Hari Pahlawan
Tewas di Tragedi Surabaya Membara, Bocah SMP, Helmi Surya Dikenal Pendiam dan Jarang Keluar
Helmi Surya Wijaya yang masih berusia 13 tahun tersebut menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi Surabaya Membara.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Achmad Harijanto sempat was-was mengetahui anak bungsunya, Helmi Surya Wijaya tak kunjung pulang ke rumah hingga larut malam.
Ia tidak mengetahui, bahwa putranya yang masih berusia 13 tahun tersebut menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi Surabaya Membara.
Achmad hanya sebatas tahu, putra bungsunya tersebut pamit untuk menonton drama kolosal bersama teman-temannya.
Hingga ia kemudian mendengar adanya insiden terjauhnya penonton drama tersebut dari atas viaduk.
• Daftar Identitas Korban Tewas dan Luka Tragedi Surabaya Membara, Bocah 9 Tahun Turut Tewas
Kekhawatiran Achmad meningkat mengetahui insiden tersebut.
Terlebih, teman-teman Helmi pun telah pulang ke rumah.
"Dia tidak pulang-pulang, terus saya cari gitu lho mas," ujarnya, dikutip TribunStyle.com dari Surya.co.id.
Pencarian Achmad justru berakhir kabar duka.
• Kronologi Tragedi Kecelakaan di Pagelaran Surabaya Membara, 3 Tewas 20 Orang Luka-luka
Putranya menjadi salah satu korban yang turut tewas terseret kereta api yang datang dari arah Stasiun Gubeng menuju Stasiun Pasar Turi tersebut.
Berdasarkan hasil identifikasi, Helmi mengalami luka fatal di bagian perut.

Menurut sang ayah, semasa hidupnya, bocah yang masih duduk di kelas 1 SMP N 44 Surabaya ini merupakan sosok anak yang pendiam.
"Anaknya nggak pernah keluar, diem terus," tuturnya.
Dikabarkan sebelumnya, peristiwa ini bermula ketika para penonton memilih untuk menonton pertunjukan melalui viaduk (jembatan kereta api di atas jalan raya).
Sekitar 15 menit berlangsung, sebuah kereta barang kemudian melintas.
Kereta sempat membunyikan seruling peringatan, bahkan mengurangi kecepatan dari 30 kilometer per jam menjadi 15 kilometer per jam.
Tak pelak, para penonton pun berhamburan mencari perlindungan.

• Korban Tragedi Surabaya Membara, Erikawati Tewas Terseret Kereta, Ayah dan Ibunya Jatuh dari Viaduk
Dilaporkan PT KAI Daop 8, beberapa penonton saling berpegangan tangan di atas viaduk.
Sementara, beberapa lainnya justru nekat melompat ke arah kereta yang berjalan pelan.

Karena tak kuasa menahan keseimbangan dan tersenggol badan kereta api, sejumlah penonton pun terjatuh ke bawah dari ketinggian sekitar 7 meter.
Saat kejadian berlangsung, penonton yang berada di bawah viaduk sempat meneriaki penonton yang di atas untuk segera turun.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, menunjukkan kepanikan penonton tatkala kereta melintas.
Karena penonton berusaha untuk melindungi diri dari kereta dengan menepi di sisi viaduk, beberapa penonton terlihat jatuh dari atas viaduk ke bagian bawah jembatan.
Dikabarkan, beberapa penonton yang terjatuh mengalami patah tulang.
Sementara kondisi korban meninggal disebabkan karena terlindas kereta api.
Korban segera dievakuasi ke RSUD dr Soetomo, RSUD Soewandhie dan RS PHC Tanjung Perak Surabaya.
(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)