggis tersebut dibuang tersangka di kawasan Kalimalang.

Sebelumnya, polisi akhirnya mengungkap fakta-fakta penangkapan terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, pelaku berinisial HS ini ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengan korban, Maya Boru Ambarita.

"HS ini masih memiliki hubungan saudara dengan korban yang perempuan (Maya Boru Ambarita)," terang Argo Yuwono.

Bahkan, terduga pelaku yang masih berumur di bawah 30 tahun ini pun kerap menyambagi kontrakan milik keluarga korban untuk sekadar menginap.

"Dia kadang-kadang memang tidur di kos-kosan itu," tambahnya.

Argo juga menyampaikan fakta bahwa HS telah menjadi pengangguran selama kurang lebih 3 bulan.

"Yang bersangkutan sudah tidak bekerja selama tiga bulan. Tadinya kerja di perusahaan di Cikarang," tukasnya.

Seperti diketahui, polisi akhirnya mengamankan satu orang terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi, Kamis (15/11/2018).

Pelaku tersebut dilaporkan berinisial HS.

Menurut informasi, HS berhasil diciduk di daerah Tasikmalaya.

Ada Bercak Darah & HP Korban di Mobil dan Celana Hitam HS, Pelaku Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi

Dikabarkan sebelumnya, pasangan suami istri beserta kedua anaknya ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Bojong Nangka II RT 001 RW 007, Kelurahan Jatirahayu, Kecematan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2018).

Adapun keempat korban tersebut adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), dan Arya Nainggolan (7).

Berdasarkan keterangan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, kedua korban pasangan suami istri Diperum dan Maya tewas karena luka benda tumpul.

Sementara, kedua anak mereka, Sarah dan Arya tidak mengalami luka, melainkan tewas karena kehabisan oksigen.

(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Diperum NainggolanGunung Gunturpelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved