Breaking News:

Kerap Disebut Bulan Keramat, Inilah Beberapa Tradisi yang Selalu Rutin Dijalankan di Tanggal 1 Suro!

Malam satu Suro juga tak jauh dari tradisiyang budaya dari beberapa daerah di jawa yang percaya bahwa malam ini adalah malam yang istimewa.

wikimedia.org
Abdi Dalem Keraton Surakarta 

TRIBUNSTYLE.COM - Kamis (21/9/2017) kali ini bertepatan dengan tanggal satu Suro yang dianggap sebagai tanggal yang unik.

Tak hanya tanggalnya, malam satu Suro juga tak jauh dari tradisiyang budaya dari beberapa daerah di jawa yang percaya bahwa malam ini adalah malam yang istimewa.

Satu Suro bertepatan dengan satu Muharram dalam kalender hijriyah yang diterbitakan oleh Sultan Agung.

Masyarakat jawa yang mengangap malam ini sebagai malam kramat, malam satu suro dikaitkan dengan hal-hal mistis dan berfilosofi.

Dalam tradisi tersebut pastinya ada hoistoris peristiwa penting yang terjadi pada bulan Suro.

1 Muharram 2017 - Begini Doa Awal dan Akhir Tahun Baru Islam, Sudah Baca Belum?

Khusunya bagi yang menganut agama islam, yang berafiliasi dengan kebudayaan Mataram Jawa - Hindu.

Lalu apa saja tradisi ataupun ritual yang rutin dijalankan pada malam satu suro.

Berikut tradisi dan ritual tersebut.

1. Kirab Kebo Bule

kompasiana
kompasiana ()

Bagi kamu yang tinggal di Solo dan sekitarnya pasti sudah tak asing dengan yang namanya kirab kebo bule.

Tradisi krab kebo bule ini dilakukan oleh Keraton Kasunanan Surakarta, dimana ada sekawanan kebo bule yang dipercaya keramat, yakni kebo bule Kyai Slamet.

Bukan kebo bule biasa tentunya, kerbau ni adalah hewan pusaka milik kraton.

Kebo bule akan melakukan kirab bersama abdi dalem kraton yang mengenakan baju adat dan berjalan mengelilingi kraton.

Uniknya saat kebo bule ini diarak akan ada banyak orang yang mengikutinya atau biasa di sebut kirab, mereka akan berlomba menyentuh tubuh kebo bule tersebut.

Tak hanya itu saja mereka juga menunggu sekawanan kebo bule ini buang kotoran, kotoran ini akan menjadi rebutan warga.

Dipercaya kotoran kebo bule ini sebagai tradisi nglap berkah Kyai Slamet.

2. Ngumbah Keris

kilesmono.com
kilesmono.com ()

Ngumbah keris atau dalam bahasa jawa disebut dengan mencuci keris ini biasa dilakukan dalam menyambut malam satu suro.

Benda pusaka keris ini tentu bukan keris biasa yang dijual di jalan-jalan, konon keris yang dicuci memiliki ajian atau ilmu supranatural didalamnya.

Ngumbah keris menjadi salah satu kegiatan spiritual yang cukup sakral bagi yang memilikinya.

Mencucinya juga tak sembarangan, menyiapkan kain putih atau mori dan air yang telah diberi bunga mawar sebagai alat untuk mencucinya.

Beberapa makanan juga disiapkan sebagaio sesajen saat ritual mengumbah keris ini.

Ngumbah keris juga memiliki makna dan tujuan luhur.

Jangan Salah Info! Kalau Mau Lihat Kirab Kebo Bule Kyai Slamet di 1 Muharram Ternyata Pada Hari . .

3. Upacara atau Ritual Ruwatan

shamagachi415
shamagachi415 ()

Ruwatan sampai sekarang masih dilakukan oleh orang Jawa sebagai sarana pembebasan dan penyucian manusia atas dosanya yang berdampak kesialan dalam hidupnya.

Dalam sebuah cerita wayang Murwakalapa ruwatan ini merupakan pensucian yakni pembebasan dewa yang ternoda agar suci kembali.

Nah itulah tiga tradisi atau ritual yang masih dilakukan hingga saat ini oleh orang Jawa dalam menyambut malam satu suro. (TribunStyle.com/Melia Istighfaroh)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
1 Muharram 2017Muharram
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved