Apakah Pembalut Perlu Dicuci Setelah Dipakai? Ini Penjelasan Ilmiah dan Menurut Agama!

TRIBUNSTYLE.COM - Bagi wanita, kebersihan saat haid sangatlah penting.

Masa-masa haid bagi wanita adalah waktu yang paling menyebalkan.

Nggak cuma perut yang sakit tapi juga pinggang.

Bahkan bagi beberapa wanita, hari pertama haid bagaikan mimpi buruk.

Ada wanita yang sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur.

Banyak kaum hawa yang masih bingung nih akan kebersihan pembalut yang bekas dipakai.

Ada yang mencuci pembalut bekas dipakai sebelum dibuang dan ada juga yang langsung membuangnya di tempat sampah.

Pasti banyak yang bingung nih!

Sebenarnya bekas pembalut itu perlu dicuci atau tidak ya?

Nah, baca baik-baik penjelasan di bawah ini ya!

Dilansir dari nasional.kompas.com, dr Susie Rendra menjelaskan hal tersebut.

Menurut dr. Susie, hal ini sama sekali tidak perlu.

Fungsi pembalut itu menampung darah kotor, sifatnya yang disposable (dapat dibuang) memungkinkan produk ini dibuang setelah digunakan.

Jika dicuci, gel di pembalut justru akan keluar bersama darah dan mengotori area sekitar.

Hal itu sangatlah tidak higienis bagu lingkungan kamar mandi.

Pembalut bekas justru harus disimpan di kantong kertas yang ramah lingkungan sebelum dibuang.

Jangan lupa juga cuci tangan dengan sabun sampai bersih.

Selain itu, penjelasan berdasarkan Islam, penjelasannya di bawah ini.

Dilansir dari media Islam online, belum ditemukan nash, baik dalam Al-Quran maupun hadits Nabi saw yang mengharuskan mencuci pembalut tersebut apabila langsung dibuang.

Yang wajib dibersihkan dari najis adalah darah haid yang melekat pada badan, tubuh, pakaian.

(Tribunstyle.com/Talitha Desena)