Pemerintah Kota Bandung Siapkan Aplikasi Khusus Ojek Pangkalan, Warganet: Tetep Aja Online Juga

Lewat Lojek, pengemudi ojek pangkalan akan dibekali sebuah kartu pintar untuk dimasukkan ke dalam mesin pemindai Lojek di pangkalan.

Sementara pengguna jasa Lojek hanya perlu menggunakan aplikasi bawaan yang fungsinya sama seperti Grab, Uber, dan GO-JEK.

Proyek Lojek ini diperkirakan bakal rampung pada akhir Oktober 2017 dan akan diujicobakan di sepuluh wilayah percontohan di Kota Bandung.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bandung, Asep Cucu Cahyadi berharap kehadiran Lojek bisa menjadi solusi untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi antara ojek tradisional dan mitra transportasi online.

Dia mengatakan bahwa penggunaan kartu pintar sengaja dipilih untuk membantu tukang ojek yang tidak mengetahui cara penggunaan smartphone.

Dengan begiotu, hambatan untuk menjadi tenaga transportasi on-demand bisa diminimalisasi.

Satu hal yang sangat menarik dari aplikasi Lojek ini adalah alasan peluncurannya.

Lojek sendiri muncul setelah kontroversi imbauan untuk tidak beroperasinya transportasi online yang diumumkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada hari Selasa (10/10/2017) yang lalu.

Pemerintah tidak memperbolehkan beroperasinya sistem ojek online dan sekarang tengah mengerjakan sistem aplikasi ojek berbasis online.

Lucu sekali, bukan?

Berita ini kemudian diunggah oleh akun Instagram @indozone.id.

Tentunya, postingan tersebut langsung memicu banyak tanggapan dari warganet.

Berikut ini beberapa tanggapan mereka.

@argha.marelly "Padahal opang gak mau jadi ojol karena gak punya sim..hahaha"

@ibamarif "kenap ga kerjasama aja sekalian. ngabisin duit mulu"

@methodius_aditya "Wahhh kok cerdas banget? Ternyata ujung-ujungnya di monopoli sama pemerintah ya?"

@andrem4nju "coba dijelaskan bedanya dimana wkwkw ngakak"

@cbdvnz "Endingnya tetep ke online jg... #LOL"

Kalau menurutmu bagaimana?

(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)