Mantap Pensiun dan Menyesal Hidup Kaya Raya, Jack Ma: Aku Ingin Mati di Pantai, Bukan Kantor
Jack Ma mengatakan betapa ia menyesali kehidupan yang justru sudah membuatnya kaya raya.
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Salah satu orang terkaya di dunia, Jack Ma mengejutkan publik dunia setelah merencanakan pensiun tahun depan dari semua perusahaan yang dimilikinya.
Jack Ma, orang terkaya Tiongkok yang melejit lewat perusahaan jual beli online Alibaba, berencana menunjuk anak muda menjadi penggantinya di posisi CEO.
Alibaba juga sudah menunjuk Daniel Zhang, untuk melanjutkan kinerja Jack Ma selama setahun ke depan.
Jack Ma pensiun dan mengaku jenuh dengan semua kesibukan di dunia bisnis.
Ia ingin kembali mengabdikan hidupnya sebagai guru lagi.
• Pensiun Dari Alibaba Group, Jack Ma Punya Sebuah Tujuan Mulia, Salut!
Dilansir South China Morning Post, Jack Ma mengatakan betapa ia menyesali kehidupan yang justru sudah membuatnya kaya raya.
Jack Ma sebenarnya sudah lengser menjadi CEO, dan ia kini berposisi sebagai komisaris eksekutif.
Tapi, hal itu belum juga membuatnya lepas dari kesibukan.
"Ketika aku pensiun sebagai CEO, aku yakin akan punya waktu main golf lebih banyak,"
"Tapi nyatanya, Ya Tuhanku, aku menghabiskan 870 jam hanya untuk terbang tahun lalu, dan tahun ini makin menjadi, seribu jam," kata Jack Ma, pada 2017, dikutip dari South China Morning Post.
"Intinya, aku tak mau mati di kantor. Aku mau mati di pantai," ujar Jack Ma.
Meski tak lagi mengendalikan langsung Alibaba, Jack Ma tetap punya kesibukan luar biasa, terutama menghadiri sejumlah undangan konferensi dan forum ekonomi dan teknologi.
Pada Januari, sebuah video menunjukkan Jack Ma yang kelelahan ketika menghadiri sebuah forum.
Saat itu, ia ternyata baru menghadiri 3 acara sekaligus, yang hanya terpaut dalam hitungan jam saja.
Menyesal
Satu kutipan mengejutkan dari Jack Ma adalah ia menyesali telah mendirikan Alibaba pada 1999.
Menurut Jack Ma, setelah Alibaba tumbuh jadi perusahaan raksasa, ia harus bertanggungjawab mengendalikan perusahaan yang menghidupi 86 ribu karyawan.
"Aku hanya ingin mendirikan perusahaan kecil dan tidak tumbuh segitu besarnya, mendapat beban tanggungjawab sebegitu besar, dan menghadapi banyak masalah," kata dia.
"Setiap hari aku sibuk seperti presiden, tapi aku tak punya kekuatan. Kehidupanku terampas," kata Jack Ma di sebuah forum di Rusia, Juni 2016.
"Bila aku bisa mengulang hidupku, aku tak akan pernah menjalankan bisnis seperti ini. Aku ingin menjadi diriku sendiri, aku ingin menikmati hidup," kata Jack Ma.
Menurut Jack Ma, momen paling indah dalam hidupnya adalah ketika ia hidup miskin sebagai guru dengan gaji hanya sebesar Rp 196 ribu per bulan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tekat Pensiun Sudah Bulat, Jack Ma : Aku Ingin Mati di Pantai, Bukan di Kantor
• Jack Ma - 5 Fakta Menarik Manusia 500 Triliun, Tamu Istimewa di Closing Ceremony Asian Games 2018
• Tepat di Hari Guru Tiongkok, Jack Ma Berencana Pensiun dari Dunia E-Commerce yang Besarkan Namanya
• Deretan Gaya & Pesona Konglomerat Jack Ma Jelang Closing Asian Games 2018, Santai Banget!