Breaking News:

5 Bulan Pasca Meninggalnya Chester Bennington, Mike Shinoda Ungkap Curahan Hatinya, Bikin Merinding!

Kini, anggota LP yang tersisa juga sangat terbuka dengan penggemar mereka tentang masa depan band ini.

Penulis: Yohanes Endra Kristianto
Editor: Yohanes Endra Kristianto
Metro
Chester Bennington dan Mike Shinoda 
- Transpose +

TRIBUNSTYLE.COM - Sejak Chester Bennington meninggal pada bulan Juli, anggota Linkin Park lainnya telah menunjukkan semangat Bennington.

Mereka mengorganisir sebuah konser, Linkin Park and Friends: Celebrate Life in Honor of Chester Bennington, pada akhir Oktober yang mengajak musisi dari seluruh genre berkumpul untuk memberikan penghormatan, dan video "One More Light" mereka berlipat ganda sebagai sorotan terhadap vokal Bennington yang unik dan kuat.

Satu kontribusi yang mengagumkan untuk sebuah band.

Sekilas Terlihat Biasa, tapi Perhatikan Posisi Anjing di Angkutan Umum Ini, Bikin Gagal Fokus!

Kini, anggota LP yang tersisa juga sangat terbuka dengan penggemar mereka tentang masa depan band ini.

Ketika mereka melemparkan sebuah karya baru-baru ini untuk mendengarkan album One More Light Live mereka yang baru, co-leader Mike Shinoda mengatakan kepada penggemar di Twitter bahwa dia harus pergi lebih awal karena "sulit bagi saya untuk mendengarkan suara Chester selama itu."

Dan Shinoda memberikan kabar terbaru tentang Linkin Park via Instagram Live baru-baru ini.

Shinoda menyatakan dengan bahwa versi hologram dari Bennington tidak terpikirkan dalam benaknya.

"Bisakah kita tidak melakukan Chester holografik?" kata Shinoda, seperti yang ditulis oleh Alternative Nation.

"Saya bahkan tidak bisa membungkus pikiran saya tentang ide Chester holografik, saya benar-benar mendengar orang lain di luar band menunjukkan hal itu, dan sama sekali tidak mungkin, saya tidak bisa bercinta dengan itu."

Shinoda kemudian melanjutkan, "Saya tidak bisa melakukan hologram Chester, itu akan menjadi yang terburuk."

"Bagi kalian semua yang telah kehilangan kekasih, sahabat, anggota keluarga: Dapatkah Anda membayangkan memiliki hologram dari mereka? Saya tidak bisa melakukannya, saya tidak tahu apa yang akan kita lakukan, tapi akhirnya kita akan menemukannya."

Tonton video musik "One More Light", sebuah ode untuk Bennington, di bawah ini.

(TribunStyle/Yohanes Endra)

Chester Bennington - 6 Fakta Kehidupan Vokalis Linkin Park, Nomor 2 Buat Hati Miris

TRIBUNSTYLE.COM - Berita duka kembali menyelimuti dunia musik.

Vokalis grup band Linkin Park, Chester Bennington, mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.

Bennington diketahui tewas akibat gantung diri di kediamannya di Palos Verdes Estates di Los Angeles, Amerika Serikat pada Kamis (20/7/2017).

Sebelum meninggal dunia, Bennington diketahui memiliki masalah dengan obat-obatan dan kecanduan alkohol.

 Chester Bennington Bunuh Diri - Mengetahui Vokalis Linkin Park Tewas, Ini yang Dilakukan Seleb Dunia

Linkin Park adalah grup musik beraliran nu metal dan rock alternatif yang berasal dari Agoura Hills, California, di Amerika Serikat.

Tentunya kepergian vokalis dari band ternama ini membuat penggemar dari penjuru dunia berkabung.

Musik dan karyanya selama ini sukses membuat banyak pencinta musik selalu menantikan karya terbaru dari band Linkin Park.

Namun lepas dari musik, ternyata kehidupan Chester tidaklah mudah.

Meski cemerlang sebagai vokalis band Linkin Park, hidupnya telah mengalami banyak masalah sejak ia berusia muda.

Ia kerap mengungkap kehidupannya yang bagaikan "neraka".

Berikut ini lima fakta kehidupan Chester yang berhasil TribunStyle.com lansir dari berbagai sumber.

1. Orang tua bercerai

(instagram.com/chesterbe)

Ditulis Variety, Bennington kerap mengungkapkan bahwa dirinya seakan berangkat dari ‘neraka.’

Sejak usia muda, ia dihadapkan dengan kehidupan yang tidak menyenangkan.

Orang tuanya bukan musisi, ibunya perawat, sementara ayahnya adalah detektif yang banyak menangani kekerasan terhadap anak.

Orang tuanya bercerai, ia pun ikut dengan sang ayah.

2. Alami bully hingga pelecehan seksual

(instagram.com/chesterbe)

Meski ayahnya adalah seorang "pahlawan" bagi anak-anak, rupanya hal tersebut tak berlaku padanya.

Bennginton pernah menjadi korban pelecehan seksual dari teman laki-lakinya yang lebih dewasa.

Hal tersebut terjadi sejak usianya masih tujuh tahun, hingga 13 tahun.

Tak hanya itu, Ia juga menjadi korban bully di sekolah.

“Saya diperlakukan seperti anjing di sekolah, karena kurus dan terlihat berbeda,” ujarnya.

3. Kecanduan

(instagram.com/chesterbe)

Bully dan kehidupannya yang berat membuatnya jatuh dalam obat-obatan.

Hampir segala obat terlarang dicoba, termasuk ganja, amfetamin dan kokain.

Saat berada di puncak karier, Bennginton sempat melupakan persoalannya dengan alkohol dan obat-obatan.

Meski pun ia sempat lepas dari jeratan obat-obatan dan alkohol, rupanya ia kembali terjerumus dalam lubang hitam ini.

4. Sempat gagal di dunia musik

(instagram.com/chesterbe)

Karier musiknya dimulai saat ia pindah bersama ibunya di usia 17 tahun.

Ia mulai bernyanyi dan bergabung dalam band di tahun 1990-an.

Saat itu ia bergabung dalam sebuah band bernama Grey Daze.

Pada 1998, dua tahun setelah ia menikah dengan istri pertamanya Samantha Olit, Bennington nyaris keluar dari musik.

Dari kegagalannya inilah ia mulai menemukan takdirnya untuk menjadi bagian dari band Linkin Park.

(instagram.com/chesterbe)

Jeff Blue, wakil presiden dan A&R Zomba Music, memberikan kesempatan untuk Bennington mengikuti audisi menjadi vokalis band yang akan dinamai Linkin Park.

Tak perlu waktu lama untuk memutuskan Bennington cocok dengan Mike Shinoda, vokalis lain.

Band itu mulai bergerak pada 1999 dan dikontrak Warner Bros.

Sejak saat itu kiprah Bennington sebagai vokalis Linkin Park dimulai,

5. Curhat lewat lirik lagu

( instagram.com/chesterbe)

Kehidupannya ini membuatnya aktif menulis lagu.

Ia menemukan kedamaian saat ia terjun ke dunia seni.

Lewat musik yang ia tulis, Bennington bisa mengungkapkan gelisah dan sisi kelamnya.

6. Heavy

(instagram.com/chesterbe)

Ternyata pada 2015 sampai 2017 ini, Bennington diam-diam mengalami masa-masa sulit.

Lewat lagu Heavy milik Linkin Park di album terbarunya, Bennington menceritakan tentang sisi kelamnya.

Lewat lagu Heavy ini, ia mengungkap betapa ia mengalami masalah berat dan bisa terbebas jika melupakannya begitu saja.

Orang yang meninggal karena bunuh diri bukan ingin mengakhiri hidup, melainkan karena ingin mengakhiri sakitnya.

Well, kita nggak benar-benar tahu kehidupan seseorang sampai kita menjadi orang itu.

Selamat jalan Chester Bennington.

Your soul might be gone but your masterpieces will stay forever. (TribunStyle.com/Tisa Ajeng)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Chester BenningtonMike ShinodaLinkin Park
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved