Perjuangan Emak Zaman Now Ini Bikin Haru, Rela Jadi Sopir Truk Cabe dari Jember Sampai Palembang
Kasih ibu sepanjang masa, kasih sayang anak sepanjang galah, begitulah kata pepatah.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
TRIBUNSTYLE.COM - Kasih ibu sepanjang masa, kasih sayang anak sepanjang galah, begitulah kata pepatah.
Seorang ibu akan berjuang sekuat tenaga untuk membesarkan anak-anaknya.
Ia akan melakukan apapun agar anaknya bisa tumbuh dengan baik.
Sebuah kisah mengharukan datang dari seorang ibu dua orang anak.
Nur Fatmawati (32) rela menjadi seorang supir truk pengangkut cabai di Jember, Jawa Timur.
Ia mengaku sudah menjadi supir truk cabai selama dua tahun lebih semenjak bercerai dengan suaminya.
Janda dua anak ini menceritakan kisah hidupnya semenjak ia diceraikan oleh suaminya terdahulu.
Kemudian ia mengenal orang di Blitar yang pekerjaannya menjadi supir truk dan ia mulai belajar menyupir pada temannya tersebut.
Cerita ini diunggah oleh akun Facebook Yuni Rusmini dengan judul "The power of emak" pada Rabu (20/12/2017).
"Nur Fatmawati
Seorang janda ,dgn 2 Anak.
Berprofesi sbgi sopir truck cabe.
Sopir Truck cabe tidakkah Mudah , yang Mana bila pelan sedikit sudah membuat buah cabe ini membusuk , jadi ketepatan dan kecepatan diperlukan.
Mbak Nur Ini tinggal Tepatnya didusun Rowo Indah RT 003 RW 004 Rowo Indah Ajung Jember .
wanita kelahiran Jember 15 Mei 1985, sejak dua tahun lebih sudah nyetir truck cabe.
"Nur" menceritakan kehidupannya semenjak bercerai dengan suaminya yang pertama kalang kabut mas sambil meneteskan airmata.
"Sejak mengenal orang Blitar yang juga seorang Sopir cabe disitulah saya mulai mengenal seluk beluk truck, "ungkapnya.
Ia memulai mengenal dan mengangkut cabe walau panas dan hujan bukan penghalang demi kehidupan kedua putranya.
" Bahkan angkutan cabe dari Banyuwangi dari Situbondo saya angkut mas, suka dan duka harus dijalani mas dijalanan merasakan sedih jika harus ganti ban dan uang menipis tapi sesama sopir truck saling bantu padahal untuk makan dijalan harus menghemat takut solar tidak nutut, " tambahnya.
Menurutnya Jauh lebih bahagia lagi sesama sopir Pantura saling berbagi tidak sombong dan rendah hati itulah kunci bahagia.
Terkadang sering tidak dibayar dicaci maki orang karena membawa truck muatan cabe tidak mudah harus tepat waktu satu taruhannya nyawa kita.
"Nur bangga mas bisa membantu kaum kuliner yang cinta pedas."pungkasnya
Semenjak menjalani sebagai supir truk pengalamanya terjauh pernah nyetir dari Jember ke Mataram Jember Jakarta, Jember Jambi dan Palembang."
Well, nggak cuma sering diidentikkan dengan emak-emak yang kurang tertib dalam berkendara.
Emak-emak jaman now juga memiliki perjuangan luar biasa untuk anak-anaknya.
(TribunStyle.com/Triroessita Intan Pertiwi)