Kisah Inspiratif
'Diramal' Meninggal 50 Tahun Lalu, Ia Melawan Takdir & Hidup Sampai Usia 76, Inilah Stephen Hawking!
Tak banyak yang tahu, Stephen Hawking sudah berumur 76 tahun pada Senin, 8 Januari 2018.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Tak banyak yang tahu, Stephen Hawking sudah berumur 76 tahun pada Senin, 8 Januari 2018.
Itu berarti, Hawking telah hidup 50 tahun lebih lama dari yang diperkirakan dokter sebelumnya.
Hawking benar-benar berhasil melampaui diagnosis dokter.
• Shah Rukh Khan Posting Selfie Bareng Anak-Anaknya, Sule Komentari Kocak!
Bukan rahasia, Hawking menderita penyakit neurologis amyotrophic lateral sclerosis (ALS) pada usia 21 tahun, yakni di tahun 1963.
Saat itu pula, sang ahli fisika teoretis 'diramalkan' hanya punya waktu dua tahun untuk hidup.
Kini takdir berkata lain.
Hawking justru masih hidup sampai sekarang.
Walau demikian, Hawking harus berjuang dengan penyakit tersebut selama 50 tahun.
Penyakit saraf yang menimpa Hawking menyebabkan degenerasi progresif (sel dan jaringan mengalami penurunan fungsi) dan kematian sel saraf, yang mengendalikan gerakan otot, seperti mengunyah, berjalan, berbicara, dan bernapas, menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS).
Penyakit ini membunuh sebagian besar korbannya dalam lima tahun pertama.
Namun Hawking justru berhasil 'melawan' banyak prediksi dan terus bertahan hidup.

Pada tahun 1985, istrinya, Jane Wilde Hawking menolak permintaan dokter untuk mematikan mesin pendukung hidupnya saat dia terkena pneumonia.
Hawking dalam kondisi koma akibat obat di rumah sakit Jenewa pada saat itu dan dalam film dokumenter Hawking 2013, dia berkata:
"Para dokter mengira saya tak lama lagi akan meninggal, mereka menawari Jane untuk mematikan mesinnya. Jane menolak untuk mematikannya. Dia berkeras agar saya terbang kembali ke Cambridge."
"Minggu-minggu saat perawatan intensif adalah momen yang paling gelap dalam hidup saya, karena setiap hari bisa menjadi yang terakhir.
"Saya memiliki keinginan untuk memanfaatkan setiap momen."
Penyakit ini membuat Hawking tidak dapat berbicara dan membutuhkan perawatan terus-menerus.
Namun hal ini tidak mencegahnya melanjutkan karya ilmiahnya yang luar biasa.
Pada tahun 1988, ia merilis bukunya A Brief History of Time, yang sejak saat itu telah terjual 10 juta kopi.
Hawking juga terus menjadi pembicara di banyak kesempatan.
Sebagai revolusioner di dunia sains, Hawking adalah orang berkebutuhan khusus yang menjadi penutan banyak orang.
Ia menjadi pembicara pada upacara pembukaan Paralympic Games 2012 di London.
Leo McCluskey, seorang profesor neurologi dan ketua medis dari ALS Centre di University of Pennsylvania, mengatakan kepada Scientific American:
"Satu hal yang disorot oleh Hawking adalah bahwa ini adalah hal janggal yang sangat bervariasi dalam banyak hal. Rata-rata orang hidup dua sampai tiga tahun setelah didiagnosis."
"Tapi itu berarti sebagian orang bisa hidup lebih lama dari diagnosis, dan ada orang yang hidup dalam waktu yang sangat lama."
"Harapan hidupnya mengubah dua hal: neuron motorik yang menjalankan gerakan otot-otot pernapasan."
"Jadi alasan orang meninggal adalah kegagalan bernapas."
"Memburuknya gerakan otot bisa menyebabkan kekurangan gizi dan dehidrasi."
"Jika kalian tidak memiliki kedua hal ini, kalian bisa berpotensi hidup untuk waktu yang lama-meskipun kondisinya semakin parah."
"Apa yang terjadi pada Hawking jelas sesuatu yang mencengangkan. Dia tentu saja mengalami fenomena langka."
Kasus Hawking adalah pengecualian saat menyangkut penyakit ini.
Hawking diprediksi tidak bisa merayakan ulang tahunnya yang ke 25, apalagi yang ke-76.
Asosiasi ALS masih terus berupaya untuk menemukan perawatan dan penyembuhan ALS dan untuk melayani, menganjurkan dan memberdayakan, orang-orang yang terkena dampak ALS untuk menjalani hidup mereka sepenuhnya.
(TribunStyle/Yohanes Endra)