Kisah Istri Paul Ferdinand, Korban Pesawat Lion Air yang Jatuh, Sempat Larang Suaminya Berangkat
Istri salah satu korban pesawat Lion Air JT 610 sempat larang suaminya berangkat, 'Kalau saya 2 hari nggak pulang, kamu nyusul'.
Penulis: Tisa Ajeng
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Istri salah satu korban pesawat Lion Air JT 610 sempat larang suaminya berangkat, 'Kalau saya 2 hari nggak pulang, kamu nyusul'.
Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 menyisakan banyak cerita duka dari keluarga penumpang dan awak pesawat.
• Pilot Senior Unggah Vlog Penerbangan Terakhirnya Bersama Co-Pilot Harvino & Ungkap Fakta ini
Salah satu yang merasakan duka yang mendalam adalah keluarga dari Paul Ferdinand.
Paul menjadi salah satu penumpang pesawat nahas tersebut.
Sambil menahan isak tangis, sang istri, Inchy Ayorbara, membagikan ceritanya terkait kepergian suaminya.
Istri Paul Ferdinand, korban pesawat Lion Air jatuh itu mengungkapkan semuanya melalui tayangan Breaking News TV One edisi 31 Oktober 2018.
Dalam tayangan tersebut, Inchy menceritakan bahwa ia sempat beberapa kali melarang sang suami untuk berangkat.
Bahkan pada Minggu (28/10/2018) malam, Inchy masih sempat bertanya apakah sang suami jadi berangkat ke Pangkalpinang.
"Malam itu saya masih sempat tanya, 'Mang, emang jadi berangkat? Dia bilang, 'Iya saya harus berangkat'," jawab Inchy, menirukan ucapan suaminya, seperti dikutip Tribunstyle.com dari Youtube TV One.
Inchy juga mengatakan bahwa ia melarang Paul berangkat sejak sehari sebelumnya.
"Sebenarnya sehari sebelum berangkat saya sudah nglarang dia berangkat," kata Inchy.

Setelah beberapa kali dilarang, sang suami awalnya sempat setuju untuk tak berangkat.
"Nggak tahu. Saya bilang, jangan berangkat. Itu beberapa kali saya bilang, 'Jangan berangkat yah.' Mungkin karena takut saya ngambek, terus dia bilang, 'Iya nggak jadi kok, nggak jadi berangkat,'" kata Inchy.
Suaminya sempat mengatakan bahwa tugas luar kotanya itu hanya 2 hari, jika 2 hari tak pulang, ia meminta Inchy untuk menyusul dirinya.
"Malemnya saya tanya lagi, emang jadi berangkat? Iya nih saya udah beli tiket.' Tiba-tiba aja saya nglarang. 'Ini cuma 2 hari jadi kalau 2 hari saya nggak pulang kamu nyusul ya," tambah Inchy, sembari menirukan Paul.
Inchy juga mengatakan bahwa jika biasanya ia melarang sang suami, perkataannya itu tidak diulang-ulang.
"Pernah mungkin tapi beberapa kali. Nggak saya ulang-ulang. Jangan, nggak usah. Ini beberapa kali saya ulang-ulang. 'Emang jadi? Emang jadi? Nggak usah lah," lanjut Inchy.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada Senin (29/10/2018) pagi.
Saat ini manajemen Lion Air masih menyelidiki kabar mengenai pesawat yang hilang kontak tersebut.
Dilansir Tribunstyle.com dari situs FlightRadar, penerbangan itu menggunakan pesawat dengan kode B38M, yaitu dengan pesawat Boeing 737 MAX 8.
Adapun, registrasi pesawat adalah PK LQP.
Pesawat itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, sekitar pukul 06.10 WIB.
Sedianya, pesawat mendarat di Bandara Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB.
Pesawat sempat meminta return to base sebelum akhirnya hilang dari radar.
Pesawat yang membawa 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi dengan 2 Pilot dan 5 FA sampai saat ini telah hilang kontak selama kurang lebih 3 jam.
Paul Ferdinand menjadi salah satu korban pesawat Lion Air JT-610 yang mengalami kecelakaan di perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) pagi.
Paul berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang ke Pangkalpinang dalam rangka dinas kantor.
(Tribunstyle.com/Tisa)
Yuk Subscribe channel YouTube Tribunstyle.com: