Sang Ayah Tak Sangka, Permintaan Terakhir Erikawati saat Tragedi Surabaya Membara Berbuah Petaka
Sahluki tak menyangka menyaksikan drama kolosal 'Surabaya Membara' akan menjadi permintaan terakhir sang putri, Erikawati.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Sahluki tak menyangka menyaksikan drama kolosal 'Surabaya Membara' akan menjadi permintaan terakhir sang putri, Erikawati.
Pria 41 tahun tersebut mengisahkan bagaimana putrinya yang masih duduk di kelas 3 SD tersebut merengek untuk menonton drama itu melalui atas viaduk (jembatan perlintasan kereta api di atas jalan raya).
"Anak saya terus minta ingin nonton Surabaya Membara, Ia minta ke atas viaduk biar kelihatan," kata Sahluki sambil berlinang air mata, dikutip TribunStyle.com dari Surya.co.id, Minggu (11/11/2018).
• Mimpi Sang Ayah Sebelum Bagus Meninggal di Insiden Surabaya Membara, Sempat Tak Beri Izin
Menuruti permintaan sang putri, Sahluki pun naik ke atas viaduk bersama istri dan anaknya.

Sahluki tak menyangka, keputusannya tersebut justru berbuah petaka.
• Daftar Program Harbolnas 11.11 dari Lazada, Blibli, hingga Elevenia , Ada Diskon juga Cashback!
Ketika kereta api dari arah Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasar Turi melintas, Erikawati menjadi korban yang terseret.
Kala itu, ia bersama istri dan anaknya segera menepikan diri.
Namun, kondisi viaduk yang ramai, membuat istri dan anaknya terjungkal.
Gandengan tangan istri Sahluki dengan Erikawati pun lepas.
Tak pelak, tubuh mungil Erikawati pun turut terseret.

Sahluki hanya bisa melihat anaknya mengalami luka parah dan meninggal dunia.
Sementara sang istri mengalami patah tulang kaki.
• Strategi Sukses Belanja Murah di Harbolnas 11.11, Lakukan 3 Langkah Penting Ini!
"Tidak ada petugas yang melarang menonton di atas viaduk. Sudah banyak orang di sana," tuturnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, peringatan hari Pahlawan yang jatuh hari ini, Sabtu (10/11/2018), memakan korban jiwa.
Tepatnya, dalam pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara yang digelar di sekitar Tugu Pahlawan dan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (9/11/2018) malam.
Sekitar tiga orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 20 lainnya mengalami luka-luka.
Dilansir TribunStyle.com dari Kompas.com, Sabtu (10/11/2018), peristiwa ini bermula ketika para penonton memilih untuk menonton pertunjukan melalui viaduk (jembatan kereta api di atas jalan raya).
Sekitar 15 menit berlangsung, sebuah kereta barang kemudian melintas.

Kereta sempat membunyikan seruling peringatan, bahkan mengurangi kecepatan dari 30 kilometer per jam menjadi 15 kilometer per jam.
Tak pelak, para penonton pun berhamburan mencari perlindungan.
Dilaporkan PT KAI Daop 8, beberapa penonton saling berpegangan tangan di atas viaduk.
• Daftar E-Commerce yang Sediakan Promo Harbolnas, Coba 2 Trik Jitu Dapat Diskon Besar-besaran!
Sementara, beberapa lainnya justru nekat melompat ke arah kereta yang berjalan pelan.
Karena tak kuasa menahan keseimbangan dan tersenggol badan kereta api, sejumlah penonton pun terjatuh ke bawah dari ketinggian sekitar 7 meter.
Saat kejadian berlangsung, penonton yang berada di bawah viaduk sempat meneriaki penonton yang di atas untuk segera turun.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, menunjukkan kepanikan penonton tatkala kereta melintas.
Karena penonton berusaha untuk melindungi diri dari kereta dengan menepi di sisi viaduk, beberapa penonton terlihat jatuh dari atas viaduk ke bagian bawah jembatan.
Dikabarkan, beberapa penonton yang terjatuh mengalami patah tulang.
Sementara kondisi korban meninggal disebabkan karena terlindas kereta api.
Korban segera dievakuasi ke RSUD dr Soetomo, RSUD Soewandhie dan RS PHC Tanjung Perak Surabaya.
(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)