Breaking News:

Idul Adha 2018

Idul Adha 2018 - Bolehkah Utang Puasa Ramadhan Digabung dengan Puasa Arafah? Ini Penjelasan NU

Muncul pertanyaan apakah bisa menggabungkan puasa Arafah dengan utang puasa Ramadhan?

Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
swarnanews
Puasa Arafah. 

TRIBUNSTYLE.COM - Keutamaan puasa Arafah menjelang Idul Adha yang begitu tinggi tampaknya membuat para muslim enggan untuk melewatkannya.

Namun kemudian muncul pertanyaan apakah bisa menggabungkan puasa Arafah dengan utang puasa Ramadhan?

Atau dengan kata lain bolehkah orang yang utang puasa Ramadhan mengqadha utang puasanya pada hari Arafah?

Pemerintah melalui Kementerian Agama telah menetapkan bahwa Idul Adha 1439 H jatuh pada tanggal Rabu, 22 Agustus 2018.

Menjelang Idul Adha 2018 ini ada 3 puasa sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan.

Keutamaan Puasa Arafah Jelang Idul Adha 2018 Bagi Muslim yang Tak Berhaji, Jangan Lupa Besok!

Puasa sunah yang dimaksud adalah puasa Dzulhijah selama 7 hari, puasa tarwiyah dan puasa arafah.

Nah, Puasa Arafah 1439 H jatuh pada besok Selasa, 21 Agustus 2018.

Melansir dari nu.co.id (20/8/2018) Pada hari ini, jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah.

Muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa Arafah.

Puasa Arafah memiliki keutamaan begitu besar.

Oleh karenanya para ulama memasukkan puasa Arafah ini ke dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan (muakkad). Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Artinya, “Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu,” (HR Muslim).

Lalu bagaimana dengan mereka memiliki utang puasa Ramadhan, lalu ingin mengqadha utang puasanya pada hari Arafah?

Pertama, qadha puasa Ramadhannya tetap sah.

Sedangkan ia sendiri tetap mendapatkan keutamaan yang didapat oleh mereka yang berpuasa dengan niat puasa sunnah Arafah.

Demikian disampaikan Syekh Zakariya Al-Anshari berikut ini:

قَوْلُهُ وَصَوْمُ عَاشُورَاءَ) أَفْتَى الْبَارِزِيُّ بِأَنَّ مَنْ صَامَ عَاشُورَاءَ مَثَلًا عَنْ قَضَاءٍ أَوْ نَذْرٍ حَصَلَ لَهُ ثَوَابُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ وَوَافَقَهُ الْأَصْفُونِيُّ وَالْفَقِيهُ عَبْدُ اللَّهِ النَّاشِرِيُّ وَالْفَقِيهُ عَلِيُّ بْنُ إبْرَاهِيمَ بْنِ صَالِحٍ الْحَضْرَمِيُّ وَهُوَ الْمُعْتَمَدُ (قَوْلُهُ صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ اُحْتُسِبَ عَلَى اللَّهِ إلَخْ) الْحِكْمَةُ فِي كَوْنِ صَوْمِ عَرَفَةَ بِسَنَتَيْنِ وَعَاشُورَاءَ بِسَنَةٍ أَنَّ عَرَفَةَ يَوْمٌ مُحَمَّدِيٌّ يَعْنِي أَنَّ صَوْمَهُ مُخْتَصٌّ بِأُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَاشُورَاءَ يَوْمٌ مُوسَوِيٌّ

Artinya, “(Puasa Asyura). Al-Barizi berfatwa bahwa orang yang berpuasa pada hari Asyura misalnya untuk qadha atau nazar puasa, maka ia juga mendapat pahala puasa sunnah hari Asyura.

Pandangan ini disepakati oleh Al-Ushfuwani, Al-Faqih Abdullah An-Nasyiri, Al-Faqih Ali bin Ibrahim bin Shalih Al-Hadhrami. Ini pandangan yang muktamad. (Puasa hari Asyura dihitung oleh Allah) Hikmah di balik ganjaran penghapusan dosa dua tahun untuk puasa sunnah Arafah dan penghapusan dosa setahun untuk puasa Asyura adalah karena Arafah adalah harinya umat Nabi Muhammad SAW, yakni puasa sunnah Arafah bersifat khusus untuk umat Nabi Muhammad SAW. Sementara Asyura adalah harinya umat Nabi Musa AS,” (Lihat Syekh Zakariya Al-Anshari, Asnal Mathalib, juz V, halaman 388).

Hal serupa Sayyid Bakri dalam Kitab I‘anatut Thalibin.

Menurutnya, orang yang berpuasa pada hari-hari tertentu yang sangat dianjurkan untuk dipuasakan akan mendapatkan keutamaan sebagai mereka yang berpuasa sunnah pada hari tersebut, meskipun niatnya adalah qadha puasa atau puasa nazar.

وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال و الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا

Artinya, “Di dalam Al-Kurdi terdapat nash yang tertulis pada Asnal Mathalib dan sejenisnya yaitu Al-Khatib As-Syarbini, Syekh Sulaiman Al-Jamal, Syekh Ar-Ramli bahwa puasa sunnah pada hari-hari yang sangat dianjurkan untuk puasa memang dimaksudkan untuk hari-hari tersebut.

Tetapi orang yang berpuasa dengan niat lain pada hari-hari tersebut, maka dapatlah baginya keutamaan… Ia menambahkan dalam Kitab Al-I‘ab.

Dari sana, Al-Barizi berfatwa bahwa seandainya seseorang berpuasa pada hari tersebut dengan niat qadha atau sejenisnya, maka dapatlah keduanya, baik ia meniatkan keduanya atau tidak,” (Lihat Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, I‘anatut Thalibin, [Kota Baharu-Penang-Singapura, Sulaiman Mar‘i: tanpa catatan tahun], juz II, halaman 224).

Saran dari NU, mereka yang memiliki utang puasa Ramadhan baiknya mengqadha utang puasanya terlebih dahulu.

Setelah itu mereka baru boleh mengamalkan puasa sunnah Arafah.

Tetapi kalau utang puasa Ramadhan itu baru teringat jelang hari Arafah, sebaiknya ia membayar qadha puasanya di hari Arafah.

Sementara itu, puasa Arafah dilakukan tanggal 9 Zulhijah atau sehari sebelum Idul Adha, di mana kaum Muslimin yang tengah melaksanakan ibadah haji sedang menunaikan wukuf di Arafah.

Untuk mengimbangi mereka, umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa.

Keutamaan puasa Arafah sungguh istimewa.

Yakni, dihapuskan segala dosa selama setahun yang lalu, dan setahun yang akan datang seperti dilansir dari muslim.or.id.

Dari Abu Qotadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)

Niat puasa Arafah:  نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma ‘arofata lillaahi ta’aalaa)

Selain itu, umat muslim yang berpuasa Arafah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda di hari tersebut.

Melansir dari nu.or.id dari artikel yang berjudul "Hukum Qadha Puasa Ramadhan Digabung dengan Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah" diterbitkan pada Senin, 20 Agustus 2018 17:30.

Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com:

(TribunStyle.com/Rifan Aditya)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Puasa ArafahIdul Adha
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved