Sang Ayah Menanti Kepulangannya, Helmi Suryawijaya Ternyata Jadi Korban Insiden Surabaya Membara
Achmad Harijanto, ayah Helmi (13) menceritakan kekhawatirannya sebelum mengetahui sang anak menjadi korban saat menonton drama Surabaya Membara.
Penulis: ninda iswara
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Sebuah kisah pilu diceritakan oleh ayah dari seorang korban insiden Surabaya Membara.
Achmad Harijanto, ayah Helmi Suryawijaya (13) menceritakan kekhawatirannya sebelum mengetahui sang anak menjadi korban meninggal dunia saat menonton drama kolosal Surabaya Membara.
Helmi menjadi korban meninggal dunia setelah terlindas kereta api yang melintas.
Harijanto yang berada di rumah merasa kalau tak biasanya Helmi pulang terlambat.
• Sambut Hari Pahlawan, Ini Sederet Artis yang Memiliki Darah Keturunan Pejuang Kemerdekaan
Harijanto pun mengatakan jika Helmi menonton drama tersebut diajak oleh teman-teman di kampungnya.
Kekhawatiran keluarga semakin memuncak saat mereka mengetahui teman-teman Helmi sudah pulang.
"Dia diajak anak kampung kalau enggak tiga ya empat orang," kata Harijanto, seperti yang TribunStyle.com kutip dari TribunJatim.
Dikarenakan Helmi tak kunjung pulang, pihak keluarga memutuskan untuk mencari Helmi Suryawijaya.
Mereka langsung menuju ke kamar mayat RSUD dr Soetomo Surabaya pada sabtu (10/11/2018) sekitar pukul 01.14 WIB.
• Korban Tragedi Surabaya Membara, Erikawati Tewas Terseret Kereta, Ayah dan Ibunya Jatuh dari Viaduk
"Dia gak pulang-pulang. Terus kita cari gitu," katanya pada awak media, Sabtu (10/11/2018).
"Langsung cari di pusat kamar jenazah RSUD Dr Soetomo," katanya.
Helmi meninggal dunia usai terlindas kereta api yang melintas.
Siswa kelas 1 SMPN 44 Surabaya ini meninggal dunia setelah mengalami luka di bagian perut akibat terlindas kereta api.
Di mata keluarga, Helmi dikenal sebagai sosok yang pendiam.
"Anaknya ini gak pernah keluar, diem terus," pungkas Harijanto seraya menjabat tangan awak media yang meliputnya untuk berpamitan.
• Sedang Berjuang Lawan Penyakitnya, Shakira Aurum Masih Sempat Hibur Pasien Lain Disampingnya