Hujan Meteor Orionid - Begini Euforia Bahagia Mereka yang Berhasil Menyaksikannya Semalam
Fenomena alam hujan meteor Orionid yang terjadi pada Sabtu dini hari masih akan berlanjut pada Minggu dini hari 22 Oktober 2017.
Penulis: Agung Budi Santoso
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNSTYLE.COM - Hujan meteor Orionid masih bisa disaksikan untuk terakhir kali pada tahun 2017 pada Minggu (22/10/2017) dini hari antara pukul 00.00 WIB atau 01.00 WITA.
Karena untuk penampakan perdana sudah muncul pada Sabtu dini hari rentang jam yang sama.
Di berbagai daerah masyarakat ramai-ramai memantau fenomena alam hujan meteor Orionid.
Ada yang berhasil melihat dengan kasab mata.
Tapi juga ada yang merasa tak melihat apa-apa, bisa jadi karena mendung di berbagai tempat karena awal datangnya musim hujan.
• Puncak Hujan Meteor Orionid Sedang Berlangsung, Begini Cara Supaya Bisa Melihatnya dengan Jelas!
Seorang Instagramer dengan akun @emily.aponno mengaku melihat sendiri hujan meteor Orionid yang terjadi Sabtu dini hari.
"kelip kelip sebab langit kotor dan berawan.. rame bgt Mba kayak lg di festival gt.. kelip2 dan jalan," tuis akun @emily.aponno .
Namun seseorang dengan akun @ferlyfirmanto di kawasan Batam mengaku sudah mantengin sepanjang malam tidak melihat apa-apa.
Ia pun menulis status kekecewaannya.
"Nungguin hujan meteor yang tak kunjung tampak," tulis dia.
Bagi yang beruntung bisa menyaksikannya, meteor datang dari arah rasi bintang Orion terlihat berada di sebelah timur.
Hujan meteor ini dapat disaksikan dengan mata telanjang kalau cuaca cerah tak berselimut kabut atau mendung.

Meteor ini berasal dari debu atau material komet Halley yang berada di angkasa.
Pada rentang waktu 2 Oktober hingga 7 November, orbit bumi melintasi bekas orbit kamet ini.
Akibatnya material komet ini tertarik gravitasi bumi dan meluncur ke bawah, gesekan material ini menimbulkan panas hingga terbakar.
Pijaran api itulah yang kemudian disaksikan manusia sebagai hujan meteor.
“Hujan meteor ini dapat disaksikan di dekat rasi bintang Orion,”kata Fatuhri Syabani, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo, Jumat (20/10/2017) seperti TribunStyle.com lansir dari Kompas.com .
Fatuhri menjelaskan, luncuran meteor ini dapat diamati cukup lama hingga menjelang matahari terbit.
Tahun ini pengamatan hujan meteor sangat bagus karena posisi bulan yang sudah terbenam sebelum tengah malam. Tantangannya adalah hujan.
Diperkirakan, 20 sampai 30 meteor per jam bisa diamati pada puncaknya.
Bahkan ada kemungkinan hingga 80 meteor per jam bila pengamatan dilakukan pada lokasi yang kondisi sekitarnya masih minim polusi cahaya dan cuaca cerah.
Wow! Akan Ada 6 Fenomena Langit Pekan Ini, Salah Satunya Hujan Meteor, Bisa Dilihat Tanpa Teleskop
Minggu ini tepatnya, dari tanggal 17 hingga 22 Oktober 2017 para benda langit akan menampakkan diri di Indonesia.
Berikut enam fenomena yang bakal menghiasi langit sepanjang pekan ini:

Pada tanggal 17 Oktober 2017, misalnya, kita bisa melihat "kemesraan" antara planet Mars, Venus, dan bulan. Kedekatan tiga benda langit tersebut subuh tadi terlihat dengan mata telanjang.
2. Bulan Sabit Tua dan Venus

Hari berikutnya, 18 Oktober 2017, kita juga bisa menyaksikan iringan bulan sabit tua dan Venus sebelum fajar menyingsing.
3. Iring-iringan Jupiter dan Merkurius

Masih di hari yang sama, saat senja kita bisa menyaksikan iring-iringan Jupiter dan Merkurius menghiasi langit.
Namun, fenomena ini sepertinya tidak bisa kita saksikan karena langit Indonesia saat itu kemungkinan masih cukup terang.
"Konjungsi Merkurius dan Jupiter mungkin sulit dilihat karena posisinya sangat rendah, hanya setinggi 6 derajat," kata Muhato, penggiat Jogja Astro Club, saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (17/10/2017).
Muhato juga menambahkan bahwa fenomena langit tidak berhenti di situ saja. Selama minggu ini, Anda akan mudah mengamati berbagai fenomena langit.
4. Penampakan Planet Uranus

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Marufin Sudibyo, seorang penulis di situs langit selatan.
Marufin berkata bahwa pada 19 Oktober 2017, Uranus akan menampakkan diri sepanjang malam.
"Uranus dapat dilihat sepanjang malam dengan mata telanjang," ujar Marufin melalui pesan singkat.
5. Hujan Meteor Mayor

Pada 21-22 Oktober 2017, di langit Indonesia juga akan terlihat hujan meteor mayor. Hujan meteor ini disebut dengan Orionids.
"Orionids kali ini cukup bagus, karena selain malam Minggu, langit tidak terganggu cahaya bulan karena fase bulan baru," kata Muhato.
Hujan meteor ini bisa disaksikan mulai dari tengah malam hingga subuh. Orionids kali ini kira-kira akan menampakkan 15-20 meteor setiap jam.
Dia juga mengingatkan bahwa salah satu syarat untuk melihat fenomena langit adalah kecerahan cuaca saat itu berlangsung. Selain itu, hujan meteor akan lebih mudah dilihat di langit gelap.
Inilah mengapa kampanye langit gelap atau "Globe at Night" diciptakan. Tujuannya untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya kondisi langit gelap dan efek dari polusi cahaya perkotaan terhadap astronomi.
• Kontras dengan Kedua Putrinya, Tampilan Ashanty di Silet Awards 2017 Ini Justru Dianggap Menyeramkan
6. Konjungsi Bulan dan Saturnus
Sebagai penutup, tanggal 24 Oktober 2017 juga ada konjungsi bulan dan Saturnus di langit barat. Fenomena ini bisa dilihat mulai dari matahari terbenam hingga jam 9 malam.
Meski bisa dilihat dengan mata telanjang, tetapi Muhato menyarankan melihatnya dengan teleskop. "Dengan teleskop lebih bagus karena bisa melihat kawah bulan dan cincin saturnus," jelasnya.(*)
Artikel ini dipublikasikan Tribun Timur dengan judul "Jangan Lewatkan 6 Fenomena Langit Pekan Ini! Ada Hujan Meteor, Bisa Dilihat Tanpa Teleskop."