Kisah Mengharukan
Heboh Bayi Raksasa! Lahir Normal, 8 Bulan Kemudian Berat Badannya Fantastis, Diduga Alami . .
Bahkan pernah pada suatu hari kereta bayi roboh karena berat badannya.
Penulis: Triroessita Intan Pertiwi
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Asupan Air Susu Ibu (ASI) sangat penting untuk perkembangan bayi.
ASI akan memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Nutrisi ini akan sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
Meski demikian, berbagai dampak bisa muncul lantaran ASI.
Sama halnya yang terjadi dengan seorang anak di Meksiko.
• Bayi Artis Ini Tak Rewel ketika Bangun Tidur, Malah Pasang Muka Menggemaskan Begini
Luis Manuel Gonzales mendapati berat tubuhnya meningkat drastis.
Padahal pada awalnya Manuel dilahirkan dengan berat badan normal, 3,5 kilo.
Namun 3 bulan kemudian berat badannya naik menjadi 10 kilo.
Dan di usia 10 bulan berat badannya mencapai usia fantastis, 28 kilo.
Padahal saat bayi bocah ini hanya diberi ASI.
Akibat bobot tubuhnya yang berlebihan, Luis kini tak dapat merangkak atau pun berjalan.
Ia hanya bisa duduk tegap dan dibantu dengan orang-orang di sekitarnya.
" Saya menduga Luis menjadi seperti ini karena ASI yang saya berikan," ujar sang ibu, Isabel Pantoja, seperti dikutip news.com.au.
• Hati-hati Duduk di Kursi Restoran, Tubuh Bayi Ini Dipenuhi Luka Merah, Sebabnya Sepele, tapi Ngeri!
Ibu berusia 24 tahun ini mengaku anaknya mulai kesulitan untuk berdiri.
Bahkan Hingga saat ini Luis belum mengetahui penyakit apa yang dideritanya.
Bagi sang ayah, Mario Gonzales , sebuah penderitaan tersendiri baginya melihat sang anak harus mencari pembuluh darah di tubuh anaknya yang gemuk.
Salah satu hipotesis mengatakan kondisi ini disebabkan kondisi penyakit yang disebut Prader-Willi Syndrome.
PWS adalah sebuah kondisi genetik dimana anak-anak memiliki nafsu makan dan otot otot yang tak terpuaskan, walaupun anak ini tidak makan dengan rakus atau menghabiskan hari dengan menuntut makanan.

Kelainan ini juga bisa menyebabkan masalah jantung dan keterlambatan perkembangan otak dan alat kelamin.
Sang ayah menceritakan bahwa ketika usianya baru lebih dari satu bulan, anak itu harus mengenakan pakaian yang dimaksudkan untuk anak berusia dua atau tiga tahun.
Sekarang anak tersebut harus ke rumah sakit sebanyak empat kali seminggu untuk tes.
Bahkan pernah pada suatu hari kereta bayi hanya roboh karena berat badannya.
Dokter anak menganjurkan untuk memberikan suntikan hormon pada Luis dengan biaya $555 atau sekitar Rp 7,5 juta.
Sayangnya keluarga mereka merupakan dari kalangan menengah.
Untuk membantu biaya sang anak, kedua orang tua Luis membuka donasi melalui Facebook. (TribunStyle.com/ Triroessita Intan Pertiwi)