Breaking News:

Puncak Hujan Meteor Orionid Sedang Berlangsung, Begini Cara Supaya Bisa Melihatnya dengan Jelas!

Hujan Meteor Orinoid 2017 sedang menjadi perbincangan. Fenomena alam ini terjadi setiap tahunnya di bulan Oktober.

Penulis: Archieva Nuzulia Prisyta Devi
Editor: Dimas Setiawan Hutomo
cikancah-cyber.com
Ilustrasi bintang jatuh 

"Konjungsi Merkurius dan Jupiter mungkin sulit dilihat karena posisinya sangat rendah, hanya setinggi 6 derajat," kata Muhato, penggiat Jogja Astro Club, saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (17/10/2017).

Muhato juga menambahkan bahwa fenomena langit tidak berhenti di situ saja. Selama minggu ini, Anda akan mudah mengamati berbagai fenomena langit.

4. Penampakan Planet Uranus

Gerhana Bulan total Rabu (8/10/2014) diabadikan bersama planet Uranus (ditandai anak panah) dari Jember. Uranus tak tampak dengan mata telanjang namun berhasil diabadikan dengan kamera lensa 55 mm, setting ISO tinggi dan long exposure 15 detik.
Gerhana Bulan total Rabu (8/10/2014) diabadikan bersama planet Uranus (ditandai anak panah) dari Jember. Uranus tak tampak dengan mata telanjang namun berhasil diabadikan dengan kamera lensa 55 mm, setting ISO tinggi dan long exposure 15 detik. (Chandra Firmansyah/Kompas.com)

Hal ini senada dengan yang dikatakan oleh Marufin Sudibyo, seorang penulis di situs langit selatan.

Marufin berkata bahwa pada 19 Oktober 2017, Uranus akan menampakkan diri sepanjang malam.

"Uranus dapat dilihat sepanjang malam dengan mata telanjang," ujar Marufin melalui pesan singkat.

5. Hujan Meteor Mayor

hujan meteor
hujan meteor (ist)

Pada 21-22 Oktober 2017, di langit Indonesia juga akan terlihat hujan meteor mayor. Hujan meteor ini disebut dengan Orionids.

"Orionids kali ini cukup bagus, karena selain malam Minggu, langit tidak terganggu cahaya bulan karena fase bulan baru," kata Muhato.

Hujan meteor ini bisa disaksikan mulai dari tengah malam hingga subuh. Orionids kali ini kira-kira akan menampakkan 15-20 meteor setiap jam.

Dia juga mengingatkan bahwa salah satu syarat untuk melihat fenomena langit adalah kecerahan cuaca saat itu berlangsung. Selain itu, hujan meteor akan lebih mudah dilihat di langit gelap.

Inilah mengapa kampanye langit gelap atau "Globe at Night" diciptakan. Tujuannya untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya kondisi langit gelap dan efek dari polusi cahaya perkotaan terhadap astronomi.

 Kontras dengan Kedua Putrinya, Tampilan Ashanty di Silet Awards 2017 Ini Justru Dianggap Menyeramkan

6. Konjungsi Bulan dan Saturnus

Sebagai penutup, tanggal 24 Oktober 2017 juga ada konjungsi bulan dan Saturnus di langit barat. Fenomena ini bisa dilihat mulai dari matahari terbenam hingga jam 9 malam.

Meski bisa dilihat dengan mata telanjang, tetapi Muhato menyarankan melihatnya dengan teleskop. "Dengan teleskop lebih bagus karena bisa melihat kawah bulan dan cincin saturnus," jelasnya.(*)

Artikel ini dipublikasikan Tribun Timur dengan judul "Jangan Lewatkan 6 Fenomena Langit Pekan Ini! Ada Hujan Meteor, Bisa Dilihat Tanpa Teleskop."

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Meteor Orinoidlangitselatan.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved