Breaking News:

Ingin Jadi Detektif Layaknya Sherlock Holmes? Teka-teki Pembunuhan ini Bisa Tes Ketajaman Otakmu

Sayangnya, bukti-bukti yang dikumpulkan tidak bisa menunjukkan nama korban dan keempat orang tersebut.

Penulis: Irsan Yamananda
Editor: Diah Ana Pratiwi
Brightside.me
Teka-teki Pembunuhan 

TRIBUNSTYLE.COM - Suka dengan novel atau serial misteri seperti Sherlock Holmes dan Detective Conan?

Pernah bercita-cita ingin menjadi detektif hebat seperti mereka?

Siapa sih yang tidak ingin menjadi detektif hebat seperti mereka.

Mempunyai IQ tinggi, otak yang tajam, dan kesimpulan yang luar biasa memang impian sebagian besar orang di dunia.

10 Gambar Ini Bisa Tes Kejelian Mata dan Ketajaman Otak Kamu Lho! Nomor 4 Banyak yang Salah Tebak

Tentunya detektif hebat seperti mereka juga terlihat keren di hadapan orang lain.

Benar, bukan?

Nah, kalau kamu ingin menjadi seperti mereka, coba kamu tes ketajaman otakmu dengan teka-teki pembunuhan yang satu ini.

Tribunstyle melansir dari Brightside.me, seorang detektif muda bernama Smith sedang menangani sebuah kasus pembunuhan.

Kasus tersebut melibatkan 5 orang yang sudah saling mengenal.

Salah satu dari mereka ditembak hingga meninggal dunia menggunakan sebuah pistol.

Bisa dibilang, ada 4 orang yang bisa menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan ini.

Sayangnya, bukti-bukti yang dikumpulkan tidak bisa menunjukkan nama korban dan keempat orang tersebut.

Walau demikian, Smith tetap tidak mau menyerah.

Dia terus melakukan penyelidikan dan akhirnya berhasil mengumpulkan data-data keempat orang yang kemungkinan menjadi tersangka pembunuhan.

Nah, dari data-data ini apakah kamu bisa mencari tahu siapa pelaku pembunuhan yang sebenarnya?

Coba kamu analisa sendiri dan buat kesimpulan.

Tenang saja, jawaban sudah disiapkan di akhir artikel kok.

Oke, simak dengan teliti dan seksama, ya.

Berikut ini data keempat orang yang dimaksud.

1. John

John
John (Brightside)

John adalah seorang pemain tenis amatiran.

Saat peristiwa pembunuhan terjadi, dia sedang mengikuti turnamen tenis.

Dia sedang melawan orang yang tidak ada hubungannya dengan kasus ini.

2. Jack

Jack
Jack (Brightside)

Jack pindah ke kota tempat terjadinya pembunuhan setahun sebelum peristiwa ini terjadi.

Dia lahir dan tumbuh di sebuah pulau kecil.

Sebagian besar penduduk di sana bermata pencaharian sebagai nelayan.

Impian terbesar Jack dalam hidupnya adalah memiliki kapal sendiri.

3. Steve

Steve
Steve (Brightside)

Steve bekerja sebagai model dan sangat bangga terhadap dirinya sendiri.

Beberapa hari sebelum pembunuhan itu terjadi, dia menjadi model untuk lukisan Bill.

Dia akan menemui Bill lagi akhir pekan ini untuk mengambil lukisannya.

4. Bill

Bill
Bill (Brightside)

Bill adalah seorang pelukis terkenal.

Dia mengaku ingin segera menyelesaikan lukisan Steve akhir pekan ini karena sudah berjanji padanya.

5. Alex

Alex
Alex (Brightside)

Beberapa saat setelah pembunuhan terjadi, Alex pergi ke Antartika untuk melakukan ekspedisi.

Ekspedisi itu dilakukannya untuk mempelajari kehidupan biota laut di sana.

Saat ini dia masih berada di Kutub Selatan bersama 20 ilmuwan yang lainnya.

Selain data tentang terduga tersangka di atas, detektif Smith juga memiliki beberapa catatan penting.

Pertama, seminggu sebelum pembunuhan terjadi, diketahui bahwa pelaku mematahkan kakinya sendiri.

Kedua, Steve dan Alex diketahui sudah saling mengenal 6 bulan sebelum pembunuhan terjadi.

Terakhir, Alex dan si pembuluh saling mengenal sejak masih kecil.

Keduanya merupakan tetangga di sebuah kota besar.

(Brightside.me)

Setelah melakukan berbagai pertimbangan dan berpikir panjang, akhirnya detektif Smith berhasil menarik kesimpulan.

Dia sudah bisa menebak siapa pembunuh sebenarnya.

Nah, apakah nama yang dia pikirkan sama dengan yang kamu pikirkan?

Berikut ini jawabannya.

(Brightside.me)

Pelakunya adalah Bill.

Berikut ini penjelasan detektif Smith.

Pertama, karena John bermain tenis beberapa hari setelah pembunuhan terjadi, dia tidak mungkin menjadi pelaku penembakan.

Dalam catatan detektif kita tahu bahwa pelaku mematahkan kakinya seminggu sebelum pembunuhan terjadi.

Jadi tidak mungkin dia bisa sembuh secepat itu.

Lalu, Alex tidak mungkin menjadi pelaku penempakan karena dia dan si pembunuh sudah saling kenal sejak masih kecil.

Ketiga, Steve juga tidak bersalah.

Alasannya karena dia baru mengenal Alex beberapa bulan sebelum pembunuhan terjadi.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, si pembunuh dan Alex sudah saling kenal sejak masih kecil.

Dengan begitu, kemungkinan tersangkanya tinggal Jack dan Bill.

Bisa dibilang Jack tidak bersalah.

Mengapa?

Karena dia tumbuh di sebuah pulau kecil, bukannya kota besar.

Seperti yang sudah dijelaskan di catatan detektif Smith, sang pelaku dan Alex bertetangga di sebuah kota besar sejak kecil.

Berarti satu-satunya kemungkinan tersangka tinggal BIll.

Selain mendapatkan nama pelaku, rupanya detektif tersebut juga sudah mendapatkan nama korban yang dibunuh oleh Bill.

Coba pikirkan, siapa orang yang tidak bisa dibuktikan bahwa dia masih hidup setelah pembunuhan terjadi.

Oke, begini penjelasannya.

Sudah jelas bahwa Bill masih hidup hingga dia menyelesaikan lukisan Steve akhir pekan ini.

Itu berarti dia bukan korban.

Malah, dialah pelaku pembunuhannya.

Alex saat ini sedang berada di Antartika, berarti dia masih hidup.

John juga masih hidup karena bisa bermain tenis setelah pembunuhan terjadi.

Terakhir, Steve masih hidup karena akan mengambil lukisannya akhir pekan ini.

Jadi bisa disimpulkan bahwa, Bill membunuh Jack.
(Tribunstyle/ Irsan Yamananda)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
BrightsideSherlock Holmes
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved