Bandingkan Orang Kulit Hitam dengan Binatang, Museum ini Dihujat Rasis oleh Warganet!
Ia bersikeras bahwa museum tersebut tidak bermaksud untuk mendiskriminasikan budaya manapun dan tidak melakukan kesalahan apapun.
Penulis: Bobby Wiratama
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNSTYLE.COM - Bila kamu mendengar kata museum, apa yang pertama kali terbesit di benak pikiran?
Tempat bersejarah yang edukarif bukan?
Sayangnya, hal ini justru tidak terjadi di salah satu museum di Wuhan, Tiongkok.
Bukannya mengedukasi, museum ini dianggap kontroversi karena menggelar pameran yang dianggap begitu rasis!
Usut punya usut, kontroversi ini terjadi pada eksibisi yang digelar Museum Provinsi Hubei pada tanggal 28 September lalu.
Pameran tersebut diberi tajuk"This is Africa".
Sekilas terdengar biasa bukan?
Pameran ini menampilkan foto-foto yang diambil oleh fotografer China Yu Huiping saat melakukan perjalanan di benua tersebut.
Nah, masalah mulai terjadi pada salah satu ruangan eksibisi yang ditampilkan dalam pameran tersebut
Ruangan tersebut diberi judul "penampilan luar mengikuti kenyataan dalam batin,".
Kontroversi pun terjadi karena foto-foto yang ditampilkan pada ruangan tersebut.
Bagaimana tidak?
Ruangan satu ini menampilkan lusinan foto orang-orang Afrika yang dibingkai di samping hewan yang memiliki ekspresi serupa.
Pameran ini pun berujung menjadi gelombang protes di media sosial warga Afrika serta memicu kemarahan dari masyarakat Afrika di Wuhan.
AFP melaporkan bahwa banyak mahasiswa Afrika yang berkuliah di Tiongkok mennyampaikan amarah terhadap pameran tersebut ke dekan universitas mereka.
Elemen masyarakat Afrika lainnya pun ikut ramai mengajukan petisi ke kedutaan besar negara mereka masing-masing.
Menanggapi kontroversi tersebut, Museum Provinsi Hubei tpun menurunkan foto-foto yang dianggap menyinggung banyak warga Afrika.
Meski begitu, mereka masih enggan untuk mengeluarkan permintaan maaf atas insiden ini.
Wang Yuejun, kurator yang menangani pameran tersebut menyerukan bahwa tuduhan rasisme terhadap pameran yang ada ini sebagai sebuah "reaksi berlebihan,".
Ia bersikeras bahwa museum tersebut tidak bermaksud untuk mendiskriminasikan budaya manapun dan tidak melakukan kesalahan apapun.
Wang juga memberikan alasan mengapa foto-foto itu tidak rasis.
Wang, menngatakan bahwa sebagian besar warga Tiongkok kerap menghubungkan manusia dengan hewan melalui zodiak China.
Karena konsep inilah ia menyebut bahwa insiden yang dianggap rasis ini hanyalah salah satu bentuk kesalahpahaman budaya yang besar.
"Foto-foto itu hanya menyerukan harmoni antara manusia dan hewan," katanya.
Wang juga menambahkan: "Pemirsa utama pameran adalah orang Cina. Dalam estetika China, membandingkan manusia dengan binatang tidak menyinggung perasaan ."
(TribunStyle.com/ Bobby Wiratama)