71 Tahun Menikah, Pasangan Ini Akhirnya 'Dipisahkan Maut' Hanya Dalam 15 Menit, Bikin Terenyuh!
Pasangan yang baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 71, meninggal dalam jarak waktu 15 menit satu sama lain.
Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
TRIBUNSTYLE.COM - Pasangan yang baru saja merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke 71, meninggal dalam jarak waktu 15 menit satu sama lain.
Kisah Bob Kretschmer dan Ruth Kretschmer digambarkan sebagai 'pengabdian, cinta dan keberanian' oleh ketiga anak mereka, Bobbi, Ruthann, dan David.
Dua minggu yang lalu, Bob yang berusia 92 tahun sedang melawan kanker.
• 5 Hari Jelang Nikah, Cewek Ini Terus Mengikuti Tunangannya, Lalu Diminta Batalkan Semua, ternyata
Walau demikian, ia percaya bahwa dia bisa terus bertahan bersama istrinya.
Bob sedang memerangi kanker paru-paru dan menurut putri mereka Ruthann Koenig, itu telah menyebar ke tulang dan hatinya, sementara Ruth menderita Alzheimer, lapor Chicago Sun Times.
Sebelum meninggal, Bob memberi tahu seorang teman:
"Kondisiku akan menurun tapi aku harus bertahan karena aku tidak bisa membiarkan Ruth pergi ke rumah."

Anak-anak bergantian merawat mereka, bersama dengan bantuan perawat yang setia.
Ruth dan Bob menghabiskan hari-hari terakhir mereka di samping satu sama lain di tempat tidur rumah sakit yang didirikan di rumah mereka di Medinah,
Rumah itu telah mereka tempati selama 60 tahun terakhir.
Tepat sebelum pukul 10 pagi pada hari Jumat, Ruth berhenti bernapas dan seolah-olah Bob telah merasakannya.
Seorang anaknya memegang tangan Bob dan dia menangis.
"Ruth sudah pergi," kata Bobbi, sebelum merasakan tangan ayahnya yang lemas.
Dalam waktu 20 menit setelah Ruth meninggal, perawat rumah sakit tiba di rumah dan secara resmi mengumumkan kematiannya.

Ruthann berkata:
"Seorang perawat berkata: 'Istrinya sudah meninggal' dan dia berdiri, berbalik dan berkata: 'Ya Tuhanku, suaminya baru saja meninggal.'"
"Seolah-olah dia dibebaskan dari tugasnya. Begitu mendengar ibu meninggal pada pukul 10:25 pagi, ayah meninggal pada pukul 10:26 pagi."
Pasangan itu bertemu di sebuah arena roller di dekat tempat Bob dibesarkan.
Tapi mereka sempat dipisahkan karena Bob dipanggil untuk bertugas di Perang Dunia II.
Mereka menikah setelah Bob kembali dari tugas.
Pada tahun 1955, mereka menetap di rumah yang dibangunnya di Medinah, bersama dengan seekor sapi, kuda, ayam jantan, kelinci dan seekor kambing bernama Billy.
Bob dikenal sebagai orang yang serius dan aktivis.

Ruth telah dikenang sebagai wanita yang hebat dan mendapat gelar sarjana dari Universitas DePaul dan juga mengikuti kelas di Sekolah Tinggi John F. Kennedy di Harvard University.
Kirk Dillard, mantan senator negara bagian Illinois mengatakan:
"Ruth adalah seorang pekerja keras yang setia, sangat mandiri dan selalu melakukan pekerjaan rumahnya."
Selain anak-anak mereka, Bob dan Ruth meninggalkan 12 cucu serta 10 cicit.

(TribunStyle/Yohanes Endra)
Pria Ini Punya 7 Anak dan Menikah Selama 23 Tahun, tapi Kini Hidup Sebagai Gadis 6 Tahun, Ternyata
TRIBUNSTYLE.COM - Seringkali kita menemukan banyak kejadian tak terduga dalam kehidupan.
Bahkan dalam beberapa momen cenderung tak masuk akal.
Seperti yang terjadi berikut ini.
Seorang ayah asal Kanada meninggalkan istri dan tujuh anaknya untuk menjalani hidup sebagai seorang gadis berusia 6 tahun.
• Cewek Ini Mati-matian Jadi Pramugari, Saat Terwujud Ia Malah Divonis Begini, Bikin Sedih Keluarga
Ya, kalian tak salah membacanya!
Stefonknee Wolschtt (diucapkan 'Stephanie') menyatakan dirinya adalah transgender setelah menikah selama 23 tahun.
Stefonknee kini sudah berusia 48 tahun.
Dia sekarang tinggal dengan keluarga angkat karena dia tidak 'ingin menjadi orang dewasa sekarang'.
Dalam sebuah serial video oleh The Transgender Project, yang diterbitkan oleh Daily Xtra, Stefonknee mengatakan:
"Saya tidak bisa menyangkal bahwa saya sudah menikah."
"Saya tidak dapat menyangkal bahwa saya memiliki anak."
"Tapi saya sudah bergerak maju sekarang dan kembali menjadi anak kecil."
Stefonknee mengatakan bahwa istrinya tidak dapat menerima dia sebagai wanita transgender.
Istrinya memberi Stefonknee dua pilihan.
Antara berhenti untuk berulah atau pergi meninggalkan keluarganya.
Stefonknee mengatakan kalau ia tak bisa berhenti menjadi transgender.
Setelah diusir oleh keluarganya, Stefonknee sekarang tinggal dengan orang tua angkatnya, yang menurutnya 'sangat nyaman dengan dirinya yang menjadi gadis kecil'.
Anak dari orangtua baru Stefonknee kebetulan menginginkan adik perempuan.
Inilah yang membuat Stefonknee diangkat sebagai anggota keluarga baru.
Stefonknee menjelaskan:
"Kami bersenang-senang. Hidup kami berwarna, kami lakukan permainan anak-anak."
"Ini disebut terapi bermain."
"Tidak ada pengobatan, tidak ada pikiran bunuh diri. Dan saya hanya bisa bermain."
The Independent melaporkan bahwa di bagian awal Transgender Project series, Stefonknee berbicara tentang bunuh diri dan dirawat di rumah sakit sebulan setelah pawai transgender di Toronto pada tahun 2009.
Bahkan jauh sebelum itu, istri Stefonknee dilaporkan sudah menemui banyak kejanggalan.
Setelah menikahi Maria, Stefonknee, yang memiliki nama asli Paul, melakukan sebuah eksperimen dengan mengenakan pakaian wanita.
Awalnya, Maria bingung, tetapi ia masih membiarkan suaminya tersebut melakukannya.
Namun, di satu titik, Stefonknee mendapat suatu titik balik.
Stefonknee mengikrarkan diri bahwa ia adalah seorang transgender.
Setelah menghadiri beberapa lokakarya transgender di Toronto, Stefonknee tahu bahwa ia tidak bisa bersembunyi lagi.
Pada suatu malam, Stefonknee mengumpulkan istri dan ketujuh anaknya di meja dapur.
Stefonknee mengatakan kepada mereka bahwa ia merasa sebagai seorang wanita yang terperangkap di tubuh laki-laki.
Anak-anaknya pun tercengang dan terpukul mendengar penyataan tersebut.
Setelah mendapat penolakan dari anak-anaknya, Stefonknee pun pindah ke Toronto.
Ia melakukan terapi perubahan hormon, sesuatu yang ia impikan selama ini.
Namun, sayangnya hasilnya tidak sesempurna yang ia bayangkan.
Menghadapi masa sulit karena dipecat dari perusahaan, ia sempat frustasi.
Pada tahun 2012, putri sulung Stefonknee mengirimkan undangan ke pernikahannya.
Tapi ini dengan syarat bahwa Stefonknee harus 'berpakaian seperti ayahnya' dan duduk di belakang gereja dan tidak menemui satupun anggota keluarga.
Stefonknee mencoba bunuh diri pada hari pernikahan putrinya, tapi tidak berhasil.
(TribunStyle/Yohanes Endra)