Tahun Baru Islam
Jadwal Puasa Tasu'a, Amalan Pelengkap Asyura di Bulan Muharram 1440 Hijriyah, Banyak Keistimewaan!
Puasa ini dilakukan sehari sebelum puasa Asyura, yakni pada 9 Muharram atau tepat pada tanggal 19 September 2018.
Penulis: Salma Fenty Irlanda
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Tanggal 1 Muharram 1440 Hijriah disambut secara serentak Selasa (11/9/2018).
Hari ini bertepatan pula dengan datangnya Tahun Baru Islam 1440 Hijriah.
Bulan Muharram menjadi salah satu bulan suci bagi umat Islam, selain bulan Ramadhan.
Keistimewaan tanggal 1 Muharram adalah berkaitan dengan peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah.
• Jadwal Puasa Asyura, Amalan Sunnah Tahun Baru Islam Bulan Muharram, Bisa Hapuskan Dosa Setahun Lalu!
Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah, salah satunya dengan berpuasa.
Dilansir TribunStyle.com dari infaqdakwahsenter.com,Selasa (11/9/2018), pada bulan Muharram, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah puasa.
Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Puasa yang paling utama sesudah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (syahrullah) Muharram. Sedangkan shalat malam merupakan shalat yang paling utama sesudah shalat fardhu” (HR. Muslim, no. 1982).
Salah satu amalan sunnah yang dapat ditunaikan adalah Puasa Tasu'a.
• 3 Amalan Keliru dalam Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1440 Hijriyah, dari Doa hingga Puasa!
Puasa ini dilakukan sehari sebelum puasa Asyura, yakni pada 9 Muharram atau tepat pada tanggal 19 September 2018.
Puasa ini berfungsi sebagai pelengkap puasa Asyura yang dapat ditunaikan pada tanggal 10 Muharram.
Jika puasa Asyura mampu menghapuskan dosa kecil selama setahun yang lalu, puasa Tasu'a pun memiliki keistimewaan.
Rasulullah SAW menganjurkan kepada yang melaksanakan puasa ‘Asyura, untuk melengkapi dengan puasa Tasu’a sehari sebelumnya.
Puasa pada tanggal 9 Muharram ini disyariatkan untuk menyelisihi syariat puasa Yahudi dan Nasrani.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, beliau berkata, “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan memerintahkan para sahabat untuk berpuasa pada hari itu, mereka berkomentar, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari ‘Asyura adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani.’
• Hukum Memanjatkan Doa Awal dan Akhir Tahun Baru Islam 1 Muharram, Tak Ada Dalil dari Rasulullah SAW!
Rasulullah SAW pun menjawab, ‘Kalau begitu, pada tahun depan insya Allah kita berpuasa pada hari kesembilan’. Dan belum tiba tahun yang akan datang, namun Nabi SAW sudah wafat” (HR. Muslim no. 1916).
Imam Asy-Syafi’i dan para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya berkata: “Disunnahkan berpuasa pada hari kesembilan dan kesepuluh secara keseluruhan, karena Nabi SAW telah berpuasa pada hari kesepuluh dan berniat puasa pada hari kesembilan.”
Imam Nawawi rahimahullaah menyebutkan ada tiga hikmah disyariatkannya puasa pada hari Tasu’a:
- Untuk menyelisihi orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja.
- Untuk menyambung puasa hari ‘Asyura dengan puasa di hari lainnya, sebagaimana dilarang berpuasa pada hari Jum’at saja.
- Untuk kehati-hatian dalam pelaksanaan puasa ‘Asyura, dikhawatirkan hilal berkurang sehingga terjadi kesalahan dalam menetapkan hitungan, hari kesembilan dalam penanggalan sebenarnya sudah hari kesepuluh.
• Hukum Saling Memberi Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram, Ini Amalan Sunnah yang Dianjurkan!
Selain menunaikan Puasa Tasu'a dan Puasa Asyura, saat bulan Muharram hendaknya memperbanyak sedekah.
Sedekah dapat dilakukan dengan membantu anak-anak yatim, membantu keluarga, kaum kerabat, orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan.
Semua itu hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri sendiri dan disertai keikhlasan semata-mata mengharap keridhaan Allah.
Mengenai hal ini Rasulullah bersabda:
مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
“Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya.” (HR Baihaqi, No: 3795)
(TribunStyle.com / Salma Fenty Irlanda)