Berat Badan Wanita Tiba-tiba Turun Drastis, Coba Makan Banyak, Bobotnya Makin Drop, Kisahnya Miris!
Wanita ini berat badannya tiba-tiba turun drastis. Sudah makan banyak, tapi bobotnya makin drop. Putus asa hingga menangis, akhirnya dokter menjawab!
Penulis: Anggraini Wulan Prasasti
Editor: Anggraini Wulan Prasasti
TRIBUNSTYLE.COM - Wanita ini alami penurunan berat badan secara drastis, dokter tak tahu penyebabnya.
Beberapa orang ingin memiliki bentuk tubuh yang langsing.
Tak jarang, mereka melakukan diet ketat hingga operasi agar mempunyai bentuh tubuh impian.
Namun, lain ceritanya dengan apa yang dialami wanita bernama Marie.
Dilansir The Doctors, Marie mengatakan semuanya berawal sekitar 2,5 tahun yang lalu.
Awalnya ia merasa sakit di bagian perutnya.
Tak hanya itu, Marie juga merasa pakaiannya mulai terasa longgar.
Sadar berat badannya turun, Marie pun berhenti olahraga dan mulai makan lebih banyak.
Namun, kondisinya justru makin memburuk.
Dalam jangka waktu beberapa bulan, Marie telah kehilangan bobot seberat 13kg.

Penampilannya mulai terlihat kurus dan kurang nutrisi.
Marie pun memeriksakan diri ke bannyak dokter.
Ia telah menjalani ribuan tes dan prosedur medis.
Sayangnya, semua dokter tak punya jawaban jelas atas kondisinya.
Marie tak mengidap kanker, AIDS atau infeksi bakteri.
"Tak seorang pun punya jawaban untukku," ungkapnya.
Seorang dokter sempat bertanya apakah Marie sudah coba makan lebih banyak.
Ia mengaku sudah melakukannya.
Dokter tersebut pun memintanya untuk terus melakukannya, maka kondisinya akan baik-baik saja.
Tapi, yang terjadi justru sebaliknya.
Berat badan Marie yang tadinya lebih dari 63kg langsung turun menjadi 41kg.

Penurunan drastis ini membuat Marie harus dilarikan diri ke rumah sakit.
Saat itu, Marie didiagnosa kakeksia (wasting syndrome) atau sindrom penurunan berat badan.
Sindrom ini membuat penderitanya kehilangan berat dan otot meski mereka tak berusaha menurunkannya.
Kakeksia dianggap sebagai gejala penyakit kanker dan AIDS.
Tapi, menurut hasil tes, Marie dinyatakan sehat.
• Bayinya Sakit, Ibu Masukkan Kentang ke Dalam Kaus Kaki Anaknya, Hasil Tak Terduga, Langsung Diunggah
Akhirnya, Marie pun diinfus agar bisa bertahan.
Saat itu, kondisi Marie mulai membaik dan beratnya mulai naik.
Tapi, saat infusnya dilepas, mereka sadar bahwa kondisi Marie masih sama.
Marie lagi-lagi mengalami penurunan berat badan yang drastis lagi.
Marie pun mencoba untuk makan lebih banyak lagi.
Sayangnya, ia malah terserang diare yang membuat berat badannya semakin turun.
Marie mengaku selama ini telah menemui sekitar 100 dokter.
Tapi, tak satu pun bisa membantunya.
"Aku terus makan, tapi aku kehilangan sepertiga berat tubuhku," ungkap Marie pada The Doctors sambil menahan air mata.

Berat badannya yang turun drastis berimbas pada kehidupannya juga.
Marie terlalu lemah untuk keluar rumah karena ia kerap mengalami diare.
Tangannya juga kerap gemetar dan ingatannya sering hilang.
"Aku hanya ingin satu hari saat aku tak sakit, aku seperti sudah lupa bagaimana rasanya."
Marie juga ingin memiliki kehidupan normal dan punya keluarga.
Dengan bantuan dokter bernama Su Sachar dan Judy Ho, Marie mulai menjalani tes kesehatan dan terapi.
Meski sulit, Marie tak ingin menyerah begitu saja.
Belakangan, Marie pun tahu kondisi yang ia alami sebenarnya.

Penyakit Marie sulit dijelaskan karena ternyata ia memiliki banyak masalah.
Ada masalah dengan pankreas, E. coli di usus dan penyakit lain karena malabsorbsi nutrisi.
Kondisi tersebut juga berakibat pada psikologis Marie yang ragu akan kesembuhannya sendiri.
Tangisnya tumpah saat mendengar daftar perawatan dan suplemen yang dia perlukan.
Saat itu Marie sadar bahwa keinginannya hidup tanpa penyakit bisa jadi nyata.
"Mungkin aku bisa bekerja, melakukan hobi. Aku tidak tahu ke depannya," ucap Marie.

Setelah tahu kondisinya, Marie mengaku diliputi kebahagiaan dan harapan untuk masa depannya. (TribunStyle.com, AWP)