Polemik Yerusalem
10 Fakta Mengejutkan Seputar Yerusalem, dari Zaman Nabi Daud Hingga Sekarang Terus Jadi Rebutan!
Beberapa hari terakhir ini, Yerusalem sedang menjadi bahan perbincangan masyarakat dunia.
Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Desi Kris
TRIBUNSTYLE.COM - Beberapa hari terakhir ini, Yerusalem sedang menjadi bahan perbincangan masyarakat dunia.
Bagaimana tidak, kota ini lagi-lagi menjadi sumber konflik baru antara Israel dan Palestina.
Berawal dari pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Kontorversi ini sontak menyita perhatian dunia.
• Bocah Alay Niatnya Nyanyi di Atas Motor Ala-ala Vlogger, Eh Endingnya Bikin Ngakak
Suasana bertambah panas karena Trump pun berencana ingin memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Israel ke Kota Yerusalem.
Nah, jika ditilik dari sejarahnya, rupanya Yerusalem sudah menjadi rebutan sejak zaman Nabi Daud dahulu.
Penasaran bagaimana awal mulanya?
Tribunstyle melansir dari Kompas.com, inilah 10 fakta mengejutkan seputar kota Yerusalem.
1. Kotanya Nabi Daud

Kitab Perjanjian Lama menyebutkan bahwa Raja Daud dari dua kerajaan Judea dan Israel, telah merebut kota Yerusalem dari tangan bangsa Jebusit pada tahun 1.000 SM.
Nabi Daud menjadikan kota tersebut sebagai pusat kerajaan dan keagamaan.
Setelah Nabi Daud digantikan oleh putranya, Nabi Sulaiman, dibangunlah sebuah kenisah Yahweh pertama di Yerusalem.
Hal itulah yang menjadikan Yerusalem sebagai pusat kegiatan keagamaan orang-orang Yahudi.
2. Diperebutkan Babilonia dan Persia
Sekitar tahun 597 dan 586 SM, Raja Babilonia Nebuchadnezzar II berhasil merebut Yerusalem dua kali dari tangan Yahudi.
Raja Jehoiakim dan para kaum elit Yahudi kemudian menhjadi tahanan Raja Babilonia.
Tak hanya itu, kenisah Yahudi yang telah dibangun di kota tersebut juga ikut dihancurkan.
Perjanjian Lama menyebutkan, Raja Sirius Agung dari Persia menumbangkan Babilonia pada 540 SM.
Setelah itu, mereka membebaskan kaum Yahudi dan membangun kembali kenisah mereka di Yerusalem.
3. Dikuasai Romawi dan Bizantium
Sejak tahun 63 M, lagi-lagi kota Yerusalem berhasil direbut dari tangan kaum Yahudi.
Kali ini kota tersebut dikuasai oleh bangsa Romawi.
Sama halnya seperti zaman Babilonia, kuil para kaum Yahudi yang dibangun di Yerusalem dihancurkan lagi.
Romawi dan Bizantium menguasai kota tersebut selama 600 tahun.
4. Masa pendudukan Muslim
Di bawah pimpinan Kalifah Umar, tentara Muslim mengepung dan menguasai Yerusalem pada 637 M.
Di era pendudukan Muslim inilah, penguasa yang saling bermusuhan dan dari berbagai mazhab Islam silih berganti menguasai Yerusalem.
5. Perang Salib

Sejak tahun 1070 M, Kekhalfahan Seljuk terus meluaskan kekuasaannya.
Akibatnya, kaum Nasrani merasa terancam akan pergerakan militer tersebut.
Hingga pada akhirnya, Paus Urban II mencanangkan Perang Salib.
Terjadi lima kali perang dalam 200 tahun untuk memperebutkan kota Yerusalem.
Hingga pada 1244 M, pasukan Nasrani kalah total dan menyerah dari tentara Muslim.
Akhirnya, Yerusalem kembali ke tangan Muslim.
Ada berbagai film yang mengangkat cerita dari Perang Salib ini.
Salah satu film yang terkenal adalah Kingdom of Heaven.
6. Pendudukan Kekaisaran Ottoman dan Inggris
Setelah menaklukkan Mesir dan Arabia, Kekaisaran Ottoman memasukkan Yerusalem ke dalam wilayah hukumnya pada 1535.
Setelah diduduki oleh Kekaisaran Ottoman, kota ini kembali mencapai kejayaannya.
Sayangnya, Inggris berhasil mengalahkan Kekaisaran Ottoman pada tahun 1917 dalam Perang Dunia I.
Palestina kemudian diduduki Inggris dan Yerusalem jatuh tanpa perlawanan.
7. Pasca Perang Dunia II
Setelah Perang Dunia II usai, Inggris mengembalikan mandat Palestina pada PBB.
Akhirnya, PBB sepakat untuk membagi negara tersebut menjadi dua.
Tujuan pembagian itu adalah untuk menciptakan negara bagi kaum Yahudi yang selamat dari Holocaust di Eropa.
Sejumlah negara Arab kemudian bergabung memerangi Israel dan menguasai sebagian Yerusalem.
Sejak 1967 kota ini terbelah menjadi wilayah Israel di sisi barat dan Yordania di sebelah timur.
8. Israel kuasai Yerusalem Timur
Dalam perang enam hari tahun 1967, Israel berhasil mengalahkan aliansi Mesir, Yordania, dan Suriah.
Hasilnya, Israel menguasai Sinai, Jalur Gaza, Tepi Barat Yordan, Dataran Tinggi Golan, dan bagian timur Yerusalem.
Untuk pertama kali sejak 1949, Israel kembali menguasai Tembok Ratapan di kota tua Yerusalem.
Secara sepihak Israel menyebut tidak menganeksasi Yerusalem timur, melainkan mengintegrasikan kota itu ke dalam wilayah administratifnya.
9. Umat Muslim bisa berziarah ke Yerusalem
Israel tidak menutup akses umat Muslim ke tempat suci mereka. Bukit Shakrah berada di bawah admistrasi otonomi Muslim.
Umat Islam juga diperbolehkan berziarah ke Bukit Zaitun, Kubah Shakrah, dan Masjid Al Aqsa serta beribadah di sana.
10. Sengketa status Yerusalem berlanjut
Yerusalem hingga hari ini tetap menjadi hambatan terbesar dalam proses perdamaian antara Israel dan Palestina.
Pada 1980, Israel mendeklarasikan bahwa seluruh kota Yerusalem merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ibu kota negara tersebut.
Sementara pada 1988, Palestina mendeklarasikan kemerdekaannya sendiri.
Saat itu juga, Palestina mengklaim bahwa Yerusalem merupakan ibu kota negaranya.
Konflik antar kedua negara ini pun berlanjut hingga saat ini. (TribunStyle.com/ Irsan Yamananda)