Zaadit Taqwa Bilang Jalan Tol Cuma Buat Orang Kaya Bermobil, Muncul Logika Sesat Baru Lainnya Ini
Zaadit Taqwa Bilang Jalan Tol Cuma Buat Orang Kaya Bermobil, Muncul Logika Sesat Baru Lainnya Ini
Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Setelah 'logika sesat' Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia yang menyebut pembangunan jalan tol hanya bisa dinikmati orang-orang kaya bermobil, netizen menyentil Zaadit dengan logika sesat lainnya.
Akun Twitter @andreas_meylando yang juga follower Instagram @najwashihab misalnya, menulis logika sesat yang bertujuan menyindir Zaadit.
Ia menulis " Tuhan menciptakan langit, hanya untuk orang kaya (naik pesawat) logika @zaadit."
Namun sentilan itu mendapat jawaban dari orang lain yang seolah-olah membela Zaadit tapi sebenarnya tetap saja menyentil juga.
"Kita positive thinking aja" mungkin zaadit punya pemikiran yang multi visioner, membuat jalur distribusi dan pemerataan ekonomi melalui turbo camel atau helionta seperti ini. Who Knows???" tulis akun @pakarlogika.
"Dia pikir ngirim bahan makanan, ligostik, keperluan kesehatan dll uda bisa lewat email !!! Maju terus zaadit" sahut akun lainnya. ,"
Meski demikian, TribunStyle.com memantau ada akun lain mengajak agar menghargai itikad mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi.
"Dalam hal ini Zaadit memang keliru karena jalan tol jg utk dilewati bapak2 sopir bus dan bapak2 sopir2 truk pengangkut barang, dinmana sopir2 itu jg belum tentu orang2 kaya. To bhw ia belajar mengkritik dan belajar aksi, sbg pembelajar itu bisa dihargai," kicau #yunantyo2.
Seperti diketahui, Zaadit Taqwa kembali jadi obrolan ramai setelah melempar berpendapat bahwa pembangunan beribu-ribu kilometer jalan tol di Papua hanya dinikmati oleh orang kaya dan punya mobil di acara Mata Najwa bertopik Kartu Kuning Jokowi.
Pada sebuah acara talk show tersebut Zaadit juga mengungkapkan, penyediaan fasilitas-fasilitas hanya bisa digunakan oleh segelintir orang.
"Sementara temen-temen kita di Papua yang membutuhkan fasilitas umum, fasilitas kesehatan ternyata hal tersebut masih jauh," tambah Zaadit.
"Saya mendorong pemerintah untuk kemudian lebih aktif dan lebih optimal lagi dalam menyelesaikan permasalahan," ujar Zaadit.
Berikut cuplikan Zaadit saat talk show di salah satu televisi swasta.
Kalimat tersebut sontak menimbulkan banyak komentar untuk Zaadit.
Berikut komentar netizen yang TribunStyle.com lansir dari TribunJakarta.com:
@PakarLogika: Zaadit lupa, bahwa jalan dan infrastruktur itu ga cuma buat orang kaya, tapi jadi jalur distribusi, ekonomi dan pemerataan pembangunan.
@ArdianZidanYuma: Kalo generasi kita cm sekelas Zaadit. Percayalah, Indonesia dlm waktu dekat akan kalah dg Timor Leste.
@ambiyabiya: Buat Zaadit kapan2 kita diskusi lah. Gue samperin ke FMIPA juga boleh. Gue mau denger aja alasan dan solusi dari statement lo kalo infrastruktur jalan cuma buat orang kaya.

@Cinthaayu1dira: Kak Zaadit klau mau bilang pembangunan tol jangan gitu.. anda blum tau bagaimana jalan sebelum d bngun tol, tolong disurvei dulu.
Sebelumnya Zaadit juga mendapat perhatian netizen tentang kartu kuning untuk Jokowi.
Serta saat Zaadit melakukan wawancara dengan Kompas Tv, Zaadit diduga menggunakan jaket almamater yang bukan dari fakultasnya.
Dan seperti TribunStyle.com lansir dari akun Facebook Mak Lambe Turah, muncul pula postingan berbau dissenting opinion terhadap logika Zaadit Taqwa berikut ini:
Jalan tol hanya dinikmati yang punya mobil?
Zaadit yang ketua BEM UI itu apa gak tau bahwa jalan dan infrastruktur itu gak cuma buat orang kaya, tapi jadi jalur distribusi, ekonomi dan pemerataan pembangunan?
Pemerintah membangun fasilitas hanya untuk kalangan tertentu sementara rakyat Papua mendapat apa?
Zaadit yang ketua BEM UI itu apa gak tau?
Selama 72 indonesia merdeka, hanya Jokowi saja satu2 presiden yang datang ke Papua dalam 3 tahun sampai 8 kali.
Zaadit yang ketua BEM UI itu apa gak tau?
Selama 72 tahun Indonesia merdeka, baru di era Jokowi, rakyat Papua mendapat 10% jatahnya dari freeport yang selama puluhan tahun hanya dapat 9,36% itu pun untuk Indonesia belum dibagi untuk jatah Propinsi Papua.
Zaadit yang ketua BEM UI itu apa gak tau?
Selama 72 tahun Indonesia merdeka, orang papua bangga dengan Jokowi yang merubah bandara udara mereka jadi bandara besar sehingga bukan sekelas pesawat perintis yang mendarat tapi dapat dilandasi pesawat berbadan lebar (wide body) dan setelah bandara Wamena,
Bandara manokwari pun sedang dalam pembangunan, rencana akan selesai 2019. Bandara Rendani akan menjadi kebanggaan masyarakat manokwari-Papua.
Zaadit yang ketua BEM UI itu apa gak tau?
Selama 72 tahun Indonesia merdeka, baru di era Jokowi ini papua bisa mengekspor sendiri hasil daerahnya tanpa harus lewat jakarta atau surabaya...sehingga membangkitkan ekonomi papua lebih bergairah dari sebelumnya
Zaadit yang ketua BEM UI itu apa gak tau?
Selama 72 tahun Indonesia merdeka, daerah2 red zone Papua dibuka seluas2nya oleh Jokowi bahkan Jokowi satu2nya presiden yang berani menginjakan kaki ke daerah Kenyam-Batas Batu.
Jokowi meminta semua daerah red zone di papua dibuka Tujuannya untuk menurunkan tingkat kemahalan di distrik yang sulit diakses.
Zaadit yang ketua BEM UI itu apa gak tau?
Selama 72 tahun Indonesia merdeka, sudah ada ratusan tokoh OPM yang insap dan bertobat kembali ke pemerintahan Indonesia.
Zaadit yang ketua BEM UI itu apa gak tau?
Selama 72 tahun Indonesia merdeka, BBM di papua sudah satu harga dengan di Jawa?
Zaadit yang ketua BEM UI itu apa gak tau?
Selama 72 tahun Indonesia merdeka, harga semen di pedalaman papua tidak lagi 2,5 juta per sak sekarang 500 ribu per sak..
Belum lagi pembagian ratusan ribu sertifikat tanah di papua, perbaikan sejumlah fasilitas kesehatan di papua, belum lagi soal listrik dan internet yang sekarang sudah masuk di daerah-daerah terpencil papua....ditambah lagi jembatan Holtekamp jembatan kebanggaan warga jayapura...
kau tahu selama 72 tahun dari kota jayapura ke daerah Muara Tami..melalui perjalanan yang sangat panjang, berliku2 dan sangat riskan karena sepanjang jalan yg sempit dan memutari gunung dimana disebelahnya lautan membentang luas..tidak cukup membaca, kau harus kesana dan merasakan sendiri perjalanan yang ekstrim menuju distrik muara tami...karena mak sudah pernah melewati daerah itu untuk ke Koya.
Dengan adanya jembatan ini maka sangat membantu warga jayapura dan akan menghemat waktu selain itu terhidar dari perjalanan ekstrim.
.
kalau ditulis masih banyak yang sudah dilakukan pemerintah untuk warga papua...
kalau pun masih ada yang kurang, kau harus tau Jokowi bukan Jin rokok 76, semua butuh proses...Tapi sejauh ini, kita bisa mengatakan, so far so good lah.