Begini Reaksi Menkeu Sri Mulyani Terhadap Omongan Belanja Mewah Ke Luar Negri Ala Fredrich Yunadi
"Saya suka mewah. Saya kalau ke luar negeri, sekali pergi itu minimum saya spend Rp 3 miliar, Rp 5 miliar. Sekarang tas Hermes yang harganya Rp 1 M
Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNSTYLE.COM - Bagi warganet, kasus Setya Novanto bisa dibilang begitu menyedot perhatian masyarakat beberapa waktu ini.
Bagaimana tidak?
Dirinya menimbulkan beberapa kontroversi belakangan ini!
Pertama, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berusaha menjemput sosok politisi kontroversial Setya Novanto langsung ke rumahnya.
Hal ini terjadi setelah KPK menerbitkan surat perintah penangkapan untuk Ketua DPR RI, Setya Novanto.
• Sama-sama Kontroversial, Ini Perbandingan Lifestyle Hotman Paris dan Fredrich Yunadi!
Penjemputan paksa oleh KPK pun dilakukan dan tindakan ini jadi perhatian publik.
Upaya ini berakhir dengan hasil mengecewakan karena sosoknya lenyap tak ada di tempat.
Setya Novanto pun dinyatakan menghilang dan sempat akan dimasukkan ke DPO.
Belum lama menghilang, sosoknya kembali jadi sorotan karena tertimpa 'kecelakaan'.
Meski begitu, dirinya tetap saja diproses hukum oleb KPK dan masuk rutan.
Tak hanya sosok Setya Novanto yang sering jadi sorotan, pengacaranya pun jadi sorotan karena beberapa pernyataannya.
Klaim seperti benjol segede bakpao adalah salah satu quote darinya yang paling viral.
Tak hanya soal bakpao, sosok Fredrich Yunadi kerap membuat pernyataan viral lainnya.
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi, bicara soal kekayaan dan gaya hidupnya. Sebagai seorang pengacara kondang, Fredrich mengaku suka hidup bermewah-mewahan.
"Saya suka mewah. Saya kalau ke luar negeri, sekali pergi itu minimum saya spend Rp 3 miliar, Rp 5 miliar. Sekarang tas Hermes yang harganya Rp 1 Miliar juga saya beli," kata Fredrich seperti ditayangkan dalam akun YouTube Najwa Shihab, Jumat (24/11/2017).
"Bagi saya, kalau mau lihat saya, saya seperti pengacara yang sangat top kan, Hotman Paris. Dia itu lebih dari saya, tapi saya enggak kalah dengan beliau," ucap Fredrich.
Hal ini disampaikan Fredrich saat ditanya Najwa mengenai honor yang ia dapat sebagai pengacara.
Fredrich mengatakan, apabila menjadi pengacara suatu korporasi, maka tarifnya bisa sampai Rp 100 juta per bulan.
"Kalau ada 20 perusahaan (dalam sebulan) saya bisa hidup nikmat, nyaman," kata dia.
Klaim-klaim soal kekayaan inilah yang menarik perhatian netizen untuk menanggapi.
Salah satu yang turut menanggapi klaim kekayaan fantastis Fredrich Yunadi ini adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Ia mengaku senang jika ada orang yang secara sukarela menyatakan kemampuan finansialnya di hadapan publik.
Ia menilai, pengakuan tersebut berguna dan turut membantu petugas pajak untuk memeriksa ketaatan yang bersangkutan sebagai wajib pajak (WP) di Indonesia.
Sebab, informasi seputar harta kekayaan seseorang dari publik merupakan bekal yang berguna bagi petugas pajak dalam melaksanakan pekerjaannya.
Meski demikian, dalam menjalankan tugas, petugas pajak tetap menjunjung tinggi asas konfidensial dan tidak akan memberi tahu ketika sedang memeriksa data keuangan seseorang.
Selain Sri Mulyani, Ditjen Pajak juga tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut sosok Fredrich Yunadi atas klaimnya tersebut.
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan akan menelusuri rekam jejak pembayaran pajak kuasa hukum tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP Setya Novanto, Fredrich Yunadi.
Penelusuran ini dilakukan Ditjen Pajak merespons pengakuan Fredrich bahwa ia sering berbelanja hingga miliaran rupiah ketika pergi ke luar negeri.
Dihubungi terpisah, Fredrich mengatakan, sebagai warga negara yang baik, ia siap jika rekam jejak pembayaran pajaknya diperiksa.
Pemeriksaan itu merupakan kewenangan Ditjen Pajak.
"Silakan saja Ditjen Pajak telusuri, sebagai tugas dan tangung jawab mereka. Saya rakyat Indonesia yang patuh pajak dan tidak ada yang saya tutupi," ungkap Fredrich melalui pesan singkatnya, Selasa (28/11/2017).
Pengakuan yang disampaikan Fredrich soal kebiasaannya itu menuai respons dari netizen.
Ada yang mengunggah potongan video rekaman wawancara tersebut kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu melalui akun Twitter @DitjenPajakRI.
Kira-kira, apakah Fredrich Yunadi adalah sosok yang taat pajak juga setelah mengklaim dirinya suka belanja mewah ke luar negri?
(TribunStyle.com/ Bobby Wiratama)