Breaking News:

Kisah Inspiratif

Pria Bisa Cuti 18 Bulan Setelah Semua Rekan Kerjanya di Pabrik Lembur 3300 Jam, Demi Tujuan Mulia

Libur Andreas yang hanya beberapa minggu tidak cukup untuk membantu mengatasi penyakit anaknya dan kematian istrinya.

Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
CEN
Andreas Graf dan anaknya saat menemui rekan kerjanya 

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang pekerja pabrik menyumbangkan 3.300 jam lemburnya agar rekan kerjanya bisa berkumpul bersama anaknya yang sedang melawan leukemia.

Putra Andreas Graf, Julius berusia tiga tahun saat didiagnosis menderita kanker darah yang mematikan dan terjebak di rumah sakit selama sembilan minggu.

Di saat anak kecil itu akan kembali ke rumah Fronhausen di negara bagian Hesse, Jerman, tiba-tiba ibunya meninggal karena penyakit jantung.

Ayah Marion Jola Ungkap Anaknya Terpukul Saat Jodie Pulang: Kompak Ngumpet Saat Fans Saling Serang

Jadi, pria berusia 36 tahun itu harus mengambil cuti tahunannya dari pekerjaannya sebagai pekerja perakitan dengan sebuah perusahaan desain di kota terdekat Marburg untuk tinggal bersama anaknya.

Tapi libur Andreas yang hanya beberapa minggu tidak cukup untuk membantu mengatasi penyakit anaknya dan kematian istrinya.

Di sisi lain, Andreas takut kehilangan pekerjaannya.

Manajer SDM Pia Meier meminta pekerja pabrik untuk menyumbangkan lembur dan sebanyak 650 orang segera mendaftar.

Bahkan ada juga orang-orang yang ikut menyumbang meski mereka belum pernah bertemu dengan Andreas.

Andreas Graf dan anaknya
Andreas Graf dan anaknya (CEN)

Dalam dua minggu, mereka telah mengumpulkan 3.264,5 jam lembur dimana perusahaan akhirnya bisa mengizinkan Mr Graf untuk mengambil cuti namun tetap dibayar.

Jumlah yang mencengangkan itu sama dengan 81,6 minggu atau lebih dari 18 bulan lembur dengan rata-rata sekitar lima jam per pekerja yang berdonasi.

"Tanpa bantuan yang luar biasa ini, saya pasti sudah dikeluarkan dari pekerjaan sekarang," kata Mr Graf yang menangis.

Meier mengatakan bahwa Andreas juga telah terbebani oleh respon tersebut.

Pasalnya ini menunjukkan bahwa tidak ada satu orang pun yang tidak menyumbang.

Andreas Graf dan anaknya saat menemui rekan kerjanya
Andreas Graf dan anaknya saat menemui rekan kerjanya (CEN)

Berkat kemurahan hati rekan-rekannya, Mr Graf mampu mengambil lebih dari satu tahun untuk mengurus anaknya.

Setelah kemoterapi, Julius, yang berusia lima tahun pada akhir Februari, merasa cukup sehat untuk keluar rumah dan segera kembali ke sekolah.

Mr Graf mengatakan bahwa dia akan selalu berterima kasih kepada rekan-rekannya dan perusahaannya.

Salut untuk Graf dan aksi sosial rekan-rekannya!

Andreas Graf dan anaknya
Andreas Graf dan anaknya (CEN)

Viral Nenek 93 Tahun Pergi dari Italia ke Kenya, Bukan Untuk Liburan, Ia Malah Jadi Relawan!

TRIBUNSTYLE.COM - Tidak ada kata terlambat untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

Tanyakan kepada seorang nenek berusia 93 tahun dari Italia ini dan cucunya yang sangat bangga, yang menceritakan petualangannya.

Sang nenek benar-benar tak peduli dengan usianya, ia masih terus berkarya untuk sesama.

 Jarang Menuai Kontroversi, Emma Watson Bikin Geger dengan Tato Barunya, Perhatikan Tulisannya!

Namanya Irma Dallarmellina dan dua minggu yang lalu dia memulai perjalanan dari kota kecil Noventa Vicentina, Veneto, ke Kenya untuk menjadi sukarelawan di sebuah panti asuhan.

Cucunya, Elisa Coltro, bertekad untuk membagikan cerita 'perjuangan seorang wanita yang ulet' ini kepada dunia melalui Facebook.

Elisa mengatakan kepada UNILAD bahwa Irma adalah 'kehidupan yang 'terlahir dari kemiskinan, pengorbanan dan banyak kekuatan':

"Nenek saya Irma menjadi janda pada usia 26 tahun."

"Ia kehilangan suaminya dalam perang. Pada tahun yang sama dia juga kehilangan seorang anak perempuannya yang berusia tiga tahun."

"Nenek menghabiskan sisa hidupnya dengan bekerja keras, siang dan malam untuk membesarkan kedua anaknya yang lain, ibu dan paman saya."

Irma Dallarmellina (kanan)
Irma Dallarmellina (kanan) (Facebook/Elisa Coltro)

Elisa menulis sebuah unggahan tentang kisah neneknya di Facebook dengan foto-foto yang dikirim dari ibunya, Graziella, yang menemani Irma dalam perjalanannya, bersama seorang pasangan bernama Francesca Fontana dan Giannino Dal Santo.

Dia menjelaskan keinginan Irma untuk pergi ke Kenya:

"Nenek terinspirasi Pastor Remigio, seorang misionaris Paduan yang memberikan hidupnya untuk membantu anak-anak dan banyak orang di Kenya."

"Selama beberapa tahun, nenekku memiliki keinginan untuk pergi secara pribadi ke Kenya, untuk menyambut Pastor Remigio, yang sekarang dirawat di rumah sakit, dan mengunjungi semua tempat seperti taman kanak-kanak, rumah sakit dan panti asuhan yang dibangun Pastor Remigio selama hidupnya."

Unggahan Facebook itu mendadak viral di Italia.

Irma Dallarmellina
Irma Dallarmellina (Facebook/Elisa Coltro)

Begitu banyak orang yang memuji Irma.

Ratusan komentar membanjiri foto Irma yang tampak sedang membantu di panti asuhan setempat, rumah sakit Nord-kinangop dan Rumah Sakit Fatima.

Elisa menulis:

"Inilah nenekku, Irma. Usianya 93 tahun, yang malam ini berangkat ke Kenya. Tidak di desa wisata yang dilayani dan dihormati, tapi pergi ke desa anak-anak, di panti asuhan."

"Saya akan menunjukkan kepada Anda karena saya pikir kita semua harus selalu menjaga kehidupan. Lihatlah dia, tapi siapa yang menghentikannya? Saya mencintainya."

Elisa telah membuat semua orang di media sosial tersentuh hatinya saat neneknya melakukan perjalanan ke negara tersebut.

Irma Dallarmellina dan rekan barunya
Irma Dallarmellina dan rekan barunya (Facebook/Elisa Coltro)

Irma berbagi niat baik dan berteman dengan apa yang telah digambarkan sebagai 'pengalaman indah'.

Pada saat tulisan Elisa itu dibuat, Irma telah tiba di kota Miandi di Kenya, 'setelah penerbangan internal yang rumit dan melelahkan', tempat dia berteman dengan penduduk setempat.

Elisa mengatakan Irma 'yang telah menjadi nenek setiap orang', telah membeli rami untuk semua wanita di kota dan 'memberikan arlojinya kepada teman barunya Robert' yang dia temui di pantai.

Irma Dallarmellina
Irma Dallarmellina (Facebook/Elisa Coltro)

Irma juga menghabiskan beberapa waktu di sebuah rumah sakit Kenya untuk membantu membuat kesenian dan kerajinan untuk dijual dalam usaha penggalangan dana.

Cerita Irma yang baru saja membuktikan bahwa umur tidak pernah menjadi penghalang bagi misi yang mulia.

Irma Dallarmellina dan rekan barunya
Irma Dallarmellina dan rekan barunya (Facebook/Elisa Coltro)

Dia bukan satu-satunya nenek yang bisa mendobrak stereotip usia.

Wonder Woman lainnya adalah Pat Reeves, yang merupakan wanita powerlifter tertua di Inggris.

Pat mengatakan kepada UNILAD bagaimana dia bertahan dalam pertempuran 30 tahun dengan kanker dengan mengangkat beban:

Pat telah meraih piala dan gelar selama 26 tahun terakhir - berhasil memecahkan rekor dan menjadi Juara Dunia dan Juara Inggris dalam kategorinya selama lima tahun terakhir.

Salut untuk mereka!

(TribunStyle/Yohanes Endra)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Andreas GrafJerman
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved