Nge-Kost Bersama 25 Orang, Karyawan Ini Terganggu Langkah Kaki Rusuh, Dia Lakukan Hal Cerdik
Rohmad Apriono Purwanto tinggal di tempat yang dihuni oleh 25 orang. Mereka semua adalah karyawan sebuah pabrik.
Penulis: Mohammad Rifan Aditya
Editor: Mohammad Rifan Aditya
TRIBUNSTYLE.COM - Tinggal bersama banyak orang dalam satu atap pasti ada sisi positif dan negatifnya.
Misalnya seperti kalian yang tinggal di kost atau asrama.
Keuntungannya tinggal bersama banyak orang adalah tidak pernah merasa kesepian.
Kalian bisa minta tolong pada penghuni lainnya jika mengalami kesulitan.
Entah itu pinjam charger atau bantu angkat-angkat barang.
• Iyuh! Kemesraan Dua Pria di Stasiun Terekam Kamera, Kejadian Selanjutnya Bikin Netter Nyebut
Namun ada pula kerugian yang harus kamu rasakan.
Hidup bersama banyak orang dalam satu atap artinya kalian harus saling merhargai.
Jika satu sama lain tak bisa menghargai maka ada orang yang akan merasa terganggu.
Gangguan itu bisa berupa suara yang gaduh, sikap yang arogan hingga perilaku tidak menyenangkan lainnya.
Nah, bagi Rohmad Apriono Purwanto ada gangguan yang dia rasakan saat tinggal di kost.
Rohmad Apriono Purwanto tinggal di tempat yang dihuni oleh 25 orang.
Mereka semua adalah karyawan sebuah pabrik.
Rohmad Apriono Purwanto merasa terganggu ketika banyak orang naik tangga, pasalnya kamarnya ada di lantai 2.
Nah, merasa terganggu dengan hal itu, Rohmad Apriono Purwanto lantas melakukan hal cerdik.
Pengalaman ini diceritakan oleh Rohmad Apriono Purwanto di grup Facebook Cocoklogi Science pada 17 Desember 2017.
"Selamat Siang Yang Mulia Ngademin sekalian dan fellow rakjel,
Adakah di antara kalian yang tinggal bersama banyak teman / rekan kerja dalam satu tempat tinggal sekaligus?
Saat ini saya sedang merantau, bekerja di sebuah pabrik yang mana tempat tinggal saya berada di lantai 2 pabrik tersebut.
Total karyawan 25 orang, terbagi menjadi 4 kamar, jadi masing - masing kamar berisi 6-7 orang.
Saya sendiri dan 2 orang teman mendapat shift siang, shift jam 12 - 24 di pabrik lain yang masih 1 anak perusahaan dengan pabrik yang saya tinggali.
Sementara yang lainnya di pabrik di lantai 1 tersebut, dengan shift jam 8.30 - 22.00.
Dan itu tidak mudah untuk tinggal bersama orang banyak, dengan kepentingannya masing-masing.
Karena saya masuk siang, saya pun bisa bangun lebih siang daripada yang lain.
Dan yang jadi masalah adalah orang - orang kita bermental "rusuh".
Saat mereka istirahat jam 10, dan mereka naik ke lantai 2 untuk sekedar ngeTeh, pasti mereka naik tangga dengan berlari sambil berbicara, bahkan teriak - teriak, sangat mengganggu, dan itu setiap hari.
Sudah saya coba bicara dengan beberapa dari mereka tapi seakan cuma angin lalu.
OKE, saatnya main keras.
saya memutar otak mencari ide terbaik untuk menghentikan anarkisme ini.
Dan akhirnya saya berterima kasih untuk kemalasan orang-orang kita yang malas membaca, karena saya tau mereka tidak bisa hidup tanpa internet, sementara hanya saya yang bisa mengakses router WiFi karena hanya saya yang pernah baca buku manualnya.
Hari berikutnya saya bikin peringatan tersebut, dan BAM, surprisingly saya bisa terbangun karena alarm, bukan karena gedebuk-gedebuk langkah kaki mereka.
Problem solved tanpa ada yang tersinggung.
Adakah teman kalian sesama panghuni kost/kontrakan yang demikian?"
Mungkin kalian yang bisa melakukan keahlian seperti Rohmad Apriono Purwanto ini boleh meniru caranya.
Mengetahui cara cerdik Rohmad Apriono Purwanto ini banyak netizen yang lantas berkomentar.
"Nggak ada internet lebih buruk daripada nggak ada pacar" tulis Alfian Nizari.
"Ancaman yang sangat menakutkan" tulis Ekka Prasetya.
"Temen sekamar ku pernah pas jam 2 malam masi nyanyi2 pake hedset dengan suara fals nya dia, cuma ane sms aja langsung diem.. jarak cuman 2 meter padahal" tulis Gandra Cahya Sumardani.
"Wah mirip neh sama nasib gue..bedanya cm sampe skrg gak nemu solusinya. Tmen kost ada yg dari planet pluto. Kl jalan ceplak ceplok.. udh langkahnya pendek,jlnnya cepet,sendalnya tebal..hobinya mondar mandir. Kpikir buat buang sendalnya.." tulis Indry Trifosa.
"Ternyata hanya internet yang dapat mengatur mereka" tulis Irfan Mauln.
(TribunStyle.com/Rifan Aditya)