Pakai 20 Pin sambil Pegang Es Cendol, Bule ini Ikut Demo Ojek Online & Jadi Sasaran Foto Para Driver
Demo para driver ojek online di gedung DPR hari ini (23/4/2018) diwarnai oleh aksi seorang bule asal Amerika Serikat.
Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Demo para driver ojek online di gedung DPR hari ini (23/4/2018) diwarnai oleh aksi seorang bule asal Amerika Serikat.
Dia tampak dikerubuti oleh para driver ojek online yang mengikuti demo di depan Gedung DPR hari ini.
Foto-foto bule yang juga ikutan demo ojek online ini tersebar di media sosial.
Salah satunya tersebar di grup Facebook komunitas Gojek dan Grab.
• Viral Foto Hukuman Cambuk Aceh, Disaat Penonton Lain Sibuk Merekam, Ekspresi Wanita Ini Jadi Sorotan
Badar Adi mengunggah foto berikut ini pada grup KORAN GOJEK KELUHAN DRIVER CUSTOMER III sekitar 3 jam yang lalu.
"Bulee pin nya segambreng bangggggg haha..Yang ikut aksi 234 pasti tau doi" tulis Badar Adi.

Bule itu yang berambut pirang dan memakai kaus putih dan dikelilingi oleh para driver ojek online.
Salah satu yang menyita perhatian adalah ada begitu banyak pin yang dia pasang di kaus putihnya.
Bule yang memakai celana pendek ini juga jadi sasaran foto selfie para driver ojek online.

Menariknya, bule ini justru tidak marah dan melayani setiap orang yang ingin berfoto dengannya.
Dia tampak ramah dan selalu tersenyum pada para driver yang mengajaknya berfoto.
Ternyata bule yang ikut mewarnai jalannya demo para driver ojek online ini berasal dari California dan bernama Andy.
Sebagaimana diberitakan oleh Kompas.com (23/4/2018) seorang pria bule menjadi sasaran foto para pendemo ojek online di depan gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Bule tersebut bernama Andy, yang mengaku berasal dari California, Amerika Serikat.
Pantauan Kompas.com Senin sekitar pukul 15.00 WIB, Andy berada di lokasi unjuk rasa mengenakan 20 pin dari berbagai komunitas ojek online.
Selain itu, tersemat juga pita berwarna merah putih di bajunya.
Ia nampak memegang segelas cendol, sembari meladeni pada pengemudi ojek online yang meminta foto bareng.

"Ayo, ayo gantian. Foto-foto sama bule nih," kata seorang berseragam ojek online.
Menurut Kompas.com, kehadiran Andy ke area demo ojek online itu atas kemauannya sendiri, untuk menyaksikan unjuk rasa tersebut.
"Ya sudah tahu (demo) ini semalam dari media," kata Andy, kepada wartawan, di sela foto bareng dengan pengemudi ojek online.
Andy sudah satu minggu berada di Jakarta dalam rangka berkeliling.

"Kebetulan untuk berkeliling, dia memanfaatkan jasa ojek online. Saya yang temani dia kemana-mana sudah seminggu," ujar seorang driver ojek online yang dipercaya Andy untuk mengantarnya.
"Dia WhatsApp saya minta antar ke sini. Justru dia yang tahu ini," ungkap seorang pengemudi ojek online, yang enggan disebut namanya.
"Belum saya antar ke tempat-tempat wisata. Hanya keliling-keliling Jakarta," tambahnya.
Sementara itu, para driver ojek online melakukan demo kali ini untuk menyampaikan tuntutan.
Mereka menginginkan ada payung hukum yang menjamin keberadaan ojek online di Indonesia
Setidaknya ada tiga aspek mendasar yang para massa ojek online ini inginkan.
"Kami mohon Bapak Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR RI khususnya Komisi V bidang Perhubungan DPR RI, bersedia mewujudkan payung hukum yang di dalamnya memuat sekurang kurangnya 3 (tiga) aspek mendasar." ujar Ari Selaku Kordinator Lapangan TEKAB Indonesia, Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (23/4/2018) melansir dari Tribunnews.

Ia mengatakan tuntutan pertama merupakan pengakuan legal eksistensi, peranan, dan fungsi ojek online sebagai bagian dari sistem transportasi nasional.
"Pengakuan Legal Eksistensi, peranan dan fungsi ojek online sebagai bagian dari sistem transportasi nasional." Katanya.
Kedua menuntut agar kenaikan tarif menjadi 3000 sampai 4000 per kilometer.
"Penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar yaitu Rp.3,000 sampai Rp.4,000,per kilometer dengan metode subsidi dari perusahaan aplikasi." Katanya.
Ia mengatakan tarif tersebut sudah memikirkan para penumpang sehingga tetap murah dan terjangkau.
"Agar tarif bagi penumpang tetap murah dan terjangkau." Katanya.
Terakhir ia menuntut perlindungan hukum dan keadilan untuk bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja.
"Perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja Indonesia yang mandiri." Katanya.
Delapan orang perwakilan yang tergabung ke dalam GERAKAN AKSI RODA DUA NKRI atau disingkat GARDA NKRI akan bertemu dengan Komisi V DPR RI.
Yuk subscribe YouTube Channel TribunStyle.com:
(TribunStyle.com/Rifan Aditya)