Konstruksi Proyek LRT Roboh, Sandiaga Uno Sebut Ada Indikasi Salah Prosedur karena Kejar Target!
Pada hari Senin (22/1/2018) sekitar pukul 00.20 WIB dini hari kemarin, beton pembangunan Light Rail Transit (LRT) atau Kereta Api Ringan di Pulogadung
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Pada hari Senin (22/1/2018) sekitar pukul 00.20 WIB dini hari kemarin, beton pembangunan Light Rail Transit (LRT) atau Kereta Api Ringan di Pulogadung, Jakarta Timur roboh.
Hal tersebut disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta lewat akun Twitter resminya.
Insiden tersebut membuat lima orang terluka.
Saat ini, mereka sedang dirawat di Rumah Sakit Columbia Asia, Kayu Putih, Jakarta Timur.
• Sudah Jelas Ditulis Uap Virtual, Baca Testimoni Aplikasi Mobile Vape Ini Bikin Kesel Sendiri
Tribunstyle melansir dari Kompas.com, "Korban antara lain Rois Julianto (27) mengalami luka ringan, Wahyudin (18) mengalami luka ringan, Abdul Mupit (30) mengalami luka ringan, Ahmad Kumaedi (22) mengalami luka ringan, dan Jamal yang hingga kini belum dapat dimintai keterangan," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Jupan Royter.
Menanggapi hal tersebut, wakil Gurbernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno, juga memberikan tanggapannya.
Dia menyebut ada indikasi prosedur yang terlupakan pada pengerjaan proyek tersebut.
Mengingat PT Jakarta Perindo harus kejar target jika LRT yang mereka bangun bisa beroperasi sebelum Asian Games 2018 dilaksanakan.
Kepada wartawan pria kelahiran Pekanbaru, Riau ini menyampaikan bahwa pekan lalu, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Satya Heragandhi, melaporkan bahwa realisasi pengerjaan LRT Kelapa Gading-Rawamangun melenceng dari target.
"Pak Satya bilang, kita sudah mulai ketinggalan nih dari realisasi dan rencana karena cuaca dan keterlambatan kerja, sedangkan target ini Juni-Juli sudah harus beroperasi untuk Asian Games," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018).
Pada Sandiaga, Satya mengatakan bahwa pihaknya akan mempercepat pengerjaan proyek LRT tersebut.
• Aktor Adik dari Ha Ji Won, Jeon Tae Soo Meninggal Karena Depresi, Ternyata Sudah Beri Tanda?
Hal itu dilakukan dengan harapan LRT Kelapa Gading-Rawamangun bisa beroperasi sesuai target yang telah ditentukan.
"Mereka akan kejar dengan shift yang ditambah, tambah orang. Kami sama-sama waktu itu khawatir masalah keselamatan kerjanya karena kalau dikejar target selalu seperti itu, ada saja prosedur yang terlupakan demi efisiensi waktu dan lain sebagainya," kata Sandiaga.
Selain itu, Sandiaga juga menyampaikan dukacitanya pada lima korban yang terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
"Saya pertama prihatin dan sangat berdukacita tentunya kalau ada pekerja yang menjadi korban dari kecelakaan pengerjaan proyek tersebut," pungkasnya.
Kronologi Versi Korban

Sementara itu, BPBD juga mengunggah kronologi kejadian versi kelima korban yang tertimpa reruntuhan bangunan akibat robohnya proyek LRT Pulogadung.
Berikut kronologis peristiwa robohnya LRT berdasarkan data BPBD:
* Senin, 22 Januari 2018, pukul 00.20 WIB
Konstruksi pembangunan antar span P28-P29 Proyek LRT roboh di Jl Kayu Putih Raya, RW.16, Kayu Putih, Pulogadung, Kota Jakarta Timur.
* Keterangan saksi Rois:
Pada hari Senin pukul 00.20 WIB, posisi berada pada segmen 6-7, sedang membereskan barang dan memasang not spider beem dengan kondisi sadar.
Saat terjadi segmen roboh posisi jongkok tangan membentuk segmen, kemudian mengenai bibir menghindari material-material dengan meloncat ke jalan raya.
Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Columbia Asia dengan sopir Ahmad menggunakan Grandmax.
* Keterangan saksi Wahyudin
Pada hari Senin pukul 00.20 WIB, posisi berada pada segmen 6, sedang melakukan pemasangan not spider beem.
Kondisi dek tidak menunjukkan adanya segmen roboh.
Kemudian saya terjatuh dan terperosot tangan memegang besi prepet dengan kondisi duduk kemudian meloncat ke jalan raya.
Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Columbia Asia dengan sopir Ahmad menggunakan Grandmax.
* Keterangan saksi Abdul Mupit
Pada hari Senin pukul 00.20 WIB, berada di posisi p28, segmen 3. Sedang melakukan kegiatan pengangkatan spiderbeem segmen roboh saat mengoperasikan quanty.
Dengan kondisi sadar saya dilarikan ke RS Columbia Asia oleh sopir bernama Parman menggunakan grandma.
Pada saat spam roboh saya menghindari timpahan puing dengan loncat ke jalan raya.
• Gaya Rambut Pasha Ungu Ditegur Kemendagri, Netizen: Kalau Belum Siap Jadi Pejabat, Jangan Dipaksakan
* Keterangan saksi Ahmad Komaedi
Pada hari Senin pukul 00.20 WIB, saya berada di segmen 6-7 sedang melakukan lamsir plat dan note ke segemn 1.
Terdengar suara retakan dari segmen 15 sebelum segmen jatuh saya lari ke arah s1 kemudian saya jatuh merosot ke kiri dengan posisi segemen jatuh saya masih berada di dalam, 10 menit kemudian bangun dalam kondisi sadar saya berjalan ke arah jalan raya kemudian di antar ke RS Columbia Asia dengan Grandmax sopir Ahmad.
*Pukul 04.46 WIB
Penanganan sudah dilakukan. Seluruh konstruksi yang roboh sudah ditutup terpal biru.
(TribunStyle.com/ Irsan Yamananda)