Sekilas Nama Warung Makan Ayam Pelakor Ini Unik dan Kocak, Namun Ada Kisah Menyedihkan di Baliknya!
Seiring dengan berkembangnya zaman, moral manusia malah semakin menurun.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Seiring dengan berkembangnya zaman, moral manusia malah semakin menurun.
Akhirnya, berbagai tindakan asusila pun mulai menyebar di masyarakat.
Mulai dari penganiayaan, pencurian, penjambertan, hingga tindak pembunuhan.
Bahkan tindakan bermain di belakang pasangan alias selingkuh juga banyak terjadi.
• Bocah Ini Sembunyikan Sesuatu di Balik Bajunya, Saat Dibuka Guru Sekolahnya Istighfar, Ibunya Kejam!
Tidak sedikit warganet yang membagikan kisah harunya sebagai korban perselingkuhan di media sosial.
Sampai-sampai ada yang terang-terangan menyebut dirinya sebagai perebut suami atau istri orang lain.
Alhasil, istilah perebut laki orang (pelakor) atau perebut bini orang (pebinor) pun jadi viral di dunia maya.
Uniknya, banyak yang menggunakan istilah ini untuk menarik minat publik.
Misalnya saja seperti membuat guyonan, meme, hingga grup anti pelakor.
Bahkan, ada juga yang menggunakan istilah tersebut untuk membuat warung makan.
Salah satunya adalah seorang ibu rumah tangga bernama Lia Pujiani (27) ini.
Dirinya mendirikan Warung Ayam Pelakor yang berlokasi di Jalan Alpandi Sarjen, Kelurahan Raja Kecamatan Arut Selatan (Arsel) atau tepatnya di depan SMA Negeri 1 Pangkalan Bun.
• Pria Ini Sewa Fotografer Profesional dan Bayar Mahal, Eh Hasilnya Malah Jadi Mengerikan tapi Kocak
Informasi mengenai keberadaan warung dengan nama unik ini dibagikan oleh akun Instagram @yuni_rusmini.
Akun tersebut mengunggah foto spanduk warung makan tersebut sembari mencantumkan caption yang cukup panjang.
Dalam keterangan fotonya, Yuni menyebutkan bahwa Warung Ayam Pelakor pertama kali dilaunching pada hari Rabu (10/1/2018) kemarin.
Warung ini pun langsung diminati oleh warga kota Pangkalan Bun.
Mengingat selain namanya yang cukup unik, warung ini juga menyajikan makanan dengan harga bersahabat.
Sayangnya, ada kisah menyedihkan di balik penggunaan nama pelakor tersebut.
Lia Pujianti yang kini telah menjanda ini rupanya pernah menjadi korban wanita pelakor.
Ide untuk membuat Warung Pelakor ini berawal dari pengalaman yang saya alami karena pernah menjadi korban pelakor.
Sehingga membuat keluarga saya hancur, sampai akhirnya pisah dengan suami.
Namun saat ini masih pisah secara agama, secara hukum perkawinan di pengadilan belum, masih dalam proses,”ujarnya kepada sejumlah awak media Rabu (10/1/2018)
Peristiwa nahas yang terjadi sebulan lalu ini membuatnya berputus asa.
Untungnya, ada teman-teman dan keluarga yang selalu mendukungnya.
• Posting Foto 11 Tahun Lalu, Netter Salfok dengan Sosok Pria di Sebelah Ariel Noah Ini, Tao Ming Tse?
Bahkan, mereka rela meminjamkan modal pada Lia untuk membangun usaha demi mencukupi kebutuhan keluarganya.
Alhasil, berdirilah Warung Ayam pelakor.
“Saya bersyukur pertama kali buka hari ini, langsung diminati masyarakat.
Mungkin karena unik, disamping itu saya juga menyajikan makanan dengan harga terjangkau oleh masyarakat, khususnya para siswa.
Karena harga kita, memang harga buat siswa.
Untuk sepaket ayam goreng hanya Rp 12 ribu, dan ayam Tumini Rp 18 ribu,”pungkasnya. (TribunStyle.com/ Irsan Yamananda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/style/foto/bank/originals/warung-makan-ayam-pelakor_20180115_120720.jpg)