Dulu Dibongkar Ahok, Pemukiman yang Dianggap Liar ini Akan Kembali Dibangun Anies Baswedan
Area yang dulu coba digusur oleh Ahok karena dianggap liar justru akan dibangun kembali oleh Anies Baswedan.
Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNSTYLE.COM - Bagi pemerhati masalah perkotaan di Jakarta, nama Kampung Akuarium pasti sudah tak terdengar asing lagi.
Ya, pemukiman ini dulu sempat jadi salah satu tempat yang mengalami penggusuran di masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Di masa jabatannya dulu, Ahok ingin membersihkan Kampung Akuarium sebagai salah satu cara untuk membangun ruang terbuka baru di Jakarta.
Rencananya, di area tersebut akan didirikan sebuah alun-alun bagi kegiatan masyarakat Jakarta.
Pada bulan April lalu, Ahok juga mengatakan sudah meminta Wali Kota Jakarta Utara Wahyu Haryadi segera membongkar rumah-rumah tersebut.
"Kita sudah minta sama Wali Kota (Jakarta Utara) untuk bongkar itu," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (28/4/2017).
"Itu memang (mau) bikin alun-alun, plaza," lanjutnya.
Terkait tidak kunjung segera dilakukan pembenahan di lahan Kampung Akuarium yang sudah digusur, Ahok menyebut karena ia masih menunggu hasil kajian budaya.
Di lokasi tersebut ada barang cagar budaya dan ada fondasi bangunan serta jembatan.
"Nggak berani sembarangan, itu sudah turun (tanahnya). Kalau nggak ada itu, kayak Kalijodo, langsung selesai tujuh bulan. Kali Besar Barat juga mandek (karena) ketemu fondasi di Kali Besar bawah. Itu nggak bisa tutup semen kalau sudah ketemu barang cagar budaya seperti itu," jelas Ahok.
Nah, beda dulu beda juga sekarang.
Area yang dulu coba digusur oleh Ahok karena dianggap liar justru akan dibangun kembali oleh Anies Baswedan.
Melansir dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang warga dari 16 kampung yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota untuk rapat bersama. Usai rapat, Anies memiliki poin-poin kesepakatan dengan warga.
"Yang nomor satu yang paling urgent kami akan membangun shelter untuk warga yang tinggal di Kampung Akuarium dan Kampung Kunir (Pinangsia)," kata Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (1/11/2017).
Shelter yang dimaksud adalah tempat penampungan sementara yang dibuat untuk warga.
Shelter itu dibangun karena kini masih banyak warga yang bertahan meski harus tinggal di atas puing-puing Kampung Akuarium dan Kunir yang ditertibkan.
"Selama ini rumah yang ada itu tidak tepat dan tidak sehat. Banyak di antara mereka jatuh sakit. Bahkan selama 1,5 tahun ini sudah meninggal 20 orang karena kondisi perumahan yang tidak sehat. Kami ingin bangunkan shelter sementara, sambil kami membangun kembali permukiman di sana," ujar Anies.
Kebijakan dari Anies ini bisa dibilang sangat bertentangan dengan keputusan Ahok yang dulu menggusur hunian-hunian liar yang berdiri di area tersebut.
Namun kini Anies malah ingin membuat bangunan kembali di atas lahan itu.
Anies mengatakan pertemuan dengan warga hari ini baru permulaan. Nantinya Pemprov DKI akan membentuk tim kecil yang akan bekerja sama dengan tim milik warga. Anies mengatakan ada 11 poin kesepakatan antara dia dan JRMK.
"Tim kecil ini akan bekerja sama oleh tim yang dibentuk 16 kampung ini untuk kemudian kita membereskan pekerjaan penataan," ujar Anies.
(TribunStyle.com/ Bobby Wiratama)