Cerita Viral
Remaja Ini Ditembaki Sampai 5 Kali, Ia Selamatkan Nyawa 20 Teman, Detik demi Detiknya Menegangkan
Borges menderita luka tembakan di punggung dan kakinya ketika dia mengunci pintu dan menghalangi pintu masuk dengan tubuhnya.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Sebuah kisah heroik terjadi di Florida.
Seorang remaja tertembak lima kali dalam insiden penembakan brutal.
Penembakan ini dilakukan Nikolas Cruz (19) di SMA Marjory Stoneman Douglas.
Nikolas memberondong sekolah tersebut pada 14 Februari 2018.
• Cewek Ini Nekat Jemur Celana Dalam di Pesawat, Cara Mengeringkannya Bikin Penumpang Jijik
Anthony Borges yang masih berusia 15 tahun menempatkan dirinya dalam keadaan bahaya.
Ia mengunci pintu kelasnya sehingga teman-temannya dapat selamat dalam insiden mengerikan itu.
Teman-teman Borges menyebutnya sebagai pahlawan karena telah menyelamatkan mereka.
Sementara itu ada 17 korban yang ditembak mati Cruz.
Borges menderita luka tembakan di punggung dan kakinya ketika dia mengunci pintu dan menghalangi pintu masuk dengan tubuhnya.
Dua puluh teman lainnya selamat tanpa luka berkat aksi beraninya.
Melansir NBC News, Senin (19/2/2018), kepolisian Florida menjenguk Borges di rumah sakit.
Mereka menyatakan, remaja pria itu sedang dalam masa pemulihan.
Sheriff Broward County mengatakan, kondisi Borges membaik meskipun masih membutuhkan sejumlah operasi.
Kantor kepolisian mengungkapkan dalam Twitternya, "Untungnya, dia sudah pulih, tapi masih harus melewati jalan yang panjang ke depan dengan lebih banyak operasi yang dibutuhkan".
Sheriff Scott Israel merasa terhormat bisa mengunjungi siswa heroik itu.
Sahabat Borges, Carlos Rodriguez, mengatakan, Borges bertindak sangat cepat untuk menyelamatkan nyawanya.
"Tidak ada dari kami yang tahu harus bagaimana."
"Jadi, dia mengambil inisiatif menyelamatkan teman sekelasnya," katanya.
Sementara itu ayah Borges, Royer, meminta orang-orang untuk mendoakan anaknya.
Berbicara kepada ABC News, dia menjelaskan apa yang terjadi setelah pembantaian tersebut:
"Dia baru saja menelepon saya dan berkata, 'Ayah, seseorang juga menembak saya dari belakang dan kaki saya juga'."
Unggahan di Facebook yang menjadi viral menunjukkan gambar kepala kepolisian setempat, Scott Israel, menjenguk Borges di rumah sakit.
Ruang perawatan Borges juga dipenuhi dengan hadiah dan balon.
"Dia sedang dalam masa pemulihan, tetapi masih menghadapi operasi tambahan," tulis akun Facebook kepolisian Broward, Florida.
Laman donasi GoFundMe yang telah dikonfirmasi kepolisian Broward mengumpulkan lebih dari 100.000 dollar AS atau Rp 1,3 miliar sejak dibuka Kamis pekan lalu. Uang tersebut akan disumbangkan kepada Borges.
"Dia adalah pahlawan saya," ujar Royer Borges.
Borges dan korban lainnya masih dirawat di rumah sakit dalam kondisi baik dan stabil.
Setelah terjadi insiden penembakan di sekolah mereka, para murid memperjuangkan perubahan undang-undang pengendalian senjata.
Mereka melakukan unjuk rasa hingga ke depan Gedung Putih.
Menurut laporan, Nikolas Cruz adalah seorang yatim piatu dan kemudian tinggal bersama keluarga temannya.
Pasangan yang menampung Nikolas Cruz sama sekali tidak menyangka Cruz bakal menjadi pelaku penembakan massal tersebut.
James dan Kimberly Snead dalam wawancara dengan South Florida Sun Sentinel, seperti dikutip AFP, mengatakan, mereka menerima Cruz pada akhir November 2017.
Saat itu, ibu kandungnya meninggal akibat pneumonia. "Dia teman putra kami," ujar James.
Selama tinggal di rumah mereka, pasangan itu memang melihat perilaku Cruz sangat aneh, baik itu saat makan maupun tidur.
Cruz pernah memasukkan kue cokelat ke dalam roti lapis yang berisi daging dan keju.
Cruz juga sama sekali tidak membantu mereka mengurus rumah.
Namun Kimberly tidak mempersoalkan hal itu karena ia tahu Cruz bekerja di sebuah toko dan belajar.
"Jujur, kami menerima seorang monster di bawah atap rumah kami, dan kami sama sekali tidak mengetahuinya," tutur Kimberly.
Namun Cruz selalu menuruti setiap peraturan yang diberikan Kimberly dan James.
"Saya memberitahunya segala peraturan yang ada di rumah ini, dan dia menurutinya hingga detail terkecil," kata James yang juga seorang veteran tentara.
James yakin Cruz bukanlah remaja yang bodoh meskipun naif.
Cruz yang bercita-cita menjadi tentara ini menyerang bekas sekolahnya itu menggunakan perlengkapan militer.
Selain membawa senapan serbu AR-15, dia juga mengenakan rompi antipeluru dan mengenakan masker untuk melemparkan granat asap.
Cruz kabur dengan membaur bersama kerumunan murid yang panik, dan mengunjungi dua tempat sebelum diringkus polisi.
Biro Intelijen Federal AS (FBI) mengungkapkan, sebelum insiden itu terjadi, mereka menerima dua peringatan akan adanya potensi Cruz bakal menyerang.
Yang pertama melalui kolom komentar di YouTube bertanggal 24 September 2017, dan yang kedua pada 5 Januari 2018 lalu.
Namun, dua ancaman itu sama sekali tidak digubris, dan membuat Gubernur Florida Rick Scott meminta agar Direktur FBI Christopher Wray mundur.