Mau Nonton Film Pacific Rim : Uprising yang Baru Tayang di Bioskop? Simak Dulu Reviewnya di Sini!
Pasific Rim : Uprising merupakan kelanjutan dari film arahan sutradara peraih Oscar, Gulielmo del Toro yang diputar tahun 2013 silam.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Beberapa hari terakhir, film terbaru Pacific Rim: Uprising sedang ramai diperbincangkan masyarakat.
Pasalnya, film tersebut sudah bisa ditonton mulai hari ini.
Pasific Rim : Uprising merupakan kelanjutan dari film arahan sutradara peraih Oscar, Gulielmo del Toro yang diputar tahun 2013 silam.
Film yang berjudul Pasific Rim itu berhasil meraup pendapatan sebesar 411 juta dollar AS atau setara dengan Rp 5,8 triliun.
Sementara anggaran yang dikeluarkan untuk film tersebut sebesar 190 juta dollar AS atau setara Rp 2,7 triliun.
• Tak Banyak yang Tahu, Begini Penampakan Rumah Mewah Stefan William dan Celine Evangelista
Tribunstyle melansir dari Kompas.com, Pacific Rim: Uprising merupakan sekuel dari pertarungan antara robot raksasa Jaeger dengan kumpulan monster bernama Kaiju.
Kendati demikian, film Pasific Rim : Uprising digarap oleh orang yang berbeda, yakni Steven S DeKnight.
Sementara Toro menjadi salah satu produsernya.
Lalu seperti apa sih sinopsis dari film ini dan bagaimana reviewnya?
Langsung saja simak ulasannya di bawah ini.
Sinopsis

Film ini mengangkat kisah 10 tahun pasca kejadian di film pertama dari sudut pandang Jake Peentecost (John Boyega).
Kala itu, dunia sudah bebas dari serangan Kaiju.
Namun, sejumlah robot Jaeger masih dioperasikan sesuai dengan peraturan Undang-Undang yang berlaku.
Karakter utama Jake Pentecost adalah anak kandung Stacker Pentecost, range pengendara Jaeger Striker Eureka yang gugur karena mengorbankan diri demi menutup portal Kaiju di film pertama.
Sayangnya, Jake masih hidup dalam bayang-bayang ayahnya.
Kehidupannya sangat suram karena banyak melakukan tindak kriminal.
Jake sendiri mulai berubah setelah bertemu seorang remaja perempuan yang memiliki kemampuan merakit Jaeger, Amara Namami.
Di saat yang bersamaan, dunia kembali terancam dengan kembalinya Kaiju.
Mereka muncul dengan cara berbeda dan tidak terduga.
Berhasilkan Jake dan para pengendara Jaeger lainnya menyelamatkan dunia?
Review

Para penggemar film Pacific Rim pasti akan menduga film ini akan mengusung konsep zero to hero.
Sayangnya, tebakan itu tidak sepenuhnya benar.
Pacific Rim: Uprising memiliki karakter yang berkembang sesuai dengan berlangsungnya cerita.
Namun, konflik personal dan latar belakang masing-masing karakternya hanya dikisahnya secara singkat.
Fokus dari film Pacific Rim: Uprising ini adalah kehidupa 10 tahun pasca penyerangan Kaiju di serial pertama.
Berbeda dengan film pertamanya yang menitikberatkan pada perkembangan karakter.
Kendati demikian, seluruh tokoh dalam film ini memiliki porsi se3imbang.
Sehingga keberadaan mereka dalam film Pacific Rim: Uprising tidaklah sia-sia, berbeda dengan di film pertama.
Perbedaan lainnya adalah robot raksasa Jaeger hanya sekadar pelengkap jika dibandingkan karakter manusia pada film tersebut.
Jika pada film pertama Jaeger berguna bagi kelangsungan hidup manusia, robot raksasa dalam Pacific Rim: Uprising sama sekali tidak mengalami kemajuan.
Untuk jalan cerita, Pacific Rim: Uprising bisa dibilang cukup baik.
Walaupun penyampaian ceritanya masih terkesan cepat.
Apalagi pada bagian pertempuran akhir antara Kaiju dan Jaeger.
Namun, pada dasarnya semua pertarungan masih masuk akal.
Film Pacific Rim: Uprising ini juga memiliki banyak kejutan pada para penonton selama cerita berlangsung.
Misalnya saja dalang dibalik munculnya Kaiju secara tiba-tiba, hingga konflik general yang terdapat dalam film Pacific Rim: Uprising.
Apakah ada adegan after credit?

Iyap, jangan langsung pulang begitu film selesai.
Masih ada after-credit yang tidak boleh kamu lewatkan.
Film Pacific Rim akan lanjut ke serial ketiganya!
Hal itu disampaikan langsung oleh karakter utama.
Kamu kamu yang suka film aksi, Pacific Rim: Uprising masih layak untuk direkomendasikan.
Jangan lupa nonton ya! (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)