Banjir Air Mata, Pasien Hadir di Pemakaman Razan Najjar, 'Dengan Jiwa dan Darah, Kami Menebusmu'
Kematian Razan al Najjar, tenaga medis yang ditembak mati oleh sniper Israel benar-benar membuat amarah dan duka mendalam di Palestina.
Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Mohammad Rifan Aditya
Penyelidikan awalnya mengungkap bahwa seorang warga Palestina berusia 35 tahun dari sebuah desa dekat Hebron berusaha melindas seorang perwira dengan traktor Bobcat.
Penyerang kemudian berbalik dan mencoba menyerang warga sipil Israel di dekatnya, kata militer.
Ia menambahkan bahwa seorang tentara melepaskan tembakan, membunuh si penyerang.
Tidak ada pasukan Israel yang dirugikan.
Sejak 2015, warga Palestina telah menewaskan lebih dari 50 orang Israel, dua orang yang mengunjungi Amerika dan seorang turis Inggris dalam penikaman, penembakan dan serangan mobil-serudukan.
Lebih dari 260 orang Palestina dibunuh oleh pasukan Israel pada waktu itu.

Israel mengatakan sebagian besar adalah penyerang.
Serangan telah mereda dalam beberapa bulan terakhir karena fokus Palestina telah bergeser ke arah protes massal di perbatasan Gaza.
Pada hari Jumat, orang-orang Palestina melakukan protes untuk minggu kesepuluh berturut-turut.
Militer mengatakan beberapa granat dilemparkan dan bom pipa di pasukan di belakang pagar keamanan.
Sejak 30 Maret, warga Gaza telah melancarkan protes perbatasan menuntut kembalinya warga Palestina ke tanah mereka melarikan diri atau diusir dari selama perang 1948 yang mengitari ciptaan Israel, sekarang di dalam negara Yahudi.
Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com:
(TribunStyle.com/Rifan Aditya)