Kisah Inspiratif
Divonis Hidupnya Tak Lama, Anak Ini Ingin Melihat Adiknya Lahir, Ia Meninggal dalam Senyum Lega
Ia punya satu alasan untuk tetap bertahan hidup, yakni memeluk dan memberi nama adik bayinya yang segera lahir.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
Kondisi kesehatan Bailey mengalami peningkatan pada bulan Februari 2017 dan untuk sementara terlihat banyak harapan.
Namun, saat liburan Paskah di Devon, keluarga diberitahu oleh dokter bahwa Bailey kembali kambuh dan perlu kembali ke rumah sakit.

Kali ini, dokter mengatakan ada tingkat kelangsungan hidup 70 persen.
Bailey menjalani kemoterapi lebih lanjut serta transplantasi sel punca.
Kondisinya membaik sekali lagi pada bulan Juli, dan keluarga tersebut menikmati enam minggu yang menakjubkan.
Sayangnya beberapa minggu kemudian mereka kembali menerima kabar buruk.
Kanker telah kembali pada akhir Agustus, dan kali ini tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan Bailey.
Kanker itu sekarang berada di stadium empat, dan sangat agresif.

Dokter memberi tahu pada orangtua Bailey, Rachel dan Lee bahwa hanya tersisa beberapa hari atau minggu sebelum anak mereka meninggal.
Bailey adalah seorang anak yang setia.
Ia telah menjadi sahabat bagi saudara laki-lakinya yang berusia enam tahun, Riley.
Namun, dengan kesehatannya memburuk, tidak diperkirakan dia akan bertahan selama itu.
Walau telah diperhitungkan oleh dokter, Bailey nyatanya masih bertahan hidup di bulan November saat Millie lahir.
Rachel mengatakan kepada Bristol Post:
"Kami tidak berpikir Bailey akan bertahan selama itu, tapi dia bertekad untuk bertemu Millie. Sampai akhir November, dan Millie lahir."