Cerita Viral
Kate Middleton Di-bully, Semua Jari Tangannya Dituding Janggal Karena Punya Ukuran yang Sama
Semua bermula ketika Middleton mengunjungi sekolah dasar Oxford minggu lalu untuk menyebarkan cinta dan sukacita kepada kaum muda bangsa.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Lagi-lagi body shaming dan sexist terjadi setelah muncul beberapa komentar untuk seorang wanita yang memiliki tangan dan jari yang lengkap!
Bahkan untuk kali ini, wanita yang terlibat adalah Catherine Middleton, Duchess of Cambridge.
Buat yang belum tahu, body shaming adalah bentuk dari tindakan mengomentari fisik, penampilan, atau citra diri seseorang.
• Sudah Firasat? Ayah Marion Jola Curhat Sebelum Anaknya Terdepak: Kalau Terhenti Tak Apa-apa
Seakan mempermalukan bayinya, lengan dan bajunya tidak cukup, inilah beberapa berita yang muncul dan memberi haters 'kebahagiaan'.
Semua bermula ketika Kate Middleton mengunjungi sekolah dasar Oxford minggu lalu untuk menyebarkan cinta dan sukacita kepada kaum muda bangsa.
Tapi pada akhirnya, ia malah mendapatkan balasan yang tidak setimpal.
Ibu dua anak ini bertemu dengan perwakilan badan amal yang didedikasikan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak-anak dan orang tua.
Tapi orang-orang justru memperhatikan jari-jari tangan Kate.
Semua jarinya dianggap sangat mirip dan memiliki ukuran yang sama.
Gara-gara ini, niat baik Kate pun tertutup oleh berita buruk tentangnya.
Berikut beberapa unggahan di Twitter yang bermunculan dan viral:
Ya, media seperti Daily Mail bahkan menganalisis panjang jari Kate Middleton!
Terlepas dari itu, badan amal yang ditemui Kate, Family Links, memiliki tujuan memberi dukungan kesehatan emosional ke dalam pendidikan murid di sekolah dan membantu seluruh keluarga mereka dengan mendukung mereka melalui berbagai workshop berwawasan.
Middleton, 36, juga bergabung dengan murid selama salah satu sesi.
Saat itu murid-murid didorong untuk berbagi pemikiran mereka mengenai berbagai topik.
Termasuk bagaimana mendukung teman sekelas jika mereka diintimidasi atau bagaimana mengatasi situasi yang penuh tekanan.
Emelia Robertshaw, 11, Jodie Brackett, 11 dan Zhara Gathenya, 10, mengatakan kepada duchess tentang pengalaman mereka di sekolah tersebut.
Kate mengatakan kepada mereka:
"Terus kerja keras. Senang bertemu dengan Anda juga. Semoga berhasil. Katakanlah pada ibu dan ayahmu."
Kate baru-baru ini merekam sebuah pesan video di mana dia meminta setiap anak diberi 'dukungan terbaik untuk memastikan mereka memenuhi potensi sejati mereka'.
Dia menambahkan:
"Hal ini paling baik dicapai saat kita, orang dewasa dalam kehidupan mereka, bekerja sama untuk memberi anak-anak kekuatan emosional yang mereka butuhkan untuk menghadapi masa depan mereka."
Kate adalah penykong yang sangat baik untuk kesehatan mental yang baik dan diskusi terbuka seputar isu-isu tersebut.
Ia turut mendirikan 'Heads Together' bersama Prince William, Duke of Cambridge dan saudara iparnya, Prince Harry.
Kunjungan ke sekolah Oxford bertujuan untuk membantu peluncuran 'Sekolah Mental Sehat', sebuah inisiatif baru dari 'Heads Together' untuk mendukung kesejahteraan mental anak-anak.
Ini akan menjadi situs web gratis dan mudah digunakan untuk sekolah, mengumpulkan sumber daya yang andal, dan praktis untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan kepercayaan diri dalam mempromosikan dan mendukung kesehatan mental murid.
(TribunStyle/Yohanes Endra)