Royal Family
Ditinggal Mati Lady Diana, Pangeran William Ungkap Sosok yang Selalu Menguatkannya, Bukan Sang Ayah!
Di balik kesedihannya ini ternyata ada sosok yang selalu menguatkannya hingga kini.
Penulis: Delta Lidina Putri
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Menjadi masa tersulit bagi anak-anak yang ditinggal mati orangtuanya, terlebih jika mereka sedang menginjak usia remaja.
Tentu hidup akan menjadi tak karuan, karena dengan siapa lagi akan berkeluh-kesah.
Hal inilah yang dialami Pangeran William, sebagai putra sulung dari Lady Diana dan Pangeran Charles.
Diketahui William memang dekat dengan ibunya.
• Makan-makan Rayakan Ulang Tahunnya, Perhatikan Dandanan Adik Ayu Ting Ting, seperti Mau Nikah?
Saat itu William berusia 15 tahun dan harus ditinggal pergi ibunya untuk selamanya.
Kesedihan memang tak bisa disembunyikan dari raut wajah William saat pemakaman Diana.

Namun, di balik kesedihannya ini ternyata ada sosok yang selalu menguatkannya hingga kini, neneknya sendiri.
Dilansir dari Mirror, Selasa (12/6/2018), Pangeran William ingat bagaimana Ratu Elizabeth II menenangkan hatinya setelah kematian Putri Diana.
Duke of Cambridge bahkan memuji Sang Ratu karena telah membantunya meleati masa-masa sulit pasca sepeninggal Diana.

Dia mengatakan jika nenek telah menjadi wanita yang berpengaruh kuat di hidupnya.
Dia juga menyoroti betapa neneknya ini sangat mendukung apa saja yang ada di hidupnya.
Hal ini William sampaikan kepada Sky News untuk film dokumenter berjudul The Queen At 90.
"Kehilangan ibuku di usia muda, sangat penting bagiku memiliki seseorang seperti Ratu, siapa yang ada dan mengerti seberapa besar masalah yang ada," kata ayah 3 anak ini.
Pangeran William mengenang jika dirinya benar-benar mengargai bimbingan ratu selama ini.
Lady Diana meninggal pada 31 Agustus 1997 karena kecelakaan di sebuah terowongan di Paris, Perancis.
Dalam insiden ini, Diana sedang bersama kekasihnya, Dodi Al Fayed.
Sebelumnya memang Pangeran Charles dan Diana telah memutuskan untuk bercerai.
Meski telah bercerai, namun Diana tetap mendapatkan penghormatan terakhirnya dari Kerajaan Inggris saat pemakaman.
Dunia pun berduka atas kepergian sari Sang Putri.
Saat itu, Pangeran William berusia 15 tahun, sementara adiknya, Pangeran Harry masih berumur 13 tahun. (Delta Lidina/TribunStyle.com)

Dulu Kerap Bikin Lelucon Jahil ke Paparazi, Sikap Pangeran William Berubah Pasca Putri Diana Tewas
Siapa sangka ternyata hubungan dua putra Lady Diana saat kecil cukup dekat dan ramah dengan media.
Bahkan Pangeran William sempat membuat lelucon yang sangat jahil kepada paparazi.
Saking jahilnya Pangeran William sampai menjadikan ibunya, Lady Diana sebagai umpang untuk lelucon itu.
Namun setelah kematian ibunya, sikap dua putra Lady Diana berubah 180 derajat.
Mereka benar-benar marah kepada para media.
• Tak Sadar Popcorn-nya Dicuri Bocah, Reaksi Prince Harry Bikin Penonton Berkata: Diana akan Bangga
Kemarahan dua pangeran itu masih terlihat hingga peringatan kematian Lady Diana tahun lalu.
Sebelum membahas lebih jauh soal perubahan sikap Pangeran William dan Pangeran Harry, terlebih dulu mengetahui kedekatan mereka dengan para media dahulu.
Saat masih kecil, Pangeran William pernah diam-diam melakukan lelucon pada paparazi.
Pangeran William diam-diam melakukan lelucon yang rumit pada pers menggunakan ibunya.
Putri Diana dipakai sebagai umpan untuk lelucon itu, melansir dari Express.co.uk (29/5/2018).
Kejadian ini terjadi selama liburan keluarga mereka di Karibia, ungkap orang dalam kerajaan.
Ken Wharfe, perwira perlindungan pribadi Putri Diana, menceritakan kisah bagaimana Pangeran William dengan jahilnya melakukan lelucon praktis.
Pangeran William menginstruksikannya ada bahwa pemotretan padahal itu untuk menipu pers.

Putri Diana awalnya menolak pemotretan foto itu.
Tetapi Lady Diana berubah pikiran setelah manajer pulau itu memberikan ketapel besar kepada putra-putranya.
Pangeran William lalu menjelaskan kalau mereka akan membuat lelucon kepada para papaazi.
Nah, ketapel besar itu dipakainya untuk menembakkan balin air kepada para awak media.
• Kepikiran Anak Sakit di Rumah, Ibu Pulang Kantor Naik Grab & Marah-marah ke Driver, Akhirnya Terharu
Berbicara kepada Podcast Royal Robert Jobson, Mr Wharfe berkata:
“William berkata, kita bisa pergi ke puncak tebing dan ketika ibu melakukan pemotretan, kita bisa menembak balon kepada awak media."
Pada akhirnya, lelucon itu berhasil.
Ketika pers cukup dekat, para pangeran muda meluncurkan balon air - mencetak pukulan langsung pada "Kapten Mainwaring" dari kelompok - reporter kerajaan James Whitaker.
Mr Wharfe menambahkan: "Itu mungkin beberapa foto terbaik yang pernah diambil dari Diana di Karibia."
Lelucon ini dipahami telah terjadi selama liburan keluarga kerajaan ke Necker Island, retret pribadi Richard Branson.
Namun sikap Pangeran William dan Pangeran Harry benar-benar berubah setelah kematian ibunya, Lady Diana.
Pangeran William dan Harry diketahui memiliki sikap berdiri lama melawan intrusi pers.
Mereka menyalahkan paparazzi atas kematian ibunya dalam kecelakaan mobil di Paris pada 31 Agustus 1997.

Duke of Cambridge tetap mengambil sikap teguh terhadap para fotografer paparazzi.
Keluarga Kerajaan memenangkan pertempuran hukum dengan majalah glossy Prancis setelah mereka mempublikasikan foto Kate, Duchess of Cambridge, yang berjemur tanpa atasan.
• Tiap Hari Ketemu di Stasiun Cawang, Gadis ini Selalu Tanya Om Jualan?, Kisah Sedihnya Terungkap
Sementara itu pada tahun 2017, kedua pangeran secara terbuka berbicara kepada BBC tentang kematian ibu mereka, menandai peringatan ke-20 sejak Putri Diana tewas secara tragis dalam kecelakaan mobil di Paris.
Pangeran Harry berkata: "Saya pikir salah satu hal yang paling sulit untuk dipahami adalah kenyataan bahwa orang-orang yang mengejarnya ke dalam terowongan adalah orang yang sama yang mengambil foto dirinya saat dia masih sekarat di kursi belakang dari mobil."
“Dia mengalami cedera kepala yang parah tapi dia masih hidup di kursi belakang."
"Dan orang-orang yang menyebabkan kecelakaan itu, bukannya membantu, mereka mengambil foto di kursi belakang, dan kemudian foto-foto itu kembali ke meja berita.”
Berbicara sebelumnya tentang insiden itu, Ken Wharfe, mantan pengawal Putri Diana berkata:
"Sebagian dari masalahnya di Paris adalah keinginan sirkus media untuk sebuah gambar." (TribunStyle.com/Rifan Aditya)
Beberapa Tokoh yang Diduga Menjadi Inspirasi Camilla Rebut Pangeran Charles dari Lady Diana
Kisah cinta segitiga antara Putri Diana, Pangeran Charles, dan Camilla merupakan salah satu melodrama besar dalam sejarah monarki Inggris.
Pernikahan Putri Diana dan Pangeran Charles yang dirayakan bak cerita negeri dongeng, harus berujung perceraian pada tahun 1996.
Kabarnya, keretakan rumah tangga tersebut terjadi karena adanya orang ketiga, Camilla Parker Bowles.
Camilla disebut-sebut merebut Pangeran Charles dari Putri Diana.
Bahkan, banyak yang mengira bahwa Camilla terobsesi mendapat mahkota.
Dikutip dari cheatsheet.com, terdapat seseorang yang diduga menjadi inspirasi Camilla dalam merebut Pangeran Charles dan berusaha mendapatkan tahta.
Dia adalah Alice Keppel, nenek buyutnya.
Alice Keppel adalah selir dari Raja Edward VII yang paling terkenal.
Alice Keppel saat itu berusia 29 tahun ketika menikah dengan Raja Edward VII.
Saat masih muda, ia dikenal sebagai gadis yang sangat cantik dan pribadi yang sangat menarik.
Namun, beredar rumor bahwa Alice banyak mendekati pria terpandang hanya untuk jabatan dan uang.

Ada salah satu pernyataan dari Alice yang cukup menggemparkan publik.
Nenek buyut Camilla ini pernah mengungkapkan bahwa dirinyalah cinta sejati Raja Edward VII.
Ia bahkan dikabarkan pernah berkata bahwa sebeanrnya dirinyalah yang pantas menjadi Ratu.
Menurut Alice, Ratu Alexandra bukanlah cinta sejati Raja Edward dan tidak pantas menjadi seorang Ratu.
Dikabarkan Camilla merasa terhormat dan berdarah bangsawan karena nenek buyutnya tersebut.
Bahkan, sejak pertemu bertama kali dengan Pangeran Charles, Camilla begitu bangga menceritakan bahwa nenek buyutnya dengan kakek buyut Charles adalah sepasang kekasih.
Sosok Camilla saat masih muda dikenal sebagai pribadi yang ceria dan menyenangkan.
Meski banyak pria yang naksir kepadanya, namun Camilla saat itu tidak menjalin hubungan dengan siapapun.
Teman-teman Camilla saat itu merasa penasaran mengapa Camilla tidak kunjung menerima seorang pria untuk menjadi kekasihnya.
Namun, jawaban Camilla cukup membuat terkejut teman-temannya.
"Aku bertahan untuk seorang Raja," kata Camilla.
Artikel ini dipublikasikan Nakita dengan judul "Tokoh Ini Diduga Sebagai Inspirasi Camilla Parker Merebut Pangeran Charles Dari Putri Diana"