Ini Curhat Sedih Seorang Dokter Tangisi Kematian Sosok Ibu yang Melahirkan Setelah Tunggu 14 Tahun
Perasaan sayang pada ibu tampaknya harus kamu tingkatkan lagi usai membaca kisah tragis dari Pakistan berikut ini.
Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Surga ada di telapak kaki ibu.
Pepatah tersebut kerap kali terdengar bila kita membahas belas kasih seorang ibu kepada anaknya.
Keberadaan kasih dari sosok ibu dalam kehidupan anaknya merupakan hal yang tak bisa dilepaskan.
Bahkan, jauh sebelum sang anak lahir, sosok ibu sudah rela berpeluh keringat untuk menbahagiakan anaknya kelak.
9 bulan mengandung adalah bukti nyata bahwa para ibu rela melalui masa-masa yang begitu berat demi sang anak-nya kelak.
Karena itulah maka tak bisa dipungkiri lagi kalau kasih sayang kepada ibu merupakan hal yang wajib mengingat pengorbanan yang telah mereka lalui untuk membesarkan kita.
Perasaan sayang pada ibu tampaknya harus kamu tingkatkan lagi usai membaca kisah tragis berikut ini.
Kisah ini sendiri dibagikan oleh seorang dokter persalinan di Pakistan.
Cerita harunya ini dibagikan melalui akun Instagram humansofpakistan pada tanggal 6 September lalu.
Sekilas, unggahannya ini tampak biasa.
Terlihat seorang dokter yang menangis di sebuah ruang operasi.
Usut punya usut, ada kisah menyayat hati yang baru saja ia alami kala itu.
Berikut adalah curhatannya:
Hari ini adalah hari paling menyedihkan dalam hidupku.
Sebagai seorang Dokter, saya telah menangani begitu banyak ibu hamil dan setiap kali saya berada di ruang persalinan saya selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberkati semua ibu.
Rasa sakit yang dialami wanita di ruang persalinan tidak dapat dijelaskan dan ini tidak termasuk 9 bulan yang mereka habiskan untuk membawa bayi itu.
Mereka melewati banyak hal untuk menmbawa sebuah kehidupan baru di dunia ini.
Hari ini saya menangis dengan pahit karena saya kehilangan seorang wanita, kita tidak pernah membayangkan hal-hal seperti ini terjadi tapi terkadang Tuhan mungkin memiliki rencana lain.
Mengapa kasus wanita ini begitu menyakitkan?
Dia sudah mandul selama 14 tahun!
Kami telah mencoba metode IVF dan banyak metode lainnya agar wanita tersebut bisa mendapatkan keturunan.
Akhirnya Tuhan memberkati dia, dan bagi saya hal ini jauh melampaui pengetahuan sains dan manusia.
Dia baru saja hamil meskipun dia menderita kista ovarium dan beban fibroid yang besar.
Meski begitu, Fibroidnya mulai mencair dan semuanya baik-baik saja.
Saya tahu itu semua pasti campur tangan Tuhan yang menunjukkan Kemuliaan dan Kedahsyatan-Nya.
Setelah 9 bulan, tiba saatnya, suaminya membawanya ke rumah sakit dan dengan cepat saya meninggalkan semua yang saya lakukan dan hadiri kepadanya.
Sebelum persalinan ia sempat bekerja berjam-jam tepatnya 7 jam.
Karena lelah bekerja dan pernyataan bahwa dirinya tengah mengalami hal yang sangat menyakitkan, kami memutuskan untuk membuka proses persalinan.
Menyedihkannya, kami kehilangan nyawa sang ibu tapi bayi yang dilahirkannya itu masih hidup.
Sebelum kematiannya, dia memegangi bayi itu di pelukannya dan tersenyum "Tuhan itu hebat" dan kemudian dia menghembuskan napas terakhirnya.
Saya merasa sedih dan sedih melihat kejadian ini
Kesedihan itu semakin menjadi saat saya sampaikan kabar itu kepada suaminya
Setelah mendengar kabar tersebut, suaminya pingsan,
Hari bahagia mereka berubah menjadi getir.
Saya melihat hilangnya hidup seseorang hanya untuk melahirkan sebuah kehidupan baru hari ini.
Mohon hormati wanita karena mereka melewati lembah kematian untuk membawakan kehidupan di dunia ini.
Hormatilah istrimu!
Membawa bayi Anda selama 9 bulan bukanlah lelucon dan bekerja berjam-jam untuk melahirkan anak Anda adalah pengorbanan besar.
Saya berdoa kepada Tuhan untuk menyenangkan hati setiap orang yang membaca ini, terutama wanita hamil, mohon letakkan mereka dalam doa-doa Anda.
Suami yang terkasih, saya ulangi lagi, hormati istri anda karena dia adalah sosok pemberi kehidupan.
(TribunStyle.com/ Bobby Wiratama)