Save Taksi Online, Driver di Surabaya Patungan Gugat Aturan Menhub, Begini Kisahnya

TRIBUNSTYLE.COM - Stiker bertuliskan #SaveTaksiOnline ini merupakan wujud solidaritas perusahaan transportasi online soal kebijakan pasang stiker oleh Kementerian Perhubungan (Menhub).

Komunitas pengemudi online roda empat Surabya dari berbagai operator menolak kebijakan yang mewajibkan angkutan taksi online dipasangi stiker.

Komunitas driver ini mengegelar 'patungan' untuk membiayai pengacara dan berniat mendaftarkan gugatan atas peraturan yang akan berlaku pada 1 November 2017 itu.

• Naik Ojek Online, Pria Ini Terpesona Diantar Driver Cantik! Hal Tak Terduga Terjadi di Tempat Tujuan

Seperti dilansir Tribunstyle.com dari Kompas.com, Senin (23/10/3017) Muhammad Sholeh, kuasa hukum yang ditunjuk para driver membenarkan hal itu.

Ia diminta mendaftarkan gugatan pengemudi taksi online itu ke pengadilan.

Materi yang akan didudat adalah revisi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2017.

Peraturan Menhub itu mengatur tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek.

"Para pengemudi roda empat angkutan online Surabaya patungan untuk membiayai pendaftaran gugatan," katanya, Senin (23/10/2017).

Sholeh mencoba memahami derita yang dialami pengemudi taksi online.

Karena menurutnya peraturan penerapan stiker itu justru akan memicu konflik baru.

Bahkan Sholeh mengkhawatirkan akan terjadi gesekan fisik lebih besar lagi.

"Belum ada aturan pasang stiker saja sopir online saja kerap mendapatkan intimidasi, apalagi sekarang diwajibkan memasang stiker," jelasnya.

• Sederhana tapi Tetap Kece, Inilah Gaya 6 Artis Cantik Saat Naik Ojek Online, Siapa Favoritmu?

Pendaftaran gugatan itu rencananya akan dilakukan tepat di hari pemberlakukan peraturan itu pada 1 November 2017.

Selain soal penempelan stiker, pengemudi online juga mengguat soal penentuan tarif.