Saudara Razan Najjar yang Juga Relawan Beberkan Fakta Razan Sengaja Ditembak, Ini Alasannya
"Sebagai pekerja medis, kami memiliki hak untuk dilindungi oleh hukum internasional," ungkap sepupunya dalam wawancara tersebut.
Penulis: Dimas Setiawan Hutomo
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Nama Razan Najjar menjadi perbincangan di seluruh dunia.
Ia adalah seorang perawat yang masih muda, umurnya hanya 21 tahun saat ia ditembak mati oleh tentara.
Saat itu ia tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat di tengah aksi damai di Gaza.
Dalam sebuah wawancara yang diunggah oleh akun YouTube TRT World, Hadeel Najjar sepupu dari Razan yang juga seorang relawan menyebutkan bahwa para petugas medis di sana memang dijadikan target oleh para tentara.
"Sebagai pekerja medis, kami memiliki hak untuk dilindungi oleh hukum internasional," ungkapnya dalam wawancara tersebut.
"Saat kami ada di lapangan, kami menggunakan seragam dan ada tanda yang menunjukkan kami adalah pekerja medis."
Ia melanjutkan bahwa para pekerja medis di situ bukan bergabung melakukan konfrontasi, tetapi untuk membantu orang-orang yang terluka.
Pada saat melakukan wawancara ini ia juga hampir tertembak dan ia bersyukur saat itu tidak tertembak.
Dan ia sempat pingsan karena gas air mata.
Penjelasan temannya menyebutkan bahwa Razan dan kawan-kawan paramedis lainnya memang sengaja ditembak
Koleganya tersebut menjelaskan, "Saat kami sampai ditempatnya Razan sudah dijadikan target, ia ditembak dibagian dada dan dua teman kami lainnya juga ditembak dan mendapatkan luka terserempet peluru."
Ia juga menjelaskan keadaan saat itu di mana Razan saat tertembak masih belum mengetahui bahwa ia tertembak.
"Razan tak merasakan tembakannya, tapi ia merasakannya saat peluru tersebut menembus tubuhnya, di saat itulah ia langsung terjatuh."
Dalam wawancara tersebut juga dijelaskan betap pedihnya kehidupan para relawan.
Ia menceritakan bahwa ia adalah seorang paramedis bernama Razan al Najjar.
Umurnya saat wawancara tersebut masih 20 tahun dan ia bekerja sebagai relawan paramedis di lapangan.
Ia mengungkapkan bahwa hari pertamanya menjadi yang sangat berat untuknya.
"Hari pertama menjadi hari yang paling berat untukku," ungkapnya.
"Aku tak bisa bernapas karena gas air mata tiga kali.
"Seluruh tim medis menjadi target, seorang temanku ditembak dipunggungnya, dan temanku lainnya, seorang perawat ditembak di bagian tangan, serta temanku lainnya ditembak di dekat telinganya."
Razan meneruskan bahwa para relawan ini harus kuat, setelah ditembak tersebut, mereka memberikan pertolongan pertama dan kemudian harus meneruskan pekerjaan mereka.
"Kami memberi mereka pertolongan pertama di lapangan dan kemudian kami melanjutkan pekerjaan kami.
"Kami mengirim mereka ke rumah sakit dan kami meneruskan pekerjaan kami."
Foto yang Diduga Tentara yang Menembak Razan
Setelah itu beredar foto tentara yang membunuh Razan di Gaza.
Melansir dari Instagram @the_emancipated, wanita yang menembak Razan memiliki nama Rebecca, tak diketahui nama belakangnya,
"Ia merupakan wanita yang lahir dan besar di Boston, Amerika Serikat.
Meski berkewarganegaraan Amerika Serikat, pada usia 18 tahun ia meninggalkan semua yang ia punya untuk datang ke Israel dan tinggal di sana.
Ia mendaftar masuk ke Pasukan Pengaman Israel (IDF) sebagai tentara yang memiliki spesialisasi di bidang pendidikan.
Tetapi setelah itu, ia memutuskan bahwa ia lebih cocok di lapangan.
Saat ini, ia merupakan tentara terlatih di Intelijen Lapangan IDF, mempertahankan rumah yang ia tahu dan ia cintai," dikutip dari laman Facebook IDF.

Pasukan Israel dilaporkan membunuh Razan Najjar pada Jumat (1/6/2018), saat Razan mencoba untuk membantu seorang pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.
Dilansir Tribunstyle.com dari situs Reuters, menurut pejabat kesehatan dan saksi, sementara Israel mengatakan militan telah menyerang pasukannya dengan tembakan dan granat.
Kematian Razan Al-Najar membawa ke 119 jumlah warga Palestina yang tewas dalam demonstrasi mingguan yang diimulai pada 30 Maret di Jalur Gaza, sebuah daerah yang dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas.
Najar, seorang sukarelawan medis berusia 21 tahun, ditembak ketika dia berlari menuju pagar perbatasan berbenteng, di sebelah timur kota Gaza selatan, Khan Younis, dalam upaya untuk mencapai korban, kata seorang saksi.
Mengenakan seragam putih, "dia mengangkat tangannya tinggi-tinggi dengan cara yang jelas, tetapi tentara Israel melepaskan tembakan dan dia tepat di dada," saksi, yang meminta tak disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters.
Seorang juru bicara militer Israel tidak segera berkomentar tentang pembunuhan Najar.
Para perwira Israel sebelumnya mengatakan bahwa penembak jitu tentara hanya menargetkan orang-orang yang menunjukkan ancaman, tetapi peluru terkadang menyasar pada target yang tak bisa diprediksi.
Pejabat medis Gaza mengatakan sedikitnya 100 warga Palestina terluka oleh tembakan tentara pada demonstrasi massa hari Jumat.
(Dimas Setiawan)
BACA JUGA:
• Fotografer Bongkar Foto Candid Royal Family & Selebritis saat Keluar Klub Malam, Gak Nyangka!
• Sama-sama Jadi Menantu Kerajaan Inggris, Ratu Elizabeth Beri Sapaan Berbeda Untuk Meghan & Kate
• 11 Aturan Kerajaan yang Pernah Dilanggar Lady Diana hingga Dijuluki Putri Pemberontak
• Lady Diana - 7 Rahasia Kelam Hidup Sang Princess yang Tak Banyak Diketahui, Pernah Coba Bunuh Diri!
• Disebut Cukup Bermartabat, Begini Cara Kate Middleton Tegur Ibu Tiri Pangeran William, Tajam!
Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com: